Terungkap Sosok yang Tak Boleh Masuk Kabinet Prabowo-Gibran Versi Habib Rizieq, Minta Bela Palestina

TRIBUNKALTIM.CO - Terungkap sosok yang tidak boleh masuk ke kabinet Prabowo-Gibran versi Habib Rizieq Shihab.

Pesan ini disampaikan eks Imam Besar Front Pembela Islam atau FPI ini saat menjamu Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad ditemani Wakil Ketua Umum Gerindra, Habiburokhman.

Diketahui, saat ini Presiden Terpilih Prabowo Subianto sedang merumuskan komposisi kabinet.

Habib Rizieq pun mengungkapkan kriteria sosok yang tak boleh ada di kabinet Prabowo-Gibran.

Baca juga: Terbongkar Pihak-Pihak yang Diuntungkan dari Upacara 17 Agustus di IKN Nusantara, Dipimpin Jokowi

Baca juga: Kabinet Prabowo-Gibran Diumumkan 21 Oktober 2024, PDIP Imbau Kementerian Strategis Diisi Profesional

Sebagai informasi dua elit Gerindra tersebut menemui Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Barat pada Sabtu (3/8/2024) sore.

Hal itu diungkapkan Pengacara Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, Minggu (4/8/2024)

"Beliau Bang Dasco dan Bang Habiburokhman datang ke Petamburan kami sambut dengan baik dan hangat," kata Aziz.

Aziz menyebut ada pesan dari Rizieq Shihab untuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Antara lain terkait komposisi menteri Prabowo-Gibran.

"Tidak melibatkan lagi para penjahat kemanusiaan dalam kabinet mendatang," ungkap Aziz mengutip pesan Rizieq.

Selain itu, lanjut Aziz, Rizieq Shihab berpesan agar pemerintah melindungi dan mengayomi masyarakat dengan adil dan baik.

Serta membentuk kabinet berdasarkan meritokrasi dan menunjuk menteri yang menguasai bidangnya.

Baca juga: Relawan Anies Diminta Tiru Cara Projo, Desak PDIP dan PKS Beri Tiket Berlaga ke Pilkada Jakarta 2024

Baca juga: Pemisahan Kementerian PUPR di Kabinet Prabowo-Gibran, Basuki Hadimuljono: Enggak Masalah

Lebih lanjut, Rizieq Shihab juga berpesan pemerintahan Prabowo-Gibran komitmen membela rakyat Palestina.

Ia juga meminta peristiwa KM 50 diusut tuntas.

"Menegakkan kebenaran dan keadilan serta tidak dzalim kepada umat islam dan masyarakat," tutup Aziz.