Dinamika Partai Golkar
Plt Sekarang Bukan Calon Ketua Umum Golkar, Agus Gumiwang Sebut Sosok yang Dekat dengan Jokowi
Sosok calon Ketua Umum bukanlah Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum (Ketum) Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita.
TRIBUNKALTIM.CO - Sosok calon Ketua Umum bukanlah Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum (Ketum) Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita.
Melainkan menteri kaya raya di era Presiden Jokowi dan dekat dengan sang kepala negara. Ia adalah Bahlil Lahadalia.
Hak ini dibocorkan sendiri oleh Agus Gumiwang.
Agus mengatakan Bahlil Lahadalia akan maju sebagai calon Ketum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca juga: Agus Gumiwang Plt Ketua Umum Golkar Sebut Komitmen Partainya Sukseskan Kabinet Prabowo-Gibran
Hal tersebut disampaikan Agus ketika menanggapi sikap 34 dari 38 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I atau tingkat Provinsi Golkar yang setuju jika Bahlil menjadi Ketum Golkar.
Namun, Agus yang saat ini menjabat sebagai Menteri Perindustrian enggan berkomentar apakah Bahlil akan menjadi calon tunggal dalam pemilihan Ketum partai berlambang pohon beringin ini.
Pemilihan Ketum Golkar secara definitif bakal dilakukan dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) dan musyawarah nasional (Munas) di Jakarta pada Selasa (20/8/2024).
“Insya Allah. Jawaban saya Insya Allah,” ujar Agus dikutip dari Kompas.com, Selasa.
Apakah Agus Gumiwang maju calon Ketum Golkar?
Setelah terpilih menjadi Plt Ketum Golkar, Agus menyatakan, ia tidak akan mencalonkan diri sebagai pimpinan partai yang baru.
Mantan Menteri Sosial 2018-2019 tersebut menjelaskan, ia tidak maju sebagai calon Ketum Golkar karena alasan pribadi.
Namun, ia membantah bahwa dirinya mendapat tekanan.
Menurutnya, Golkar tidak bisa ditekan.
Agus mempersilakan DPD Golkar di seluruh provinsi dan kabupaten/kota untuk menentukan siapa sosok yang akan menjadi Ketum Golkar secara definitif selepas pengunduran diri Airlangga Hartarto.
“Enggak ada tekanan mana yang bisa menekan, mana bisa Golkar ditekan-tekan,” tandas Agus.
Klaim 34 DPD dukung Bahlil jadi Ketum Golkar

Kabar yang menyebutkan 34 DPD I setuju jika Bahlil menjadi ketum berasal dari pernyataan Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar Idrus Marham.
Ia menyampaikan, dukungan tersebut diungkapkan oleh 34 DPD I Golkar melalui surat, namun dirinya enggan memperlihatkannya ke publik.
“(Surat) itu sudah pasti ada. Kenapa? Karena, ketua-ketua ini adalah adik-adik saya, bicara juga dengan saya,” katanya dikutip dari Antara, Selasa.
Idrus menjelaskan, 34 DPD I Golkar memberikan dukungan ke Bahlil karena Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini memiliki kiprah dan rekam jejak yang jelas.
Ia juga menyebut Bahlil sebagai sosok yang berprestasi, dapat berkomunikasi, dan menjadi perekat yang menyatukan perbedaan.
Selain itu, Bahlil dinilai memenuhi syarat menjadi Ketum Golkar karena masih aktif sebagai kader partai dan pernah menjadi pengurus DPD Golkar Papua sebagai bendahara.
Baca juga: DPD NasDem Paser Beri Sinyal Koalisi dengan PKB-Golkar di Pilkada 2024
Nama calon Ketum Golkar mengarah ke Bahlil
Wakil Ketum Golkar Dito Ariotedjo ikut buka suara perihal nama yang masuk bursa calon Ketum Golkar dalam Rapimnas dan Munas yang akan digelar pekan depan.
Ia mengatakan, dirinya belum mengetahui apakah hanya ada satu calon Ketum Golkar yang maju pemilihan.
Tetapi, berdasarkan aspirasi dari pengurus yang ia dengar, nama calon Ketum Golkar mengarah kepada Bahlil Lahadalia.
“Kita akan melihat bagaimana pastinya untuk munas, kan ada proses pendaftaran caketum. Nanti kita lihat bagaimana ada yang daftar atau tidak, nanti akan ditentukan dalam forum nantinya calon tunggal atau tidak," ujar Dito dikutip dari Kompas.com, Selasa.
"Ya memang kita sudah mendengar aspirasi ini mengerucut ke namanya Bang Bahlil," tambahnya.
Sementara itu, Bahlil yang namanya digadang-gadang akan maju sebagai calon Ketum Golkar sempat membantah bahwa ia akan menjadi Plt Ketum, sebelum Agus terpilih menggantikan Airlangga untuk sementara waktu.
Baca juga: Tak Mau Senasib Golkar, Megawati Tunda Rencana Pensiun dari Ketum, Ada Sinyal PDIP Mau Diambil Alih
Hal tersebut dikatakan Bahlil saat ditemui di sela makan siang di Hotel Swisshotel, Ibu Kota Nusantara, Senin (12/8/2024).
Ia menyatakan, dirinya tidak mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo maupun eks Ketum Golkar Jusuf Kalla untuk menjadi Plt Ketum.
“Oh, enggak ada (arahan terkait Plt Ketua Umum Golkar). Saya bukan pengurus DPP. Jadi kembali kepada internal Golkar,” katanya dikutip dari Kompas.com, Selasa.
Diketahui satu di antaranya calon Ketum Golkar adalah Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi pada Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Sejak mundurnya Airlangga Hartarto, Plt Ketum Golkar diamanhkan kepada Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK), demikian dibenarkan oleh politikus Golkar Andi Sinulingga saat dikonfirmasi Tribunnews.
Sementara, Plt Ketum Golkar akan mempersiapkan pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang akan diadakan akhir Agustus 2024.
Munaslub akan memilih Ketum Golkar defenitif pengganti Airlangga Hartarto.
Ketum Golkar terpilih akan memimpin partai lima tahun ke depan.
Tak hanya itu, Andi juga menyebut Bahlil Lahadalia akan menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar definitif pada Munaslub Golkar.
"Nanti Munas secepatnya, Bahlil ketua umum," kata Andi.
Baca juga: Qodari Bahas Airlangga Mundur dari Golkar, Ibarat Pohon Beringin vs Tukang Kayu, Pasti Jadi Perabot
Profil Bahlil Lahadalia
Bahlil Lahadalia menjabat Menteri Investasi sejak 2021 dan merangkap sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 2019.
Bahlil lahir pada 7 Agustus 1976, di Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
Ia bersekolah di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Kolaka Timur dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kolaka.
Bahlil kemudian pindah ke Fakfak dan melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) YAPIS Fakfak.
Dari SMA, Bahlil memutuskan belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura.
Namun, ia lulus sangat terlambat di usia 26 tahun karena pendidikannya terhenti akibat keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998.
Sebelum diangkat menjadi anggota kabinet, ia memiliki catatan profesional yang panjang.
Dilansir bkpm.go.id, nama Bahlil tercatat dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat pada 2003.
Bahlil kini memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah naungan PT Rifa Capital sebagai perusahaan induk.
Ia juga pernah menjadi Ketua HIPMI periode 2015-2019 dan memimpin delegasi perdagangan bagi pengusaha muda ke Jepang pada 2016 dan ke Eropa pada 2018.
Sopir Angkot hingga Dekat Jokowi
Mengutip Kompas.com, Bahlil meniti kariernya dari nol.
Sebelum namanya besar di dunia bisnis, ia berjuang hidup dengan berdagang kue hingga menjadi sopir angkutan umum.
Ayah Bahlil dahulu berprofesi sebagai kuli bangunan. Sementara, sang ibu ikut bekerja membantu ekonomi keluarga dengan menjadi tukang cuci.
Sejak sekolah dasar Bahlil turut membantu perekonomian keluarga.
Ia menjual kue di sekolah.
Hal ini dilakukan demi membeli sepatu dan membiayai sekolah.
Saat masih bersekolah di tingkat menengah pertama, Bahlil sempat menjadi kondektur.
Di tingkat menengah atas, ia pernah jadi sopir angkot.
Perjuangan Bahlil pun membuahkan hasil.
Lepas sekolah, ia melanjutkan pendidikan tinggi dengan berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Papua.
Semasa kuliah Bahlil aktif dalam keorganisasian mahasiswa.
Ia pernah menjabat sebagai Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Selesai kuliah, Bahlil sempat menjadi pegawai kontrak di perusahaan Sucofindo.
Seiring berjalannya waktu, Bahlil dan teman-teman mendirikan kantor konsultan keuangan dan IT.
Pada usia 25 tahun, Bahlil menjadi direktur wilayah konsultan tersebut di Papua dan memimpin 70 orang karyawan.
Sebelum menjabat Kepala BKPM, Bahlil sudah dikenal dekat dengan Jokowi.
Jokowi kerap memanggil Bahlil dengan sebutan "adinda".
Hal itu terjadi salah satunya ketika Bahlil dan Jokowi bertemu di Musyawarah Nasional Hipmi XVI di Jakarta, Senin (16/9/2019) lalu.
Saat Pilpres 2019 lalu Bahlil menyatakan dukungannya ke Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Bahkan, Bahlil juga bergabung dengan tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda.
Baca juga: Golkar Gelar Rapimnas dan Munaslub 20 Agustus, Agus Gumiwang Janji Tak Maju Pemilihan Ketua Umum
Harta Kekayaan Bahlil Lahadalia
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya, Bahlil tercatat mempunyai kekayaan sebesar Rp310 miliar per 31 Desember 2023.
Rincian aset yang dimilikinya ialah 14 tanah di Kota Jayapura, dua tanah di Kota Jakarta, dan dua tanah yang masing-masing terletak di Kota Gianyar dan Sragen.
Selain tanah, ia juga memiliki dua kendaraan roda empat, surat berharga, serta kas dan setara kas.
Ia tidak tercatat memiliki utang.
Berikut rincian harta kekayaan Bahlil Lahadalia, dikutip dari laman elhkpn.kpk.go.id:
A. Tanah dan Bangunan Rp 291.617.305.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 717 m2/164.25 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 10.362.600.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 278 m2/400 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 4.671.250.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 1600 m2/1500 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 41.410.000.000
- Tanah Seluas 509 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 20.806.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 112 m2/300 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 5.221.700.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 120 m2/300 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 5.221.700.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 424 m2/1200 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 41.410.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 2000 m2/1500 m2 di Kab / Kota Gianyar, Hasil Sendiri Rp 46.561.000.000
- Tanah Seluas 2490 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 1.560.450.000
- Tanah Seluas 939 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 1.060.500.000
- Tanah Seluas 2490 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 1.575.600.000
- Tanah Seluas 3500 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 782.750.000
- Tanah Seluas 1350 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 15.554.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 420 m2/600 m2 di Kab / Kota Jakarta, Hasil Sendiri Rp 31.108.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 579 m2/800 m2 di Kab / Kota Jakarta, Hasil Sendiri Rp 41.410.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 750 m2/1200 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 10.403.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 68 m2/195 m2 di Kab / Kota Jayapura, Hasil Sendiri Rp 7.302.300.000
- Tanah Seluas 335 m2 di Kab / Kota Sragen, Hasil Sendiri Rp 5.196.455.000
B. Alat Transportasi dan Mesin Rp 98.400.000
- Mobil, Toyota Harier Tahun 2007, Hasil Sendiri Rp 57.800.000
- Mobil, Honda CRV Tahun 2010, Hasil Sendiri Rp 40.600.000
C. Harta Bergerak Lainnya Rp 0
D. Surat Berharga Rp 1.612.500.000
E. Kas dan Setara Kas Rp 17.091.871.693
F. Harta Lainnya Rp 0
Sub Total Rp 310.420.076.693
II. Hutang Rp 0
III. Total Harta Kekayaan (I-II) Rp 310.420.076.693. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Bocoran Calon Kuat Ketua Umum Golkar Bocoran Plt, Orang Dekat Jokowi Harta Rp310 M.
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.