Berita Kutim Terkini

Seragam Sekolah Gratis di Kutai Timur Bakal Dibagikan usai APBD-P 2024 Disahkan

Seragam sekolah gratis di Kabupaten Kutai Timur bakal dibagikan usai APBD-P 2024 disahkan.

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Diah Anggraeni
HO/Pemkab Kutim
Ilustrasi. Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman saat membagikan buku dan seragam gratis bagi peserta didik baru, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) telah menganggarkan seragam gratis bagi siswa SD dan SMP Negeri se-Kutim.

Seragam gratis tersebut tidak hanya diberikan kepada siswa baru saja, melainkan ke seluruh siswa baru ataupun yang lama di sekolah negeri di tingkat SD dan SMP.

Bahkan, Disidkbud Kutim memberikan seragam gratis untuk siswa SD dan SMP negeri sebanyak 4 setel setiap siswa yang meliputi seragam wajib, seragam batik, seragam pramuka dan seragam olahraga.

"Kami telah mengalokasikan seragam sebanyak 4 lembar (macam) untuk masing-masing siswa SD dan SMP," ujar Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, Kamis (25/7/2024).

Baca juga: Disdikbud Kutim Akan Bangun Museum Kutim di Atas Lahan 4 Hektare, Dimulai Tahun 2025

Lanjutnya, meskipun pada awal tahun ajaran baru program tersebut belum maksimal alias belum sepenuhnya teratasi, tetapi ke depan bakal dilanjutkan hingga tahun-tahun berikutnya.

Di lain kesempatan, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman juga menegaskan persoalan yang sama, program buku dan seragam gratis bagi siswa TK hingga SMP Negeri di Kutim.

"Setelah APBD-P disahkan nanti, pemerintah daerah akan membagikan seragam dan buku sekolah secara gratis tidak hanya untuk siswa baru, tetapi juga seluruh siswa dari tingkat TK hingga SMP Negeri," jelasnya.

Baca juga: Bupati Kutim Harap 81 Mahasiswa Stiper yang KKN di Bengalon Paham Kondisi Pertanian

Menurutnya, hal itu sebagai bentuk apresiasi bagi siswa di Kutai Timur dan keseriusan Pemkab Kutim salam menangani pendidikan.

"Kami ingin memastikan tidak ada anak di Kutim yang putus sekolah karena alasan ekonomi, harapannya anak-anak lebih semangat dalam belajar dan meraih cita-cita mereka," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved