Berita Nasional Terkini

Pandangan Pengamat Soal Realisasi Program Makan Bergizi Gratis di Kabinet Prabowo-Gibran

Program makan bergizi gratis menjadi tantangan tersendiri bagi kabinet Prabowo-Gibran.

Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro
Wakil Presiden RI Terpilih 2024-2029 Gibran Rakabuming Raka meninjau program makan bergizi gratis di SDN 4 Tangerang, Sukarasa, Kota Tangerang, Banten, Senin (5/8). 

TRIBUNKALTIM.CO - Program Makan Bergizi Gratis menjadi tantangan tersendiri bagi kabinet Prabowo-Gibran.

Program andalan Prabowo-Gibran di masa kampanye itu dinilai akan menjadi prioritas bagi pemerintah mendatang.

Menjadi prioritas, program Makan Bergizi Gratis diharapkan langsung bisa diwujudkan begitu pemerintahan Prabowo-Gibran efektif berjalan.

Tetapi, dalam pelaksanaannya, program ini membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

Baca juga: Profil M Herindra, Lulusan Terbaik Akmil yang Diprediksi Jadi Menhan di Kabinet Prabowo-Gibran

Baca juga: Wacana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo-Gibran Dinilai tak Bijak, Ekonom: Belanja Negara Terbatas

Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo sempat mengungkap program yang ditargetkan menjangkau 82,9 juta anak Indonesia ini membutuhkan anggaran mencapai Rp 450 triliun.

Kemudian, berdasarkan hitung-hitungan TKN Prabowo-Gibran, kebutuhan anggaran tahap pertama untuk program Makan Bergizi Gratis berada di kisaran Rp 100-Rp 120 triliun.

Namun, tak hanya persoalan anggaran, program makan gratis ini bakal menghadapi tantangan mulai dari penyediaan bahan makanan sampai pendistribusian dan pengawasannya di lapangan.

Ditambah lagi, program ini pasti akan menjadi perhatian banyak pihak.

Mengingat, disebut harus juga menguntungkan peternak hingga petani di negeri sendiri.

Bahkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut akan memonitor program Makan Bergizi Gratis tersebut.

Pasalnya, bakal menggunakan anggaran negara yang tidak sedikit.

Pada awal tahun ini, Prabowo pernah menyebut, setidaknya dibutuhkan impor 2,5 juta sapi untuk memuluskan program yang awalnya bernama makan siang dan susu gratis tersebut.

"Jadi, kita mungkin harus impor 1 juta atau 1,5 juta sapi. Dalam dua tahun dia akan melahirkan, kita akan punya 3 juta. Kira-kira begitu strategi kita," ujar Prabowo, dalam diskusi bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), di Jakarta Pusat pada 4 Januari 2024.

Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada 17 Mei 2024, mengungkapkan bahwa pemerintah akan fokus memenuhi kebutuhan pasokan dari produsen dalam negeri terkait kebutuhan susu untuk program Makan Bergizi Gratis tersebut.

Baca juga: Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran, Menlu, Mendagri, dan Menteri Pertahanan Tidak akan Diberi ke Parpol

Selain meningkatkan produksi dalam negeri, menurut Airlangga, pemerintah juga berencana mempermudah pendaftaran produk susu dan turunannya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved