Berita Mahul Terkini

Atlet Harus Cari Duit Sendiri bila Ingin Ikut Kejuaraan di Luar Mahulu Kaltim

Mengikuti pertandingan untuk menambah prestasi adalah impian semua atlet, namun sayangnya hal ini tidak bisa dirasakan oleh para atlet di Mahakam Ulu

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI RANI
Salah satu pelatih Cabor Pencak Silat Mahulu, Kaltim Elis mengatakan tidak bisa memberangkatkan atlet mengikuti pertandingan kejuaraan karena terkendala biaya.TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI RANI 

Meski Ia mengaku di beberapa kesempatan ada juga atlet yang diberangkatkan untuk mengikuti perlombaan namun jumlahnya terbatas.

"Ada aja atlet kita yang berangkat kejuaraan. Seperti Kejurprov itu dari KONI, Asean Games dari Disparpora tapi kalau misalnya open-open turnamen ya harus mencari sponsor sendiri," ucapnya.

Harus Cari Dana Mandiri

Akibat minimnya dana, untuk mengikuti pertandingan kejuaraan terkadang atlet Mahulu harus mencari dana mandiri agar bisa ikut bertanding.

Terkadang untuk mendapatkan biaya, biasanya atlet mendapatkan uang dari pelatih atau ketua Cabor.

Hal ini cukup berat bagi pelatih, karena selain memaksimalkan diri untuk mencetak para atlet handal, Ia juga harus dibebankan tugas untuk mencari pendanaan bagi atlet yang akan berangkat bertanding keluar kota.

"Itu terkadang kita harus mencari sponsor sendiri atau dia sendirilah yang cari sendiri uangnya. Entah kasih masuk proposal, dana pribadi dan lain sebagainya," sebut pelatih Cabor pencak silat ini.

Seperti yang dirasakan oleh Elis selama Ia melaksanakan tugasnya sebagai pelatih Cabor pencak silat.

Ia mengaku sebenarnya sejak pertama kali Ia melatih Cabor di kabupaten ini, telah banyak atlet yang berhasil dicetaknya.

"Sebenarnya itu banyak ya tapi yang namanya kita melatih ada jenjangnya juga kan ada SD, SMP dan SMA. Kalau misalnya atlet saya itu dulu banyak maksudnya dari awal melatih disini kan," jelasnya.

Baca juga: Bawaslu Mahulu Kaltim Susun Indikator Kerawanan dengan Lima Isu Strategis

Namun, para atlet ini sudah tidak lagi berada di Mahulu karena harus melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi di luar kota.

Apalagi ditambah dengan Covid yang sempat melanda Indonesia. Hal ini juga membuat para atlet Mahulu sempat terkendala.

"Nah setelah Covid ini kami kan kayak bubar gitu nah, yang terutama atlet kemudian juga anggaran kan. Karena devisit anggaran kan jadi kadang latih, kadang tidak," imbuhnya. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved