Berita Samarinda Terkini

Tiket Pesawat ke Indonesia Mahal, Dari 8 Negara Undangan Hanya 6 yang Hadiri EBIFF 2024 di Kaltim

Harga tiket yang tinggi menjadi kendala sejumlah negara sahabat untuk menghadiri perayaan East Borneo Internasional Foklore Festival

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Pembukaan EBIFF 2024 di Kaltim berlangsung meriah dengan dihadiri 6 negara sahabat.TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Harga tiket yang tinggi menjadi kendala sejumlah negara sahabat untuk menghadiri perayaan East Borneo Internasional Foklore Festival (EBIFF) 2024 di Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Hal itu dikatakan perwakilan Council of Organizations of Folklore Festival and Folk Arts (CIOFF) Indonesia Amar Afrizal.

Ia mengatakan negara-negara sahabat sejatinya sangat antusias datang untuk berpartisipasi pada event EBIFF yang terselenggara dari 25-30 Juli 2024 di Benua Etam.

Namun beberapa negara yang diundang harus membatalkan rencana mereka ke Kaltim karena mahalnya harga tiket pesawat dari negera mereka ke Indonesia.

"Seperti Turki dan India. Karena mereka kan datang dengan biaya sendiri. Mulai dari negaranya sampai ke sini, ke Samarinda," ungkap Amar Afrizal.

Baca juga: Disporapar Akan Gelar Balikpapan Fest 2022, Hadirkan Fashion Show Hingga Fertival Band

Baca juga: Sebentar Lagi! Terjawab Sudah PRJ 2024 Sampai Kapan, Cek Info Jadwal, Harga Tiket dan Jam Buka

Begitupun Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim Ririn Sari Dewi mengatakan permasalahan tiket pesawat yang cukup tinggi memang menjadi kendala negara lain yang diundang dapat hadir berpartisipasi di acara EBIFF 2024 ini.

Ririn mengungkap awalnya ada 8 negara yang diundang. Namun karena permasalah tiket akhirnya hanya 6 negara yang hadir.

“Tiket itu terlalu high cost. Kita tahu sendiri menjelang 17 Agustus harga tiket agak mahal," ungkapnya.

Baca juga: Waduk Cengklik Park Tempat Wisata yang Ramah Keluarga di Boyolali, Ini Harga Tiket Masuknya

"Jadi mungkin ke depannya kita akan evaluasi dan memberikan perbaikan-perbaikan seperti apa sehingga mampu menggerakkan sektor ekonomi kreatif kita," pungkas Ririn. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved