Berita Kaltim Terkini
Separuh 2024, Dinkes Kaltim Mencatat 3.896 Kasus DBD 12 Meninggal, Terbanyak di Kabupaten Ini
Separuh 2024 ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan mencatat ada 3.896 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Benua Etam.
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Separuh 2024 ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan mencatat ada 3.896 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Benua Etam.
Kasus terbanyak ada di Kutai Kartanegara dengan 1.355, sedangkan paling sedikit ada di Kabupaten Mahakam Ulu atau Mahulu.
Adapun infografis ribuan kasus DBD di Kalimantan Timur tersebut adalah sebagai berikut;
Baca juga: Waspadai DBD di Musim Penghujan, DPRD Balikpapan Imbau Ketua RT Bersih Lingkungan
1. Kabupaten Kutai Kartanegara 1.355 kasus,
2. Kota Balikpapan 691 kasus,
3. Kabupaten Kutai Timur 475 kasus,
4. Kabupaten Kutai Barat 454 kasus,
5. Kabupaten Paser 221 kasus,
6. Kota Samarinda 203 kasus,
7. Kabupaten Penajam Paser Utara 198 kasus,
8. Kota Bontang 150 kasus,
9. Kabupaten Berau 92 kasus,
10. Kabupaten Mahakam Ulu, 27 kasus.
Baca juga: Warga Diimbau Waspada DBD Pasca Banjir di Mahulu Kaltim
"Itu pendataan dari Januari-Juni 2024 dengan total 3.896 kasus dan 12 pasien di antaranya meninggal dunia," rinci Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Kaltim dr. Jaya Mualimin saat dijumpai di Kantornya, Selasa (2/6/2024).
Sebagai upaya menurunkan kasusnya, Dinkes Kaltim tengah memaksimalkan vaksinasi DBD.
Dokter Jaya mengatakan saat ini vaksinasi DBD sedang difokuskan pelaksanaannya di Kota Samarinda.
"Setelah adanya surat keputusan dari pak Pj Gubernur maka vaksinasi DBD akan secepatnya kita laksanakan dengan menyiapkan sekitar 5000-an dosis vaksin untuk Kota Samarinda," sebutnya.
Sebelumnya juga, lanjutnya, Dinkes Kaltim telah melakukan penyuntikan vaksinasi DBD di Kota Balikpapan kepada 9800 anak.
Baca juga: Cegah DBD, Dinkes Kutai Barat Luncurkan Inovasi Program Baru Bernama Mende Bendeng Apik
Dia menyebutkan vaksinasi DBD tersebut juga diperuntukkan bagi anak-anak dengan usia 5-12 tahun.
"Jadi untuk vaksinasi DBD ini kita menggunakan vaksin Dengue Tetravalent (TDV) dari Takeda yang telah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," katanya.
Vaksin tersebut menurut Jaya terbukti aman dan efektif dalam meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus DBD.
"Karena memang sekarang banyak yang masih terlambat seperti kasus-kasus dibeberapa waktu lalu. Makanya dengan vaksin ini begitu (anak) terkena DBD mereka akan kebal," ucapnya.
Dia juga menargetkan pelaksanaan vaksinasi DBD bisa diterapkan di 10 Kabupaten Kota se-Kaltim.
Baca juga: Apical Group dan Puskesmas Kariangau Jalin Kolaborasi Tanggulangi DBD
"Makanya setelah pelaksanaan vaksinasi ini hasilnya bagus, kita akan meminta kepada kabupaten kota menyediakan anggaran untuk membeli vaksin sendiri," tuturnya.
| 5 Daerah dengan Kasus Cerai Talak Tertinggi di Kalimantan Timur, Berdasarkan Data BPS |
|
|---|
| PT IHM Pertahankan Gelar Juara Umum Gladi Posko Karhutla Kalimantan Timur 2025 |
|
|---|
| OPD Pemprov Kaltim Diarahkan Manfaatkan Hotel Atlet untuk Efisiensi Anggaran |
|
|---|
| Catatan Terbaru BPS, 5 Daerah dengan Penempatan Tenaga Kerja Tertinggi di Kalimantan Timur |
|
|---|
| Daftar 7 PTN di Kaltim dan Besaran Dana Pendidikan Gratispol yang Diterima dari Pemprov |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20240625-Kadinkes-Kaltim-dr-Jaya-Mualimin.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.