Berita Kaltim Terkini

Balikpapan Tertinggi ke-2, Inilah Jumlah Kasus DBD di Kaltim Sepanjang 2024 dan Korban Jiwa

Berikut jumlah kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Provinsi Kalimantan Timur sepanjang tahun 2024.

Pixabay
Ilustrasi nyamuk aedes aegypti, penyebab demam berdarah. Berikut jumlah kasus DBD dan korban jiwa di Kalimantan Timur sepanjang 2024. 

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut jumlah kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Provinsi Kalimantan Timur sepanjang tahun 2024.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, kasus DBD di Kaltim capai 3.896 kasus.

Kasus DBD terbanyak di Kalimantan Timur ditemukan di Kutai Kartanegara dengan 1.355 kasus.

Menyusul di posisi kedua, Balikpapan dengan 691 kasus.

Sedangkan paling sedikit ada di Kabupaten Mahakam Ulu atau Mahulu dengan 27 kasus.

Baca juga: Separuh 2024, Dinkes Kaltim Mencatat 3.896 Kasus DBD 12 Meninggal, Terbanyak di Kabupaten Ini

Dengan total 3.896 kasus DBD di Kalimantan Timur tersebut sebanyak 12 pasien meninggal dunia.

Adapun infografis ribuan kasus DBD di Kalimantan Timur tersebut adalah sebagai berikut:

Ilustrasi nyamuk aedes aegypti, penyebab demam berdarah. Berikut jumlah kasus DBD dan korban jiwa di Kalimantan Timur sepanjang 2024.
Ilustrasi nyamuk aedes aegypti, penyebab demam berdarah. Berikut jumlah kasus DBD dan korban jiwa di Kalimantan Timur sepanjang 2024. (Pixabay)

1. Kabupaten Kutai Kartanegara 1.355 kasus,
2. Kota Balikpapan 691 kasus,
3. Kabupaten Kutai Timur 475 kasus,
4. Kabupaten Kutai Barat 454 kasus,
5. Kabupaten Paser 221 kasus,
6. Kota Samarinda 203 kasus,
7. Kabupaten Penajam Paser Utara 198 kasus,
8. Kota Bontang 150 kasus,
9. Kabupaten Berau 92 kasus,
10. Kabupaten Mahakam Ulu, 27 kasus.

"Itu pendataan dari Januari-Juni 2024 dengan total 3.896 kasus dan 12 pasien di antaranya meninggal dunia," rinci Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Kaltim dr. Jaya Mualimin saat dijumpai di Kantornya, Selasa (2/6/2024).

Sebagai upaya menurunkan kasusnya, Dinkes Kaltim tengah memaksimalkan vaksinasi DBD.

Dokter Jaya mengatakan saat ini vaksinasi DBD sedang difokuskan pelaksanaannya di Kota Samarinda.

"Setelah adanya surat keputusan dari pak Pj Gubernur maka vaksinasi DBD akan secepatnya kita laksanakan dengan menyiapkan sekitar 5000-an dosis vaksin untuk Kota Samarinda," sebutnya.

Sebelumnya juga, lanjutnya, Dinkes Kaltim telah melakukan penyuntikan vaksinasi DBD di Kota Balikpapan kepada 9800 anak.

Dia menyebutkan vaksinasi DBD tersebut juga diperuntukkan bagi anak-anak dengan usia 5-12 tahun.

"Jadi untuk vaksinasi DBD ini kita menggunakan vaksin Dengue Tetravalent (TDV) dari Takeda yang telah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," katanya.

Vaksin tersebut menurut Jaya terbukti aman dan efektif dalam meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus DBD.

"Karena memang sekarang banyak yang masih terlambat seperti kasus-kasus dibeberapa waktu lalu.

Makanya dengan vaksin ini begitu (anak) terkena DBD mereka akan kebal," ucapnya.

Dia juga menargetkan pelaksanaan vaksinasi DBD bisa diterapkan di 10 Kabupaten Kota se-Kaltim.

"Makanya setelah pelaksanaan vaksinasi ini hasilnya bagus, kita akan meminta kepada kabupaten kota menyediakan anggaran untuk membeli vaksin sendiri," tuturnya.

Dia mengingatkan, keberadaan nyamuk ini senantiasa ada di sekitar kita baik itu nyamuk DBD maupun non-DBD, bahkan nyamuk hutan anopheles penyebab malaria.

Oleh sebab itu, selain vaksinasi DBD yang terus dilakukan, dr. Jaya Mualimin juga mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kebersihan dilingkungan.

"Seperti melakukan EM. Menguras, Mengubur dan Menutup agar semua ini tidak ada genangan.

Karena nyamuk itu siklus hidupnya berasal dari genangan, dengan mengambil darah untuk bertelur dan meninggalkan virus (DBD)," imbaunya.

Ciri-ciri Nyamuk Aedes Aegypti

Penyakit Demam Berdarah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat diIndonesia.

Penyakit demam berdarah merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.

Lantas bagaimana karakteristik nyamuk aedes aegypti sebenarnya?

Dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews.com, 28 November 2020. Dokter Tan Shot Yen menjelaskan beberapa karakteristik dari nyamuk jenis ini. Yaitu:

1. Ciri Fisik

Nyamuk aedes aegypti yang menggigit kulit manusia berjenis kelamin betina.

Pasalnya, nyamuk betina memerlukan telur.

Sehingga membutuhkan darah manusia.

Nyamuk ini berwarna coklat kehitaman, berukuran 3-4 cm.

Memiliki garis-garis putih yang sering kali tampak seperti bintik-bintik putih.

Selain itu terdapat pula garis vertikal di bagian punggung.

2. Hidup di Tempat yang Lembab

Nyamuk aedes aegypti hidup di tempat sejuk dan lembab.

Hal ini disebabkan karena nyamuk jenis ini tidak senang dengan udara panas.

Nyamuk ini bertelur di air jernih. Berbeda dengan nyamuk malaria.

3. Umur Hidup

Nyamuk ini hanya dapat hidup sekitar 10 hari saja.

Kendati demikian, nyamuk ini memiliki ribuan telur.

Nyamuk aedes aegypti dapat terbang hingga 100 meter.

4. Aktif di pagi dan sore hari

Ciri khas lain dari nyamuk aedes aegypti adalah waktu gigitannya.

Nyamuk ini aktif mencari mangsa dan mengigit manusa di pagi hari (06.00-09.00).

Sedangkan pada sore hari (15.00-17.00). (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved