Berita Samarinda Terkini
Samarinda Siap Jual Air Curah untuk Balikpapan, Walikota Andi Harun Bangun Intake Baru di Palaran
Baru-baru ini, Walikota Samarinda, Andi Harun mengusulkan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan krisis air baku yang sedang dihadapi Balikpapan
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Baru-baru ini, Walikota Samarinda, Andi Harun mengusulkan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan krisis air baku yang sedang dihadapi Kota Balikpapan.
Hal ini sebelumnya telah disampaikan pada gelaran Balikpapan Water Forum di Universitas Mulia Balikpapan pada Rabu 31 Juli 2024.
Walikota Andi Harun menawarkan kemungkinan, penjualan air curah dari Samarinda ke Kota Balikpapan sebagai solusi jangka pendek yang paling efektif.
"Kita jualan air curah. Jadi kalau kita bangun Instalasi Pengolahan Air, sekaligus kapasitasnya bisa kita tinggikan. Maka kita juga bisa menyelesaikan 23 persen kebutuhan air bersih di Samarinda," ungkap Walikota Andi Harun saat ditemui di Atrium Bigmal Samarinda, Kamis (1/8/2024).
Baca juga: Walikota Andi Harun Dorong Transformasi Kesehatan, Ajak Warga Samarinda Manfaatkan Layanan Primer
Rencana teknisnya, Perumda Tirta Kencana Samarinda akan membangun intake dan IPA baru di kawasan Harapan Baru atau Palaran.
IPA ini nantinya akan memanfaatkan sumber air baku dari Sungai Mahakam.
Setelah melalui proses pengolahan, air bersih tersebut kemudian akan dialirkan melalui pipa transmisi langsung ke Balikpapan.
"Karena layanan air bersih dan akses terhadap air bersih itu hak asasi, sementara Perumdam memiliki 2 fungsi, yang pertama sebagai public services, institusi pelayanan publik tapi di sisi lain itu entitas bisnis. Jadi dua duanya bisa tercapai dan bisa sekaligus menjadi model bagi kerjasama antar daerah," tambah Walikota Andi Harun.
Selain itu, orang nomor satu di Kota Samarinda ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antar daerah dalam mengatasi permasalahan bersama.
Ia menilai bahwa solusi penjualan air curah ini merupakan alternatif yang paling cepat dan realistis dibandingkan dengan proyek desalinasi (penyilangan air laut menjadi tawar) yang membutuhkan investasi yang sangat besar dan waktu pelaksanaan yang lebih lama. Seperti yang saat ini hanya diterapkan di Arab Saudi dan Singapura.
“Tapi itu agak berat kalau tidak di support oleh swasta maupun APBN, karena investasinya triliunan, tidak sedikit. Itu berat dilaksanakan untuk kapasitas keuangan dan mungkin butuh 3 sampai 4 tahun lagi. Tapi kan krisis air tidak bisa menunggu lama,” ungkap Andi Harun.
Sebab itu, menurutnya, solusi curah air merupakan alternatif jangka pendek yang tepat. Lantaran pembangunan konstruksinya hanya memakan waktu paling lama 8 bulan.
Baca juga: Walikota Andi Harun Akui Probebaya Berdayakan Masyarakat Samarinda
“Kemudian paralel pembangunan pipa transmisi di Balikpapan," tuturnya.
Lanjut Andi Harun, jika Balikpapan menyepakati kerja sama ini dalam waktu dekat, maka proyek pembangunan infrastruktur pendukung dapat segera dimulai pada akhir tahun ini.
“Jika Balikpapan mau bekerja sama, kita sudah menyiapkan Perumdam Tirta Kencana untuk menindaklanjutinya.
Kita kerja sama dulu, kita hitung, kemudian kita simulasikan,” pungkasnya. (*)
DLH Samarinda Pastikan Pembangunan 10 Insinerator Penuhi Syarat Jarak dan Pengelolaan Emisi |
![]() |
---|
Kronologi Remaja Cabuli Bocah 6 Tahun di Samarinda, Ayah Korban Temukan Bercak Cairan Putih |
![]() |
---|
Diimingi Mainan, Remaja Samarinda Cabuli Bocah Perempuan 6 Tahun |
![]() |
---|
Dishub Samarinda Beri Relaksasi Parkir Dua Pekan di Jalan Abul Hasan |
![]() |
---|
Proyek Aspol Gelatik Samarinda Capai 71 Persen, Siap Jadi Hunian Layak untuk Anggota Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.