Berita Samarinda Terkini

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sebut Lingkungan yang tak Sehat Jadi Pemicu Stunting

Target penurunan angka stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah namun juga kolaborasi, baik dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah

TribunKaltim.co/Sintiya Alfatika Sari
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti mengatakan bahwa target penurunan angka stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah namun juga kolaborasi, baik dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga setiap masyarakat.

"Semuanya harus berkontribusi, termasuk pemkot, lalu kita bekerja sama juga dengan swasta dan masyarakat, baik dari LSM dan organisasi-organisasi kemasyarakatan, bahkan akademisi. Dalam artian kita harapkan dengan dilakukan pengeroyokan kasus stunting ini semua bisa berjalan dengan baik," papar Puji, Kamis (4/7/2024).

Meski Kota Samarinda mulai menunjukkan kemajuan dengan menurunnya angka stunting, menurut Puji, prestasi ini masih jauh dari target. Terlebih target nasional telah ditetapkan sejak dua tahun lalu.

"Saya bukan pesimis, tapi kita harus jalani," ujarnya.

Baca juga: Kasus Stunting pada 4 Kelurahan di Bontang Masih Tinggi, Berbas Pantai Mencapai 29 Persen

Baca juga: Inovasi Cegah Stunting, Posyandu RT 14 Kariangau Balikpapan Galakkan Program Bahan Makanan Mentah

Lebih lanjut, Puji memberikan catatan terhadap mekanisme pendataan terutama pendataan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).

"Misalnya berapa anak yang lahir di Samarinda yang dihitung 0-2 tahun," ungkapnya.

Tak sampai di situ saja, Politisi Partai Demokrat ini menekankan pengoptimalan jumlah kunjungan masyarakat, terutama balita untuk rutin ke posyandu.

Termasuk juga bagaimana anak-anak yang selama ini tidak pernah datang ke posyandu tapi anak-anak Samarinda datang ke dokter, faskes swasta, dokter spesialis, itu kan tidak terdata. Ini pendataan yang harus benar-benar akurat dan semua stakeholder harus berkontribusi untuk itu," tutur Puji.

Baca juga: Peresmian Inovasi Aksi Nyata Tangani Stunting di Puskesmas Senaken Paser, Ada 7 Langkah Inti

Bukan Hanya Soal Gizi

Puji mengatakan, persoalan stunting bukan hanya sekadar persoalan gizi yang harus dipenuhi, tetapi lingkungan yang harus sehat juga harus dipastikan di tengah-tengah masyarakat.

"Sanitasi yang tidak bagus, air yang tidak baik, itu juga. Karena anak-anak yang stunting itu biasanya ada diare. Dan ini kan artinya lingkungan harus sehat, ketersediaan air bersih juga harus terpenuhi," ujarnya.

Lanjutnya, Puji juga menyebut kondisi rumah yang tidak layak huni, pencahayaan yang buruk, dan polusi udara juga dapat berkontribusi terhadap stunting. Di samping faktor kemiskinan, pemahaman gizi yang rendah pada ibu, dan peran puskesmas yang belum maksimal juga turut berkontribusi.

"Jadi semua itu bukan hanya masalah makanan," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved