Berita Samarinda Terkini

Penumpang Taksi Online Harus Jalan Kaki Keluar? Penjelasan Manajemen Bandara APT Pranoto Samarinda

Penumpang mau naik taksi online harus jalan kaki keluar? Penjelasan manajemen Bandara APT Pranoto Samarinda

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
ILUSTRASI- BANDARA APT PRANOTO - Penumpang mau naik taksi online harus jalan kaki keluar? Penjelasan manajemen Bandara APT Pranoto Samarinda 

Sejumlah oknum sopir taksi di bandara yang berada di Jalan Poros Samarinda Bontang, Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Kota Samarinda itu diklaim memaksa penumpang melanjutkan perjalanan menggunakan jasa mereka.

Menurut postingan warganet itu yang beredar viral, para oknum sopir taksi tersebut memastikan para penumpang yang baru tiba dan ingin melanjutkan perjalanan tidak boleh menaiki taksi online.

Penumpang di Bandara APT Pranoto yang ingin menggunakan taksi online harus berjalan kaki cukup jauh ke luar bandara menuju titik penjemputan yang telah ditentukan.

"Harga tiket pesawat mahal, layanan antar jemput penumpang juga kurang jelas pengaturannya.

Bagaimana tidak semakin sepi Bandara APT Pranoto ini," komentar salah satu warganet di unggahan medsos Info Samarinda tersebut.

Baca juga: Prediksi Kelanjutan IKN di Kaltim, Anggaran Seadanya, Rencana yang sangat High Tech Sulit Diwujudkan

Baca juga: Pemkot Samarinda Memperketat Aturan Peredaran Miras, DPRD Minta Pengawasan Dilapangan

Seputar Bandara APT Pranoto Samarinda

Dikutip dari aptpranotoairport.id, Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto merupakan pengganti Bandar Udara Temindung.

Relokasi Bandar Udara Temindung ke Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto dikarenakan kondisi Bandar Udara Temindung yang berada di tengah pemukiman padat penduduk (pusat kota Samarinda) beresiko terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan dan sulit dikembangkan. 

Secara resmi Bandar Udara Temindung ditutup pada tanggal 23 Mei 2018 dan Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto dioperasikan pada tanggal 24 Mei 2018.

Terhitung tanggal 20 November 2018 Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto mulai melayani pesawat berbadan Narrow (B737 dan A320 series) setelah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 25 Oktober 2018.

Dalam KM 166 Tahun 2019  tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional, hierarki Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara  Kelas I Aji Pangeran Tumenggung Pranoto saat ini (eksisting) dikategorikan sebagai bandar udara pengumpan.

Baca juga: Sopir Paksa Penumpang Naik Taksi Bandara, APT Pranoto Samarinda akan Komunikasi dengan Taksi Online

Baca juga: Pemkot Siapkan Rp14,84 Miliar untuk Benahi Pedestrian di Citra Niaga Samarinda

. Dalam rencana induk nasional (Tatanan Kebandarudaraan Nasional) Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di proyeksikan menjadi Bandar Udara Pengumpul Skala Pelayanan Sekunder.

Saat ini Bandar Udara A.P.T Pranoto-Samarinda, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:63/KMK.05/2023 tanggal 22 Februari 2023 tentang Penetapan Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda, Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I Domine Eduard Osok Sorong, dan Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas II Sultan Babullah Ternate pada Kementerian Perhubungan ditetapkan sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved