Bocah Hilang Ditemukan Meninggal
Jasad Amel Bocah 9 Tahun di Kubar Ditemukan dalam Kondisi Tidak Utuh, Polisi Tunggu Hasil Visum
Jasad Amel, bocah 9 tahun di Kubar ditemukan tidak utuh. Polisi masih menunggu hasil visum untuk mengetahui penyebab kematian Amel
Penulis: Febriawan | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Kematian Amelinda Sari, bocah usia 9 tahun di Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur (Kaltim) yang jasadnya ditemukan dalam kondisi tidak utuh masih menyisakan misteri.
Hingga hari ini, Kamis (15/8/2024) Polres Kubar masih belum menyimpulkan penyebab kematian bocah yang biasa disapa Amel.
Jenazah Amel, bocah kelas 3 SD dari Kampung Jengan Danum, Kecamatan Damai, Kabupaten Kubar ini ditemukan di perkebunan karet, Selasa (13/8/2024).
Saat ditemukan, kondisi jasad Amel tidak utuh, kaki kiri dan rambutnya tidak ada.
Baca juga: Daftar Kejanggalan Kasus Amel Bocah 9 Tahun di Kubar yang Ditemukan Meninggal Setelah 13 Hari Hilang
Sebelumnya, Amel dilaporkan hilang 1 Agustus 2024 lalu.
Kamis (15/8/2024), Kapolres Kubar melalui Kasat Reskrim AKP Asriadi mengatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah ada bekas luka atau ada dugaan kekerasan sebagai penyebab kematian korban.
"Kita masih tunggu hasil visum dari tim dokter. Juga dari hasil lab forensik.
Kita masih lakukan penyelidikan," katanya.
Mengenai kabar yang beredar bahwa kondisi mayat sudah tidak utuh lagi, dia membenarkannya.
Namun demikian, pihak kepolisian belum menyimpulkan apa penyebab kerusakan organ tubuh korban.
Apalagi, lanjut Kasat Reskrim, saat anggota polisi datang, jenazah sudah diangkat oleh anggota BPBD dan keluarga.
"Ketika kami datang, jenazah sudah diangkat. Tapi tetap melakukan olah TKP.
Walaupun tanpa ada mayatnya," imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, jenasah gadis wanita 9 tahun ditemukan oleh warga yang sedang menyadap karet sekitar 1 km dari rumah orang tua Amel.
Bermula dari ditemukannya pakaian korban, setelah ditelusuri akhirnya ditemukan oleh ibunya sendiri sekitar 40 meter dari titik penemuan pakaian Amel.
Ibu Amel langsung histeris saat melihat anaknya dalam keadaan telungkup di daerah rawa.
Akhirnya keluarga korban dan warga melaporkan ke polisi.
Namun belum polisi datang, jenazah korban sudah dievakuasi bersama petugas BPBD.
Menurut saksi, saat ditemukan, jasad Amel sudah hampir membusuk.
Namun yang aneh, kaki kiri korban dari lutut ke bawah tidak ada.
Kepala Amel juga botak, padahal Amel memiliki rambut panjang.
Posisi jenazah telungkup dengan kaki kanan terpelintir, sedangkan kaki kirinya dari lutut ke bawah hilang.
Hanya tersisa tulang besar dari paha ke atas. Rambutnya juga hilang.

Jasad Amel kemudian dievakuasi ke rumah duka dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Harapan Insan Sendawar untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kondisi fisik yang tidak wajar itu juga diungkapkan oleh petugas BPBD Kabupaten Kubar, Seno, yang ikut mengevakuasi jasad Amel.
Menurutnya, saat dievakuasi, tubuh Amel hampir hancur dan kaki kirinya tidak ada.
Dia mengatakan, pihak BPBD hanya membantu dalam pencarian dan evakuasi, sementara untuk proses penyelidikan lebih lanjut diserahkan kepada pihak kepolisian.
Sebelumnya diberitakan, Amellinda Sari (Amel), dikabarkan hilang sejak 1 Agustus 2024.
Ayah Amel, Salfianus Mulyono, dalam laporannya ke aparat berwajib menjelaskan, putrinya pergi meninggalkan rumah pada Kamis, 1 Agustus 2024 sekitar jam 07.30 pagi di Jl. Puruq RT 002 Kampung Jengan Danum tanpa izin dirinya maupun ibu Amel, Yutmilda.
Salfinus mengatakan, dia hanya tahu Amel berangkat ke sekolah di SD 002 Jengan Danum bersama kedua adiknya.
Tetapi Amel saat itu tidak mengenakan seragam sekolah.
Setelah itu tidak pulang hingga akhirnya ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Keluarga Tolak Autopsi
Polres Kubar menyebut keluarga Amel menolak dilakukan autopsi.
Polisi memerlukan surat pernyataan dari keluarga terkait setuju atau tidak jenazah dilakukan autopsi.
"Untuk soal autopsi, pembiayaan dari Polri. Karena ini bagian dari proses penyelidikan.
Pihak keluarga tidak bersedia, ya tidak apa-apa. Kita tuangkan di surat pernyataan," jelas Kasat Reskrim Polres Kubar .
Surat penolakan autopsi kata Asriadi telah ditandatangani oleh ayah dan ibu korban yang disaksikan oleh tokoh masyarakat.
Alasan Keluarga Tolak Autopsi
Sempat beredar kabar, keluarga menolak autopsi karena alasan biaya.
Namun, AKP Asriadi membantah hal ini.
"Kami sudah menjelaskan kepada keluarga, bahwa untuk autopsi seluruh biaya sepenuhnya adalah tanggungan polisi," kata AKP Asriadi.
Meski sudah diberi penjelasan, namun menurut Kasat Reskrim keluarga Amel masih tetap menolak autopsi.
"Keluarga menolak dengan alasan kasihan jenazah. Selain itu juga mengejar supaya bisa segera dikuburkan," katanya.
Penyelidikan Kematian Amel Terus Dilakukan
Meski tidak dilakukan autopsi, Asriadi menegaskan penyelidikan untuk pencari penyebab kematian korban tetap terus dilakukan.
Tentu dengan metode dan strategi lain oleh pihak kepolisian.
"Penyelidikan tetap lanjut. Meski keluarga tidak setuju dilakukan autopsi," imbuhnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Amel, Bocah 9 Tahun di Kutai Barat yang Hilang Ditemukan Meninggal tanpa Kaki Kiri
(TribunKaltim.co/Febriawan)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Amelinda Sari
Kubar
Kutai Barat
Polres Kubar
bocah hilang
bocah hilang di kubar
visum
Kalimantan Timur
TribunKaltim.co
Percepat Legalitas Aset Daerah, Pemkab Mahulu Jalin Kerjasama dengan Kantor Pertanahan Kubar |
![]() |
---|
Kejari Panggil Anggota DPRD Kubar Terkait Kasus Dugaan Korupsi KwH Listrik Kutai Barat |
![]() |
---|
Kasus Katarak di Kubar Tinggi, Perdami Kaltim-Kaltara Minta Pemkab Tambah Dokter Mata |
![]() |
---|
Serapan APBD Kubar 2024 Semester I Masih di Bawah 30 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.