Ibu Kota Negara
Update Rencana Uji Coba Taksi Terbang di IKN Bulan Juli 2024, Ini Penjelasan Kemenhub
Uji coba taksi terbang Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) dipastikan berjalan sesuai rencana.
TRIBUNKALTIM.CO - Uji coba taksi terbang Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) dipastikan berjalan sesuai rencana.
Taksi terbang akan diuji coba mengudara pada akhir Juli 2024 mendatang.
Kota Samarinda dipilih menjadi lokasi uji coba taksi terbang.
Namun hingga pertengahan Juli masih belum juga terlaksana.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, uji coba taksi terbang masih belum dilaksanakan lantaran masih dalam proses pengurusan perizinan.
"Saat ini ijin uji coba sedang dalam proses untuk melihat kelengkapan, mitigasi risiko, serta koordinasi dengan pihak-pihak terkait yaitu antara lain direktorat kelaikan, otoritas bandara udara, TNI AU, AirNav dan juga tentunya bandara tempat akan dilkukannya pengujian," ujarnya kepada Kompas.com, dikutip Senin (15/7/20240.
Baca juga: Belum Semua Warga Sekitar IKN Nusantara Nikmati Air Bersih, PUPR Bangun WTP
Dia mengungkapkan, diperkirakan pada akhir bulan ini izin uji coba sudah didapatkan sehingga uji coba bisa langsung dilaksanakan.
Namun, Adita enggan memastikan apakah uji coba taksi terbang di IKN dapat dilaksanakan bulan ini sesuai target.
"Diharapkan dalam waktu dekat di akhir bulan Juli (proses perizinan) dapat diselesaikan," ucapnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi mengungkapkan, pelaksanaan inspeksi dan uji coba taksi terbang akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal.
"Sesuai dengan target jadwal PoC (proof of concept) dan arahan Kepala Otorita IKN, kegiatan perakitan dan inspeksi akan dimulai pada awal Juni dan dilanjutkan uji coba terbang pada Juli 2024 menjelang perhelatan 17 Agustus di IKN," ujar Ali Berawi.
"Kegiatan uji coba akan dilakukan selama sebulan penuh di Bandara APT Pranoto Samarinda dan melalui serangkaian pengujian serta kajian kelayakan," tambahnya.
Setelah uji coba selesai, Hyundai merencanakan untuk mengembangkan skema bisnis melalui Supernal, perusahaan dari Hyundai Motor Group di Amerika Serikat yang mengembangkan pesawat mobilitas udara perkotaan.
Pengembangan ini nantinya akan dikomersialkan serta dilanjutkan hingga pengembangan teknologi penerbangan otonom.
"Kami juga berharap dengan terbentuknya tim teknis antara Hyundai dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dapat melakukan pengembangan teknologi industri ini secara masif ke depannya," kata Ali Berawi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.