Berita Nasional Terkini

Hasto Bocorkan Sosok yang Ingin Ambil Alih PDIP dari Megawati adalah Jokowi, Disampaikan Via Menteri

Hasto bocorkan sosok yang ingin ambil alih PDIP dari Megawati adalah Jokowi, disampaikan via Menteri

|
Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribunnews/Gilang
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Presiden Jokowi. Hasto bocorkan sosok yang ingin ambil alih PDIP dari Megawati adalah Jokowi, disampaikan via Menteri 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Jokowi dituduh ingin mengambilalih PDIP dari Megawati.

Hal ini diungkapkan langsung Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Sebelumnya, Megawati juga mengungkapkan ada upaya pengambialihan PDIP.

Hal ini membuat Megawati menunda pensiun dan akan kembali menjadi Ketua Umum PDIP.

Baca juga: Andika Perkasa Siap Maju! 4 Survei Terbaru Pilkada Jateng 2024, Terjawab Cagub Terkuat Jawa Tengah

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengonfirmasi pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, bahwa ada pihak yang ingin mengambil alih partai berlogo banteng itu.

Hasto mendengar kabar yang ingin menduduki kursi kepemimpinan PDIP adalah Presiden RI Jokowi.

"Itu pernah saya sampaikan di dalam beberapa diskusi.

Karena ada seorang mantan menteri yang kemudian dihubungi oleh menteri di dalam kabinet Bapak Jokowi yang menyatakan keinginan dari Bapak Jokowi untuk menduduki posisi ketua umum PDI Perjuangan.

Itu pernah saya sampaikan ke publik," ucap Hasto di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Rabu (15/8/2024).

Diketahui Jokowi selama ini dikenal sebagai kader PDIP

Dia juga meraih jabatan publik dari mulai wali kota Solo, gubernur DKI Jakarta, hingga presiden dua periode dengan kendaraan PDIP. 

Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Pilkada Jatim 2024, Terjawab 2 Sosok Cagub Terkuat di Jawa Timur

Namun, kedekatan Jokowi dengan elite PDIP retak karena Pilpres 2024.

Pada kesempatan ini, Hasto juga menyinggung soal prahara yang menggoyang kepemimpinan Golkar saat ini. 

Hal itu pun kemudian dikaitkan pula dengan upaya-upaya yang ingin mengambil alih PDIP.

"Kemudian melihat apa yang terjadi dengan Partai Golkar yang mula-mula juga ada rumor seperti itu, ternyata itu kan terjadi. 

Maka, apa yang disampaikan Ibu Megawati Soekarnoputri adalah benar," kata dia.

Hasto menegaskan Megawati bukan hanya sekadar ketua umum PDIP, melainkan juga putri dari proklamator sekaligus presiden pertama RI yaitu Sukarno. 

Menurutnya, Megawati sudah menjadi bagian dari sejarah panjang bangsa Indonesia.

Baca juga: Akhirnya Surya Paloh Bocorkan Nasib Anies di Pilkada Jakarta 2024, Ketum Nasdem: Barangkali Susah!

"Ibu Mega sudah menjadi bagian dari suatu ide, gagasan, cita-cita bagaimana negara hukum dibangun, bagaimana negara karakter pemimpinnya tidak boleh otoriter," ujar Hasto.

"Maka seluruh jajaran partai dengan militansi tinggi, dengan pertaruhan jiwa raga siap akan membela ibu Mega dengan seluruh gagasan-gagasannya itu," katanya.

Atas kondisi tersebut, Hasto menegaskan Megawati menyatakan kesediaannya untuk menjadi ketua umum PDIP kembali dalam rapat kerja nasional (rakernas) kelima.

"Apalagi ini menjelang 17 Agustus yang merupakan peringatan bahwa kemerdekaan Indonesia ini membangunkan jiwa-jiwa rakyat Indonesia agar merdeka dan berdaulat untuk tidak mampu ditekan oleh siapa pun yang mencoba menyelewengkan semangat 17 Agustus tersebut," tutur Hasto.

Sebelumnya, Hasto sempat membicarakan upaya pengambilalihan PDIP pada awal April lalu bersamaan dengan agenda bedah buku 'NU, PNI, dan Kekerasan Pemilu 1971' di Cikini, Jakarta Pusat.

Hasto mengatakan Presiden Jokowi menugaskan salah seorang menteri kepercayaannya agar Mega menyerahkan kursi ketua umum PDIP.

Baca juga: PDIP Siapkan Ono Surono dan Susi Pudjiastuti untuk Tantang Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar 2024

Ia mengatakan menteri dimaksud menghubungi seorang Guru Besar IPDN Ryaas Rasyid untuk bertemu Mega.

"Ada seorang menteri ... ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk bu Mega agar kepemimpinan PDIP diserahkan kepada pak Jokowi," kata Hasto, Selasa (2/4/2024).

Sementara itu, Mega dalam pidatonya di hadapan para cakada dari PDIP menegaskan akan kembali menjadi ketua umum pada kongres partai 2025 mendatang. 

Pernyataan itu disampaikannya menyusul dugaan upaya untuk mengambil alih PDIP.

"Gue mau pensiun ah. Aku sudah punya cicit kan. Lucu banget. Aih tahu-tahu disuruh jadi ketum tapi enggak nurut. 

Eh gitu denger ini akan diambil PDIP, saya mau jadi ketum lagi Hahahaha. Keren apa enggak? Bener enggak?" ucap Mega diiringi sorak para tamu undangan yang hadir di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8/2025).

Belum ada tanggapan dan komentar dari Jokowi maupun istana terkait pernyataan Hasto tersebut sejauh ini. 

Namun kemarin, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi yang juga menkominfo membela Jokowi dari dugaan upaya mengambil alih PDIP.

Baca juga: Tak Cocok Ganti Airlangga! Pengamat Bocorkan Isu Bahlil Titipan Istana, Golkar Dikendalikan Jokowi

Budi menegaskan tuduhan itu tidak benar. Pemimpin organisasi relawan Jokowi itu mengatakan Jokowi tak pernah berniat mengambil alih PDIP.

"Jangan main nuduh. Ya penguasa itu siapa? Mau nuduh Pak Jokowi

Pak Jokowi enggak mau. Enggak pernah mau," ujar Budi Arie saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (14/8/2024). (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hasto Dengar Kabar Jokowi Ingin Duduki Posisi Ketua Umum PDIP

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved