Berita Nasional Terkini
Sinyal Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran? Kongres III Nasdem Undang Jokowi dan Presiden Terpilih
Kongres III Nasdem akan dibuka Presiden Jokowi dan ditutup Presiden terpilih. Sinyal Nasdem akan dapat kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran?
TRIBUNKALTIM.CO - Kongres III Nasdem yang akan digelar Agustus 2024 menjadi manuver partai Surya Paloh yang disorot saat ini.
Rencananya, Kongres III Nasdem ini akan dibuka oleh Presiden Jokowi dan ditutup oleh Presiden terpilih Prabowo-Gibran.
Langkah Nasdem ini apakah menjadi sinyal kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran?
Simak update terkait kabinet Prabowo-Gibran dan ulasan terkait Kongres III Nasdem di artikel ini.
Baca juga: Ketua Kadin Singgung Kinerja Sri Mulyani, Arsjad Rasjid sebut Kriteria Menkeu Kabinet Prabowo-GIbran
Baca juga: Makan Siang Gratis dapat Anggaran Rp 71 T, Ditangani Kementerian Baru di Kabinet Prabowo-Gibran?
Baca juga: Calon Menteri di Kabinet Prabowo-GIbran, Presiden Terpilih Tegaskan 2 Syarat yang harus Dipenuhi
Mengapa Nasdem mengundang Jokowi dan Prabowo?
Apakah upaya Nasdem menghadirkan dua tokoh nasional ini menjadi sinyal kuat partai Surya Paloh resmi merapat ke kubu Jokowi dan Prabowo?
Dan apakah dengan mengundang Prabowo-Gibran, Nasdem dipastikan mendapatkan kursi menteri di kabinet?
Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti di Kompas TV mengatakan, "Kalau sekadar tanda yang mungkin ya.
Tetapi, kalau kepastiannya nanti, kalau anggota kabinetnya sudah dibentuk ya."
Namun apakah ini kedekatan istimewa antara Nasdem dan pak Jokowi atau antara Nasdem dengan pak Prabowo.
Di satu sisi iya, tetapi kepastiannya akan kita lihat di bulan Oktober."
Karena menurut Ray Rangkuti baik dari pihak Prabowo maupun Nasdem belum menyatakan secara eksplisit bergabung di dalam satu kabinet.

Lebih lanjut Ray Rangkuti juga menyoroti masuk di dalam kabinet Prabowo-Gibran juga terkait dengan peran apa yang akan didapat.
"Kalau cuman sekadar masuk, bagiannya cuma sekadar komisaris, bagiannya cuman wamen gitu, ya tentu ada pertimbangan-pertimbangan lain."
Baca juga: Peluang Anies dan Ganjar Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Prediksi dan Penjelasan Gerindra
Ray Rangkuti kemudian menyebut upaya Nasdem ini lebih tepat disebut sebagai upaya negosiasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.