Tribun Kaltim Hari Ini
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik akan Tutup Destinasi Pulau Kakaban Berau
Menurut Akmal, jangan hanya karena ingin memuaskan keinginan, tetapi justru melakukan kerusakan yang mengancam aset berharga Danau Pulau Kakaban.
Penulis: Martinus Wikan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik menyatakan akan membentuk tim, yang nantinya akan melakukan penutupan Danau Pulau Kakaban, usai menerima laporan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) tentang kondisi Danau Pulau Kakaban.
“Ya kita lagi bentuk tim, kemarin saya masih tunggu surat dari WALHI, kita sudah rapat dengan WALHI juga,” ujarnya kepada TribunKaltim.co, Rabu (24/7/2024).
Usai mendengar laporan WALHI itu sendiri, bahkan dirinya sampai meminta dengan rendah hati kepada Bupati Berau, Sri Juniarsih untuk melakukan penutupan tersebut.
“Agar ekosistem yang ada bisa kembali pulih. Saya sudah bilang dengan bupati, dengan rendah hati tolong tutup dulu deh sekarang,” ucapnya.
Baca juga: Alasan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Tutup Pulau Kakaban di Berau Kaltim
Dirinya menilai, saat ini Danau Pulau Kakaban memiliki 2 pintu masuk. Digambarkan, dengan 1 pintu masuk sebelumnya saja telah menghasilkan kejadian yang cukup luar biasa hingga ubur-ubur menghilang dari permukaan Danau Pulau Kakaban.
“Bayangkan, 1 pintu masuk saja rusaknya begitu, apalagi 2. Kita minta tutup 1 pintu masuk, dan satunya dikontrol ketat,” paparnya.
Pj Gubernur Akmal Malik mengatakan, laporan yang diterima dari WALHI diantaranya adalah keberadaan ubur-ubur yang sudah hilang, dan banyak mengendap kebawah lantaran merasa tidak aman.
Selain itu, permasalahan sampah juga menjadi bagian dari laporan WALHI kepada Pj Gubernur Kaltim. “Itu aset kita loh, hanya 3 di dunia,” tegasnya.
Menurut Akmal Malik, jangan hanya karena ingin memuaskan keinginan, tetapi justru melakukan kerusakan yang mengancam aset berharga Danau Pulau Kakaban.
“Silakan datang tapi dengan cara bertanggung jawab kita tidak larang selama ada pengorganisasian yang baik,” ungkapnya.
Disinggung apakah hal ini lantaran terjadi karena adanya kelalaian dari Pemerintah Kabupaten Berau, Akmal membantah seketika.
Baca juga: Habiskan Anggaran Rp 3,8 M, Pintu Masuk Baru ke Pulau Kakaban Berau Belum Dibuka untuk Umum
Hal ini dibebankan pada kesadaran seluruh pihak yang dinilai kurang. “Ini tidak ada kelalaian pemerintah daerah, ini soal prosedur, bukan soal daerah, ini permasalahan kesadarankita bersama,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir menegaskan sejatinya Pemerintah Kabupaten Berau dengan sigap sesegera mungkin melakukan penutupan dan pembatasan area Danau Pulau Kakaban untuk kunjungan wisatawan usai mendapatkan informasi hilangnya ubur-ubur di Danau Pulau Kakaban.
“Sudah dari sebelumnya ditutup,” tegasnya.
Sehingga, dirinya sempat juga menginstruksikan penutupan Danau Pulau Kakaban bahkan memalang pintu masuk sehingga tidak ada turis yang datang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.