Dinamika Partai Golkar

Idrus Marham Bocorkan Arah Dukungan DPD I dan II Golkar Terkait Siapa Pengganti Airlangga Hartarto

Idrus Marham bocorkan arah dukungan DPD I dan II Golkar terkait siapa pengganti Airlangga Hartarto

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews.com/Dennis Destryawan
Idrus Marham. Idrus Marham bocorkan arah dukungan DPD I dan II Golkar terkait siapa pengganti Airlangga Hartarto 

TRIBUNKALTIM.CO - Kursi Ketua Umum Golkar yang ditinggalkan Airlangga Hartarto jadi rebutan.

Terdapat beberapa nama yang disebut-sebut berpeluang menjadi Ketua Umum Golkar yang baru.

Mulai dari Presiden Jokowi, Bahlil Lahadalia, Bambang Soesatyo (Bamsoet) hingga Kahar Muzakir.

Terbaru, Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar Idrus Marham membocorkan kemana arah dukungan DPD I dan II Golkar di Munaslub nanti.

Menurut Idrus Marham, aspirasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I dan DPD II Partai Golkar menginginkan supaya Bahlil Lahadalia menjadi ketua umum definitif Golkar. 

Baca juga: 2 Hasil Survei Terbaru Pilkada Jatim 2024, Peluang Cagub Terkuat di Jawa Timur Tumbang Masih Besar

Idrus juga memastikan bahwa Bahlil tidak akan mungkin menjadi pelaksana tugas (plt) ketua umum Partai Golkar setelah Airlangga Hartarto mengundurkan diri. 

Namun, Idrus mengatakan, DPD I dan DPD II justru menginginkan supaya Bahlil menjadi ketua umum Partai Golkar periode berikutnya. 

"Tidak akan mungkin (Bahlil menjadi plt ketua umum). Tetapi aspirasi dari bawah, dari DPD I dan DPD II, ingin supaya Bahlil yang menjadi ketua umum (definitif)," kata Idrus dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Selasa (13/8/2024).

Idrus menjelaskan mengapa sosok Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal itu tidak akan menjadi plt ketua umum Partai Golkar.

Ia mengatakan bahwa Bahlil bukanlah pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar

Dengan demikian, Bahlil tidak akan mungkin dipilih menjadi plt ketua umum Partai Golkar

Berdasarkan informasi yang diterimanya, ada sejumlah nama yang digadang-gadang akan menjadi plt. 

Di antaranya adalah Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Kahar Muzakir. 

Keduanya adalah wakil ketua umum Golkar

Menurut Idrus, sosok yang akan dipilih menjadi plt ketua umum tidak akan menjadi persoalan di internal Golkar

"Ada Bamsoet, ada Kahar. Ini waktunya simpel, jadi tidak dipersoalkan plt-nya," ujarnya.

Idrus juga merespons perihalnya munculnya sejumlah nama di luar Bahlil yang digadang-gadang akan menjadi ketua umum Partai Golkar periode berikutnya. 

Idrus mengatakan bahwa sah-sah saja apabila bermunculan nama calon ketua umum. 

Baca juga: 4 Hasil Survei Terbaru Pilkada Jateng 2024, Posisi Cagub Terkuat Dikudeta, Jagoan PDIP Berpeluang

Namun, ia yakin pada akhirnya Bahlil yang akan tetap menjadi ketua umum definitif Golkar

"Boleh saja banyak yang mencalonkan, tapi saya punya keyakinan ada kesadaran bersama, ujung-ujungnya kembali ke Bahlil semua," imbuh dia. 

Sebagaimana diberitakan, melalui keterangan video, Airlangga mengumumkan pengunduran diri sebagai ketua umum Partai Golkar pada Minggu, 11 Agustus 2024.

Dalam pengumumannya tersebut, Airlangga menyampaikan bahwa surat pengunduran dirinya sudah diajukan secara resmi sejak Sabtu, 10 Agustus 2024 malam. 

"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua Umum DPP Partai Golkar," ujar Airlangga dalam video, Minggu. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu mengaku mundur demi menjaga keutuhan Partai Golkar dan menjamin stabilitas transisi pemerintahan yang akan segera berlangsung. 

"Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan datang terjadi dalam waktu dekat," katanya.

Baca juga: Ternyata Jokowi Sudah Jadi Kader Golkar Sejak 1997, Sudah Penuhi Aspek PDLT untuk Gantikan Airlangga

Peluang Jokowi

 Presiden Jokowi disebut sebagai calon ideal Ketua Umum Golkar.

Diketahui, kursi Ketua Umum Golkar sudah ditinggalkan Airlangga Hartarto.

Kelayakan Jokowi menjadi pengganti Airlangga Hartarto di Golkar ini diungkapkan Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisyam.

Bahkan, Ridwan Hisyam menyebut Jokowi sudah menjadi kader Golkar sejak 1997, atau di masa Orde Baru.

Jokowi juga dinilai memenuhi aspek PDLT yakni Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela. 

Hal itu disampaikan Ridwan Hisyam saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Senin (12/8/2024).

Mulanya, Ridwan ditanya soal sosok yang bagus untuk memimpin Partai Golkar pascapengunduran diri Airlangga sebagai Ketua Umum.

Dia menyebut sosok Jokowi yang merupakan kader yang layak memimpin Golkar ke depan.

"Saya sudah bicara mulai dari awal, tidak ada kader yang lebih baik dari pada Jokowi," kata Ridwan.

Ridwan pun mengulas soal Jokowi yang sebenarnya adalah kader Partai Golkar.

"Buktinya sejak 1997, yang namanya Jokowi itu sudah kader Golkar orde baru, saya waktu itu Ketua Umum HIPMI tahun 1990-1995, habis itu Ketua Real Estate," katanya. 

"Jokowi itu HIPMI di Solo, Ketua Asosiasi Mebel Indonesia Asmindo Solo Raya 1997-2002. Tidak ada ketua organisasi zaman itu kalau bukan Golkar," ungkapnya.

Dia pun mengatakan bahwa tidak ada kesulitan jika Jokowi menjadi Ketua Umum Golkar.

Sebab, Ridwan menyebut bahwa Partai Golkar merupakan Partai terbuka.

"Jangan dipermasalahkan di Golkar. Golkar ini partai terbuka, siapapun asal dia pegang yang ada persyaratan PDLT (aspek Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela)," kata Ridwan.

Baca juga: Hasil Survei Pilkada Kaltim 2024 Terbaru, Wilayah Strategis Persaingan Isran Noor dan Rudy Masud

Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar ini juga menilai, bahwa Jokowi memenuhi aspek prestasi dan dedikasi kepada bangsa dan negara.

"Siapa yang nggak mengakui prestasinya Jokowi, Wali Kota Solo dua periode, Gubernur, jadi Presiden dua periode.

Prestasi, dedikasi tidak perlu diragukan kepada bangsa, dan loyalitas," jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Idrus Marham: Aspirasi DPD I dan DPD II Ingin Bahlil Jadi Ketum Golkar"

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved