Berita Nasional Terkini

Momen Mengharukan Menko Marves Ucap Salam Perpisahan dengan Jokowi, Luhut: Selamat Jalan, Pak!

Momen mengharukan Menko Marves ucap salam perpisahan dengan Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan: Selamat jalan, Pak!

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Instagram Luhut Binsar Pandjaitan
Momen mengharukan Menko Marves ucap salam perpisahan dengan Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan: Selamat jalan, Pak! 

Dan saya percaya Bapak Presiden, sepanjang waktu orang akan mengenang, bahwa Bapak telah meletakkan landasan negara ini menjadi negara industrialisasi.

Tidak hanya pengekspor raw material," kata Luhut sebagaimana dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu.

Baca juga: Luhut Sebut Kabinet Prabowo Gibran Diumumkan Presiden Terpilih 21 Oktober, Ini Prediksi Nama Menteri

"Saya kalau boleh mungkin agak sentimentil, selamat jalan Pak, Bapak akan menjadi kenangan yang hebat (untuk bangsa).

Walaupun masih dua, tiga bulan Pak Presiden (selesai menjabat), tapi saya kira acara penting semacam ini menurut saya, buat saya pribadi, sangat menyentuh," jelasnya sambil tersenyum.

Luhut lantas menyinggung kenangan saat Presiden Jokowi memutuskan kebijakan Indonesia menghentikan ekspor nikel.

Menurutnya, keputusan itu diambil Presiden saat berada di dekat pintu masuk Istana Negara.

Saat itu, pemerintah mengalkulasi bahwa dengan penghentian ekspor nikel Indonesia kehilangan pemasukan hingga miliaran.

Namun, saat ini Indonesia mampu memetik hikmah dari penghentian ekspor nikel itu.

Baca juga: Lengkap, Susunan Pengurus Satgas Percepatan Investasi IKN Nusantara, Jokowi Kebut Masuknya Investor

"Sekarang buahnya kita lihat Pak, kita disegani, dihormati dan teknologi kita cukup bagus dan (nilai tambah) ekspor kita meningkat.

Jadi saya yakin dalam waktu yang tidak lama, ekspor kita dalam turunan hilirisasi ini, akan meningkat secara signifikan," jelas Luhut.

"Dan lebih dari itu, tidak ada orang anggap enteng Indonesia.

Bahwa Indonesia ini bisa diatur-atur oleh siapa pun. Indonesia negara besar. Negara yang punya karakter.

Negara yang bisa mengatakan iya dan negara yang bisa mengatakan tidak," tegasnya.

Mantan Menkopolhukam itu lantas mengingatkan agar para pembantu Presiden Jokowi terus menjaga peninggalan dari Kepala Negara yang sudah diupayakan selama 10 tahun ini.

Menurut Luhut, pada pembantu Presiden Jokowi tidak boleh mengkhianati kredibilitas yang sudah dibangun Presiden Jokowi.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved