Ibu Kota Negara
Tarif Taksi Terbang IKN, Uji Coba Terbang di Bandara APT Pranoto Samarinda Mulai 29 Juli 2024
Tarif taksi terbang IKN, uji coba terbang di Bandara APT Pranoto Samarinda mulai 29 Juli 2024.
Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Christoper Desmawangga
Setelah sampai pada vertiport atau helipad yang dituju, penumpang kembali menggunakan kendaraan yang sama seperti pada saat berangkat.
Kendaraan membawa penumpang dari helipad atau vertiport menuju lokasi tujuan penumpang tersebut.
Beroperasi Komersial 2030
Kendati demikian, Ale menekankan, untuk pengoperasikan taksi terbang secara komersial akan dilakukan setelah tahun 2030.
Hal ini karena OIKN harus melakukan berbagai kajian UAM-AAM termasuk kajian teknologi, ekonomi, lingkungan, sosial, telaah hukum serta kajian infrastruktur ini tentunya memerlukan proses waktu.
Selain itu, pemerintah pusat maupun daerah perlu mengejawantahkan hasil studi dan kajian tersebut dalam bentuk kebijakan atau regulasi sehingga tercipta standar dan juga payung hukum yang memastikan keamanan dan kenyamanan moda baru ini.
Baca juga: Kantor Presiden di IKN Nusantara Resmi Selesai Dibangun, Terjawab Kapan Jokowi Ngantor di Kaltim
"Diperkirakan UAM-AAM dapat beroperasi secara komersial setelah tahun 2030 dengan mempertimbangkan rekomendasi dari berbagai hasil kajian tersebut," tegas Ale.
Termasuk kajian tentang tarif.
Hyundai dan KARI sendiri sebelumnya telah melakukan kajian tarif yang diperkirakan berada pada angka 50 dollar AS sekali perjalanan.
Namun demikian, tarif ini sifatnya dinamis, menyesuaikan perkembangan teknologi dan bisnis pada saat kelak UAM-AAM beroperasi komersial. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.