Berita Balikpapan Terkini

Balikpapan Makin Kekurangan SPBU Dampak Pertumbuhan Jumlah Kendaraan karena Adanya IKN di Kaltim

Balikpapan makin kekurangan SPBU dampak pertumbuhan jumlah kendaraan imbas IKN di Kalimantan Timur.

|
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Rita Noor Shobah
Tribun Kaltim
FOTO ILUSTRASI - Antrian panjang di SPBU Dam, Balikpapan Selatan beberapa waktu lalu. Balikpapan makin kekurangan SPBU dampak pertumbuhan jumlah kendaraan imbas IKN di Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO Balikpapan makin kekurangan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dampak pertumbuhan jumlah kendaraan imbas Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Sebelum adanya IKN di Kaltim, Balikpapan sudah sering mengalami antrean panjang di SPBU.

Kini dengan adanya IKN, permintaan akan bahan bakar kendaraan meningkat seiring pertumbuhan jumlah kendaraan.

Namun ini tak dibarengi dengan bertambahnya jumlah SPBU.

Jumlah ketersediaan SPBU di Balikpapan dinilai sudah tidak mampu lagi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Polemik SPBU Baru di Graha Indah Balikpapan, Camat Fadli Pathurrahman Siap Mediasi

SPBU yang tersebar di Kota Balikpapan hanya berjumlah 14 unit, padahal idealnya minimal di atas 20 unit.

Menurut Walikota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, jumlah SPBU saat ini tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah kendaraan yang dipicu oleh peningkatan populasi sebagai dampak dari kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Akibatnya kata dia, sering terjadi kemacetan di sejumlah SPBU karena antrean kendaraan yang panjang di pinggir jalan raya.

"Penambahan SPBU bisa mengurangi kemacetan. Pesan saya, bagi yang bukan berhak mengambil minyak subsidi jangan mengambil. Itu saja sebenarnya," ungkapnya, Sabtu (6/7/2024).

 Walikota Balikpapan, Rahmad Masud mengatakan, pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan akan menindak tegas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat judi daring atau judi online. Rahmad Masud tegaskan, tak hanya ASN, namun bagi warga Kota Balikpapan secara keseluruhan untuk tidak terpedaya judol lantaran dapat merusak kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, Kamis (4/7/2024). 
Walikota Balikpapan, Rahmad Masud.

Kondisi ini bertolak belakang dengan realita yang ada, dimana kota Balikpapan yang dijuluki sebagai Kota minyak justru kekurangan SPBU, bahkan kalah jauh dari kota Samarinda yang saat ini memiliki 28 SPBU.

Menurut Walikota Rahmad Mas'ud, hal ini disebabkan oleh minimnya investor yang tertarik untuk membuka SPBU di Balikpapan, karena keuntungan yang dianggap sedikit sementara investasi yang dibutuhkan cukup besar.

“Kalau nggak salah kita punya 14 SPBU. Kenapa orang nggak buat SPBU di Balikpapan, satu itu komersil, kedua lahan mahal dan keuntungan juga sedikit,” jelasnya.

Adanya penambahan SPBU baru di Jalan Syarifuddin Yoes, dekat Gran City, Kelurahan Graha Indah, saat ini sedang dalam proses pembangunan. Namun sampai saat ini juga belum beroperasional lantaran masih menunggu menunggu izin dari pusat.

Sebagaimana diketahui bahwa operasional SPBU harus memenuhi beberapa persyaratan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat,

"Proses perizinan SPBU memerlukan KKPR, izin lingkungan yang sesuai dengan KBLI, serta PBG/SLF,” ungkapnya.

Baca juga: SPBU di Graha Indah Balikpapan Bikin Meradang, Warga Minta Pertemuan dengan Pemiliknya

Proses perizinan ini termasuk dalam kategori KBLI 47301 dengan risiko menengah rendah. Prioritas utama adalah kepentingan dan keamanan masyarakat, termasuk kemudahan mereka dalam mendapatkan BBM.

Dengan pertumbuhan jumlah kendaraan yang signifikan, penambahan SPBU di Balikpapan menjadi kebutuhan mendesak. Pemerintah kota terus berupaya untuk memastikan kebutuhan ini dapat terpenuhi demi kenyamanan dan kelancaran mobilitas warga. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved