Berita Balikapan Terkini

BPBD Kaltim Sosialisasikan Indeks Ketahanan Daerah, Ukur Keberhasilan Penanggulan Bencana

Kegiatan rutin setiap tahun tersebut bertujuan untuk mengukur keberhasilan sekaligus capaian kegiatan penanggulan bencana di Bumi Etam

|
Penulis: Ardiana | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/Ardiana Kinan
Sosialisasi Indeks Ketahanan Daerah (IKD) oleh BPBD Kaltim di Hotel Novotel Balikpapan Rabu (3/7/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim mensosialisasikan Indeks Ketahanan Daerah (IKD) di depan sejumlah OPD Kabupaten dan kota se-Kalimantan Timur, Rabu (3/7/2024).

Kegiatan rutin setiap tahun tersebut bertujuan untuk mengukur keberhasilan sekaligus capaian kegiatan penanggulan bencana di Bumi Etam.

Tak ayal, kegiatan yang digelar di Hotel Novotel Balikpapan ini mendatangkan langsung Analis Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Franta Eveline sebagai narasumber.

Melalui pantauan Tribunkaltim.co di lapangan, dalam pemaparannya, Eveline membeberkan indeks resiko bencana di seluruh Indonesia, termasuk wilayah Kalimantan.

Baca juga: Perluas Radius Pencarian, Tim SAR Berpacu Cari Korban Hilang di Jembatan Pulau Balang Balikpapan

Bahkan, ia juga menyampaikan evaluasi terkait penanggulangan bencana di wilayah tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kaltim, Agus Tiannur mengatakan, sosialisasi tersebut penting dilakukan demi pelayanan yang harus dilakukan pemerintah provinsi terkait penanggulangan bencana.

"Sehingga apa yang dilakukan oleh pemerintah dan OPD terkait itu memang berdampak pada pengurangan indeks resiko bencana dan ketahanan daerah kota semakin meningkat yang berkaitan dengan resiko bencana," jelasnya.

Agus juga membeberkan, saat ini bencana meteorologi seperti banjir dan karhutla (Kebakaran hutan dan lahan) mendominasi di wilayah Kaltim. Terlebih, kata dia, banjir masih kerap terjadi di wilayah Mahulu dan Penajam Paser Utara (PPU).

"Untuk bencana geologis nyaris tidak ada, seperti gempa, tsunami, gunung berapi," ungkapnya.

Ia juga mengatakan, berdasarkan pantauan BMKG beberapa waktu lalu, pada periode Juli hingga Desember 2024 akan memasuki musim hujan atau fenomena La Nina.

Sehingga, pihaknya telah menggandeng OPD terkait untuk melakukan himbauan sekaligus menyiapkan logistik dan relawan sebagai antisipasi.

"Kita harap, kemampuan masyarakat untuk menghadapi resiko bencana semakin siap dan bencananya semakin berkurang," ujarnya.

"Kita sudah melakukan himbauan pada kabupaten kota untuk mempersiapkan antisipasi dan memperbaiki sistemnya. Kemudian menyediakan logistik dan para personil relawan untuk penanganannya saat terjadi bencana," pungkasnya.(*)

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved