Jokowi Ngantor di IKN
4 Fakta di Balik Jamuan Mewah untuk Influencer yang Diajak Jokowi ke IKN, Kritik dan Kesulitan Warga
Empat fakta dibalik jamuan mewah untuk influencer yang diajak Jokowi ke IKN Kaltim. Kritik dan kesulitan warga setempat di sekitar Ibu Kota Nusantara.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Jadi sorotan dalam kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke IKN Kaltim pekan ini adalah sederet influencer yang ikut mendampingi.
Sejumlah influencer ini diboyong Presiden Jokowi, Minggu (28/7/2024) dan mengikuti serangkaian kegiatan mulai dari ngebut di tol, peresmian Jembatan Pulau Balang hingga makan malam di IKN Kaltim.
Sederet kemewahan dinikmati influencer selama mengikuti Jokowi di IKN Kaltim, mulai dari fasilitas glamping hingga aneka menu spesial yang disajikan termasuk menikmati mulusnya jalan tol dan Jembatan Pulau Balang, yang tidak dinikmati warga setempat.
Sederet influencer yang terlihat bersama Jokowi di IKN Kaltim mulai dari Raffi Ahmad bersama Nagita Slavina, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Sintya Mariska, Gading Martin, Irwansyah dan Zaskia Sungkar dan lainnya.
Baca juga: Jokowi Ajak Influencer Jajal Jembatan Pulau Balang, tapi Belum Dibuka untuk Umum, Kritik Warga Lokal
Baca juga: Diboyong Jokowi ke IKN Kaltim, Influencer tak bisa Bedakan Istana Negara dan Kantor Presiden
Baca juga: Tak Ada Influencer Lokal yang Diajak Jokowi ke IKN Kaltim, Daftar Artis dan Pemengaruh yang Ikut
Para influencer ini terlihat juga ikut berkendara mengikuti Jokowi menjajal Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Balikpapan - IKN Kaltim, Minggu (28/7/2024) sore.
Dilansir TribunKaltim.co dari video.kompas.com, selanjutnya para influencer ini dijamu Jokowi glamping dan makan malam di IKN Kaltim.
Terlihat Jokowi dan Iriana makan malam bersama influencer tersebut dengan beragam menu nasi goreng, kambing guling, bakso, mie ayam, mie godok, sushi, hingga burger.
Di balik kemewahan yang dinikmati influencer yang diboyong Jokowi ke IKN Kaltim, warga setempat masih mengalami sederet kesulitan hingga sejumlah kritik diungkapkan.
4 fakta perjuangan dan kesulitan warga di balik kemewahan influencer yang dijamu Jokowi di IKN Kaltim:
1. Jembatan Pulau Balang belum bisa dipergunakan untuk umum
Presiden Jokowi dan sejumlah influencer sudah menjajal Jembatan Pulau Balang sebelum peresmian.
Dari informasi yang dihimpun Tribunkaltim.co, progres pengerjaan proyek Pembangunan Jembatan Pulau Balang belum sepenuhnya rampung.

Pekerjaan yang belum usai adalah pembangunan konstruksi duplikasi jembatan bentang pendek yang berlokasi di Kelurahan Pantai Lango, Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
Namun meski pembangunan sepenuhnya belum selesai, Presiden Jokowi sudah buru-buru telah meresmikan jembatan ini Minggu (28/7/2024) sore.
Baca juga: Jokowi Tiba di Jembatan Pulau Balang Mengendarai Motor Bersama Sejumlah Artis dan Influencer
Masyarakat setempat bahkan kaget lantaran Presiden Jokowi memboyong sejumlah artis tanah air dan influencer.
Belum diketahui kapan jembatan ini sudah dibuka untuk umum setelah diresmikan.
Upaya awak media untuk mendapatkan informasi mengenai kapan jembatan ini akan mulai beroperasi secara resmi juga terhambat karena aksesnya dibatasi.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Timur, Reiza Setiawan, menyatakan bahwa progres pembangunan Jembatan Pulau Balang saat ini memasuki tahap akhir.
"Saat ini, kami sedang melakukan beautifikasi, termasuk pengecatan dan penambahan lampu," ujar Reiza pada Senin (29/7/2024).
Namun, Reiza tidak memberikan jawaban kapan pastinya jembatan ini dapat dipergunakan untuk umum.
2. Warga sebut pencitraan
Aksi pamer foto yang dilakukan para artis dan influencer itu bersama Jokowi di atas bentang panjang jembatan yang telah menelan anggaran negara sebesar Rp 1,4 triliun itu justru dianggap foto narsis.

Tak sedikit warga lokal menilai langkah ini sebagai aksi pencitraan yang tidak sensitif mengingat proyek tersebut belum sepenuhnya selesai.
"Apa hubungannya influencer dan artis yang gak jelas itu justru diajak ikut peresmian jembatan itu kalau jembatannya belum selesai dibangun," cetus Hanif warga lokal Sepaku.
Baca juga: Pengamat Bocorkan Deretan Isu Negatif IKN Nusantara yang Ingin Dicounter Jokowi Lewat Raffi Ahmad Cs
3. Warga Sepaku berkutat dengan debu
Dampak proyek IKN Kaltim juga menjadi derita bagi warga Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur yang harus menghirup debu siang dan malam
Rumah-rumah warga bahkan sekolah di Sepaku terpapar debu sepanjang hari akibat masifnya truk-truk material konstruksi untuk pembangunan IKN Kaltim.
Hingga saat ini warga belum mendapat kompensasi setelah terpapar debu sebagai dampak masifnya pembangunan IKN Kaltim.

Warga Sepaku di IKN Kaltim harus berjibaku dengan debu setiap hari hingga merindukan udara segar seperti sebelum kedatangan mega proyek IKN.
Mislan Warnuni (32), warga Desa Karang Jinawi, Kecamatan Sepaku, mengungkapkan kerinduannya terhadap masa-masa dulu sebelum penetapan IKN di Sepaku.
"Sejujurnya saya pribadi dan mungkin warga lain yang tinggal di Sepaku ini juga sangat merindukan udara segar seperti yang dulu sebelum ada proyek IKN," ujarnya kepada Tribunkaltim.co pada Jumat (26/7).
Sebelum proyek IKN dimulai kata dia, lebih dulu sudah ada perusahaan kayu dengan truk-truk besar mereka, namun truk-truk tersebut tidak separah seperti sekarang ini.
Pepohonan kala itu kata Mislan masih rimbun serta memberikan kesejukan tersendiri dengan udara yang segar.
Namun, kini udara di sana telah tercemar oleh debu.
"Tidak seperti sekarang, udara di sini sudah tercemar oleh debu.
Kita bepergian keluar jalan raya saja debunya luar biasa.
Coba lihat seluruh bangunan rumah warga sampai sekolah, semua kena debu," tambah Mislan.
Pada awalnya, warga Kecamatan Sepaku memang banyak yang mengeluhkan kondisi debu yang mencemari udara di mana-mana.
Baca juga: 10 Artis yang Dampingi Presiden Jokowi ke IKN Hari Ini, Ada Raffi-Nagita hingga Atta-Aurel
Rumah dan tempat usaha mereka, terutama yang terletak di pinggir jalan raya, terpapar debu cukup tebal.
Bahkan, hanya sekadar keluar rumah saja, sudah disambut oleh kabut debu akibat masifnya lalu lintas kendaraan proyek.
Namun, seiring berjalannya waktu, warga Sepaku akhirnya mulai terbiasa dengan kondisi jalan yang selalu berdebu saat musim kemarau dan menjadi licin ketika musim hujan.
Mirwan (47), seorang warga Desa Bingung Sepaku, mengungkapkan perasaannya terkait situasi ini.
"Awalnya ngeluh juga sebenarnya karena debu di mana-mana.
Rumah tempat tinggal kami saja sudah begitu modelnya, tertutup debu," kata Mirwan sambil menunjukan rumahnya yang berada di pinggir jalan poros Kecamatan Sepaku.
Mirwan menjelaskan bahwa dia dan warga sekitar Sepaku akhirnya menyadari bahwa mengeluh bukanlah solusi untuk menghilangkan debu yang bertebaran seolah tiada henti.
Pasrah sembari mencari alternatif solusi lain, seperti memakai masker saat keluar rumah, menjadi satu-satunya cara yang dilakukan.
"Mengeluh juga gak ada artinya, proyek tetap berjalan, jadi pasrah saja kena imbasnya debu begini," tambahnya.
Kondisi ini tidak hanya dialami oleh Mirwan, tetapi juga oleh warga lainnya.
Harjanto, warga Sepaku, mengungkapkan bahwa mereka sudah terbiasa dengan pemandangan debu yang terus menerus siang dan malam.
"Kita sudah biasa dengan debu, karena mau gimana lagi gak ada cara lain selain kita pasrahkan saja," ungkap Harjanto.
Meskipun demikian, Harjanto dan beberapa warga lainnya mengaku belum ada akomodasi atau kompensasi khusus yang diterima akibat dampak debu proyek IKN.
Mereka tetap berharap bahwa proyek pembangunan IKN bisa cepat selesai sehingga warga sekitar Sepaku bisa kembali menghirup udara segar.
"Sejauh ini belum ada kompensasinya.
Yang jelas kami berharap proyek ini cepat-cepat selesai supaya kita juga bisa bernafas lega, gak kaya gini hari-hari hirup debu," tambah Sugih, warga Desa Karang Jinawi Sepaku.
4. Warga masih harus beli air
Sementara di IKN disiapkan fasilitas air bersih, warga Sepaku yang sudah menetap turun temurun bahkan sampai saat ini belum bisa menikmati air bersih.
Warga Sepaku yang paling dekat dengan IKN Kaltim masih harus beli air atau minimal mempunyai sumur.
Walaupun warga yang punya sumur juga tetap harus beli air ketika musim hujan tiba, karena air sumur menjadi kotor.

Sabtu (27/7/2024) warga Sepaku, Riko kepada TribunKaltim.co menceritakan perjuangannya untuk mendapatkan air bersih.
Riko harus membeli air bersih dari luar seharga Rp 80.000 sampai Rp 100.000 per tandon dengan kapasitas 1.200 liter.
"Ya, karena belum masuk sampai sini jaringan PDAM, jadi air kita beli di luar," ujar Riko.
Hal serupa juga disampaikan Hasna.
Meski Hasna mempunyai sumur sendiri, namun ia juga masih harus beli air.
"Ada sumur sendiri, tapi kalau hujan deras berhari-hari itu kita pesan dari luar karena air sumurnya kotor kemasukan lumpur tanah," kata Hasna.
Baca juga: Warga Sekitar IKN Kaltim Heran Jembatan Belum Rampung Sudah Diresmikan, Kritik Jokowi dan Para Artis
(TribunKaltim.co/Zainul-kompas.com)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Tidur Jokowi di IKN tak Nyenyak, Basuki Sebut karena AC Kamar Bermasalah |
![]() |
---|
LIVE - Belum Ada Jaringan PDAM, Warga Sepaku di Sekitar IKN Kaltim Masih harus Beli Air Bersih |
![]() |
---|
Dampak Proyek IKN Kaltim, Derita Warga Sepaku Hirup Debu Siang dan Malam, di Rumah bahkan Sekolah |
![]() |
---|
Dampak Proyek IKN Nusantara, Debu dan Material Konstruksi Berceceran di Jalan Negara, Membuat Batuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.