Tribun Kaltim Hari Ini
Jangan Ada yang Tersakiti, Kaltim tak Ingin Hanya Jadi Penonton di IKN
Kepala Masyarakat Adat Suku Balik, Sibukdin, mengingatkan kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Secara signifikan, deretan dampak positif yang kasat mata dirasakan kota Balikpapan, ialah tumbuhnya perekonian.
Salah satunya terjadi peningkatan okupansi hotel, UMKM yang mulai berkembang, dan masih banyak lagi.
"Banyak pendatang, sampai maskapai penuh. Itu menandakan bahwa ada perputaran ekonomi yang bermanfaat baik untuk Balikpapan," ucap Rahmad Mas'ud.
Sementara dampak negatifnya, kerap terjadinya kepadatan arus lalulintas di beberapa titik kota Balikpapan.
Baca juga: Hanya 40 Orang Perwakilan Pemkab dan Tokoh Masyarakat PPU yang Ikut Upacara HUT RI di IKN Kaltim
"Itu risiko suatu kota. Karena kalau suatu kota itu ramai, padat, berarti kota itu perekonomiannya baik. Kalau enggak ada perekonomian, orang enggak ada datang, berarti ekonomi enggak tumbuh," imbuhnya.
Merujuk kota penyangga, Balikpapan terus berbenah dari sisi infrastruktur.
Bagaimana pemerintah bertanggungjawab dalam mewujudkan kota yang maju.
Dengan memperbaiki akses jalan di kota Balikpapan. Seperti pelebaran jalan Mukmin Faisal, Sepinggan.
Kemudian jalan di depan Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak yang akan ditembuskan menuju km 23 Balikpapan Utara.
Terutama, dalam hal permasalah banjir yang belakang ini membuat Balikpapan tergenang air.
Khususnya kawasan MT Haryono, yang juga menjadi lokasi pengerjaan pengendalian banjir dalam protek daerah aliran sungai (DAS) Ampal.
Adanya perpindahan ibu kota baru di Kaltim, Rahmad Mas'ud menyebut hadirnya IKN adalah sebuah bonus, untuk mendukung percepatan pembangunan kota.
"Ada atau tidak adanya IKN, Balikpapan tetap membangun untuk menjadi salah satu kota terbaik di NKRI. Jadi IKN ini bonus. Tapi konsep Balikpapan dari para pendiri dahulu, kita menginginkan Balikpapan untuk menjadi salah satu sentral perekonomian untuk Indonesia bagian tengah," ulasnya.
Hal ini terlihat dengan letak geografisnya yang strategis. Bertepatan di pesisir timur Kalimantan dan berhadapan langsung dengan selat Makassar.
Baca juga: Hanya 40 Orang Perwakilan Pemkab dan Tokoh Masyarakat PPU yang Ikut Upacara HUT RI di IKN Kaltim
Kondisi tersebut tentunya memiliki keunggulan signifikan dalam bisnis pelayaran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.