Breaking News

Tribun Kaltim Hari Ini

Kemampuan Membatik Jadi Berkah Bagi Yusuf, Sering Dipesan Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali

Memanfaatkan kemampuan dan kreativitas bisa menjadi sumber penghasilan sampingan atau bahkan utama.

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Nur Pratama
HO/DOKUMENTASI PRIBADI
BATIK - Contoh batik buatan Yusuf (52). Batik tersebut dibuat di rumahnya jl Swadaya RT 02, Desa Sengkong Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Sabtu (6/7). 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA TIDUNG - Memanfaatkan kemampuan dan kreativitas bisa menjadi sumber penghasilan sampingan atau bahkan utama.

Seperti halnya dengan Yusuf (52) yang memanfaatkan kemampuannya dalam membatik menjadi modal awal dalam menghasilkan sebuah karya yang bisa dipasarkan.

Yusuf (52) mengungkapkan, dia bersama istrinya memulai usaha batik setelah mengikuti pelatihan yang diwadahi Pemerintah Kabupaten Tana Tidung tahun 2021.

"Waktu pak Ibrahim Ali naik jadi Bupati itu ada pelatihan membatik untuk pemberdayaan UMKM pas tahun 2021 jad saya ikut," ungkap Yusuf, Sabtu (6/7).

 

Melalui pelatihan itu ia mendapat bantuan dari pemerintah melalui Disperindakop Tana Tidung untuk mulai berwirausaha.

"Setelah pelatihan itu dari pemerintah langsung follow up, jadi dibantu disperindakop. Dikasìh kain sama alat membatik. Jadi saya langsung produksi (batik)," kata Yusuf.

Sebelumnya dia pernah mengikuti pelatihan yang sama. Namun karena banyaknya pesaing dan keterbatasan modal menjadi penghalang baginya memulai usaha tersebut.

"(Tahun) 2015 sempat ikut pelatihan. Tapi kendala karena sudah banyak pesaing di dalam dan saya juga belum ada alatnya jadi saya tidak lanjutkan," ujarnya.

Dia juga menceritakan saat memulai usaha membatik dirinya sudah mendapat pesanan dari berbagai instansi termasuk dari Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali itu sendiri.

"Awal mula berjalan itu pesanannya paling banyak ada 20 sampai 30 lembar dari instansi yang ada di KTT termasuk Bupati juga," ungkapnya.

Usaha batik yang digeluti Yusuf bersama istrinya saat ini sudah mulai dikenal khalayak luas. Sehingga tak jarang dirinya didatangi pengunjung dari berbagai daerah.

"Sebelumnya juga ada tamu-tamu dari luar termasuk Jakarta datang berkunjung katanya mau lihat proses pengerjaannya sudah mulai dikenal," katanya.

Saat dirinya kebanjiran pesanan, dia bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp15 juta dalam sebulan. Penghasilan itu kemudian diputar kembali menjadi modal produksi.

"Untuk pemasukan perbulan ada Rp15 juta sebetulnya. Kalau pas ramai pesanan ya lumayan. Tapi itu kan kita putar kembali untuk modal.

Halaman
12
Sumber: Tribun kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved