Berita Nasional Terkini

Sikap Puan Beda Soal Isu Pengambilalihan PDIP dari Megawati, Hasto Sindir Orang Penting yang Dibuang

Sikap Puan Maharani beda soal isu pengambilalihan PDIP dari Megawati, Hasto Krisiyanto sindir orang penting yang dibuang

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
PIDATO MEGAWATI - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey. Sikap Puan Maharani beda soal isu pengambilalihan PDIP dari Megawati, Hasto Krisiyanto sindir orang penting yang dibuang 

"Tanya ke Bu Mega," kata Puan. 

Hasto Singgung Habis Manis Sepah Dibuang

Berbeda dengan Puan, Hasto seolah memvalidasi pernyataan Megawati itu. 

Menurutnya, awak media sudah bisa merasakan adanya upaya untuk mengonsolidasikan kekuasaan ambil alih PDIP.

"Ya teman-teman pers kan sudah bisa merasakan ada upaya untuk melakukan konsolidasi kekuasaan," kata Hasto, Kamis (15/8/2024). 

Baca juga: Akhirnya Hasto Bongkar Alasan Megawati Ngebet Bertemu Kapolri, Ketum PDIP: Bapak Udah, Insaf Dong!

Ia menyinggung sosok penting yang berjuang menjalankan perintah "penguasa", namun akhirnya dibuang.

Namun, ia tidak menyebut siapa sosok penguasa itu dan siapa yang dimaksud telah dibuang.

"Ada sosok penting yang berjuang menjalankan perintah dari pemimpin itu, tetapi kemudian orang mengatakan habis manis sepah dibuang." 

"Padahal segala cara sudah coba dilakukan untuk memenuhi kehendak pemimpin. Maka ini menjadi bukti bahwa hukum ketika tidak lagi mengabdi pada Merah Putih akan terjadi pergerakan rakyat," ujarnya.

Hasto pun mengatakan, seluruh kader partai bakal siap melawan semua pihak yang mengganggu kedaulatan PDIP di kepemimpinan Megawati

Hasto menilai, Megawati bukan hanya Ketua Umum PDI Perjuangan, tetapi juga Putri Proklamator RI Soekarno.

Artinya, Megawati adalah juga saksi sejarah berdirinya NKRI.

Dalam proses bernegara selama ini, Megawati juga menjadi menjadi bagian dari ide serta gagasan-gagasan besar tentang Indonesia Raya. 

Baca juga: Rencana Megawati Pensiun dari Ketua Umum Gagal, Ada Orang Mau Ambil Alih PDIP, Gile

Bahkan dalam hal tertentu, Mega juga kerap dianggap telah menjadi suatu ide dan simbol serta legacy di dalam melawan hukum otoriter.

Simbol perlawanan tergadap pemerintahan yang penuh dengan kolusi, korupsi, dan nepotisme. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved