Pilkada Jakarta 2024

Cagub Terkuat di Jakarta Berubah! Cek 6 Hasil Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024, Ada dari Golkar

Cagub terkuat di Jakarta berubah! Cek 6 hasil survei terbaru Pilkada Jakarta 2024, ada dari Golkar

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kompas.com/Adinda Putri-Tribunnews.com/Instagram basukibtp
PILKADA JAKARTA 2024 - Dari kiri ke kanan: Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Kaesang Pangarep. Cagub terkuat di Jakarta berubah! Cek 6 hasil survei terbaru Pilkada Jakarta 2024, ada dari Golkar 

Jumlah responden sebanyak 7.864 dan tingkat kepercayaan 95,0 persen dan MoE (Margin of Eror) +/- 1 persen.

Sampel responden tersebar secara proporsional di delapan provinsi, yakni Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara. 

Baca juga: Nasib Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta 2024 Terancam Bubar, PDIP-PKB Bahas Nama Andika Perkasa

3. Simulasi PatraData

Sementara itu, PatraData Lembaga Riset dan Konsultan Politik Berbasis Teknologi big data, merilis hasil simulasi Pilkada Jakarta 2024.

Hasilnya menunjukkan persaingan ketat antara dua kandidat kuat, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.

Anies Baswedan diprediksi menguasai suara di 17.800 Tempat Pemungutan Suara (TPS) berdasarkan jumlah TPS Pemilu 2024.

Ridwan Kamil berpotensi memuncaki suara pada 13.664 TPS.

Simulasi perolehan suara berbasis TPS ini dilakukan menggunakan teknologi algoritma machine learning dan big data analytics.

Metode pemetaan politik oleh PatraData ini untuk memprediksi preferensi pemilih berdasarkan pada data historis Pilkada dan Pemilu 10 tahun terkahir.

Selain lewat tren algoritma, PatraData juga memanfaatkan teknologi pemetaan geospasial untuk memahami distribusi dukungan di berbagai wilayah Jakarta.

Anies Baswedan diproyeksikan mendapat dukungan dari PKB, PKS, PDIP, Perindo, dan PPP.

Sementara mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, bila diusung Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, dan PSI.

Direktur Riset dan Pendampingan PatraData, Hasmin Aries Pratama, menjelaskan bahwa analisis data di atas untuk memberikan gambaran akurat tentang preferensi pemilih dan tren yang berkembang.

"Dengan memahami data ini, kedua tim dapat merumuskan strategi koalisi untuk memenangkan Pilkada, sebab data yang kami gunakan adalah data pemilih hingga ke tingkat TPS" kata Hasmin dalam keteranganya, Senin (23/06/2024).

Baca juga: PKS Masih 50:50 untuk Putuskan Gabung Kabinet Prabowo-Gibran atau Jadi Oposisi

4. Arus Survei Indonesia (ASI)

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved