OIKN Sebut Taksi Terbang Diperkirakan Baru Bisa Beroperasi Secara Komersial Tahun 2030

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan taksi terbang (Sky Taxi) diprediksi baru bisa beroperasi secara komersial sekitar 5 tahun lagi atau pada 2030 mendatang.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN Mohammed Ali Berawi mengatakan untuk mengembangkan moda transportasi udara atau Urban Air Mobility-Advanced Air Mobility (UAM-AAM) ini masih memerlukan kajian teknis mendalam bersama lembaga riset, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) terkait safety, kelayakan, regulasi dan pemanfaatan yang mendukung sistem transportasi cerdas di IKN.

Di hari pengujian ini yang ditampilkan di hadapan awak media sendiri merupakan prototype sky taxi versi terbaru buatan Hyundai Motors Company yang masih perlu dikembangkan hingga dapat beroperasi.

Baca juga: Taksi Terbang yang Diujicoba di Bandara APT Pranoto Samarinda Masih Tanpa Awak

"Sky taxi ini dirancang untuk 5 passenger (penumpang) atau 1 pilot dan 4 penumpang," jelas Ali Berawi.

Direncanakan taksi terbang itu dapat mengudara di ketinggian 50-80 meter dengan kecepatan 200 kilometer per jam dan daya angkut 100 kilogram.

Uji coba kali ini merupakan percobaan pertama.

Direncanakan uji coba kedua akan terselenggara di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Agustus 2024 mendatang.

"Taksi terbang yang akan kita uji sudah ada di Balikpapan. Kita upayakan uji coba PoC kedua ini bisa terlaksana sebelum 17 Agustus," pungkas M. Ali Berawi.(*)