Berita Pemkab Paser

Peresmian Inovasi Aksi Nyata Tangani Stunting di Puskesmas Senaken Paser, Ada 7 Langkah Inti

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser saat ini masih terus menaruh perhatian dalam menangani stunting di setiap wilayah

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
HO/Puskesmas Senaken
CEGAH STUNTING PASER - Puskesmas Senaken saat melaunching inovasi Aksi Nyata Tangani Stunting (ATASI) pada 20 Juni 2024, di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser saat ini masih terus menaruh perhatian dalam menangani stunting di setiap wilayah.

Seperti yang dilakukan oleh Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Senaken yang telah melaunching inovasi Aksi Nyata Tangani Stunting (ATASI) pada 20 Juni lalu di Desa Rantau Panjang.

Hal tersebut juga selaras dengan instruksi dari Bupati Paser, Fahmi Fadli yang menginginkan setiap Puskesmas bergerak bersama untuk menangani masalah stunting di wilayah masing-masing.

Kepala Puskesmas Senaken, dr Riska Ulfah mengatakan inovasi ATASI merupakan komitmen Puskesmas Senaken bersama lintas sektor terkait untuk mencegah dan menurunkan angka stunting.

Baca juga: Pj Gubernur Kaltim Kecewa Soal Penurunan Angka Stunting, Akmal Malik Tegur Keras Dinas Kesehatan

"Inovasi ini juga sejalan dengan gerakan intervensi serentak pencegahan stunting Kabupaten Paser yang dilaksanakan di bulan Juni ini," ujar Riska kepada TribunKaltim.co pada Jumat (21/6/2024).

Dengan adanya Inovasi ATASI dari Puskesmas Senaken, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Disamping itu, kinerja dari Puskesmas Senaken juga semakin meningkat dan membantu terciptanya generasi Emas penerus bangsa yang sehat dan cerdas serta bebas stunting.

"Hal itu dapat terlaksana dengan peran serta dan dukungan dari semua pihak," pungkas Riska.

20240621_Cegah Stunting di Paser Kaltim 2024
CEGAH STUNTING PASER - Puskesmas Senaken saat melaunching inovasi Aksi Nyata Tangani Stunting (ATASI) pada 20 Juni 2024, di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Ada 7 Langkah Inti

Sementara itu, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas Senaken Hasvita Januarisna, S.Tr.Keb, Bdn mengatakan terdapat 7 langkah inti yang ada dalam inovasi ATASI.

Langkah tersebut yaitu dengan melakukan validasi ulang pengukuran BB, TB, Lila dan lingkar kepala, kemudian melakukan rujukan yang tepat, diagnosa stunting, melakukan intervensi dan tatalaksana masalah gizi.

"Hala lain yaitu melakukan konseling dan edukasi gizi, kolaborasi antar program gizi, anak, imunisasi, kesling, promkes, UKS, PKPR, catin dan yankestrad serta melakukan koordinasi dengan lintas sektor terkait," papar Hasvita.

Baca juga: Capaian Gerakan Intervensi Serentak untuk Pencegahan Stunting di Kaltim Masih di Bawah 20 Persen

Pada launching inovasi ATASI, diawali dengan pemaparan materi oleh pendamping desa, penyuluhan kesehatan hingga diskusi tanya jawab.

Disamping itu, juga dilanjutkan dengan pemberian apresiasi dari Puskesmas Senaken kepada Kader 3 Posyandu Desa Rantau Panjang dengan capaian D/S yang selalu tinggi.

"Juga dirangkai dengan pemberian bingkisan kepada ibu hamil, bayi dan balita di Desa Rantau Panjang serta pelepasan balon sebagai penanda di launchingnya inovasi ATASI Puskesmas Senaken," tutup Hasvita.

Sekedar diketahui, pada launching inovasi tersebut dihadiri Kades Rantau Panjang beserta staf, Ketua BPD Desa Rantau Panjang, pendamping desa, anggota PKK Desa Rantau Panjang, para Kader Posyandu Rantau Panjang, Ketua RT Desa Rantau Panjang, Petugas Puskesmas Senaken, Petugas Pusban Desa Rantau Panjang, Ibu Hamil dan Ibu Bayi Balita Desa Rantau Panjang.

(*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved