Bocah Hilang Ditemukan Meninggal
Jenazah Amel Akhirnya Diautopsi, Pengacara Keluarga Akui Ada Kejanggalan dalam Kematian Bocah Kubar
Jenazah Amel akhirnya diautopsi. Pengacara keluarga akui ada kejanggalan dalam kematian bocah Kubar yang sempat dilaporkan hilang ini.
Penulis: Febriawan | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUKALTIM.CO, SENDAWAR - Polisi akhirnya membongkar makam Amelinda Sari, bocah kelas 3 SD 009 Jengan Danum, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Selasa (20/8/2024).
Pembongkaran makam bocah yang biasa disapa Amel ini guna proses autopsi jenazah bocah Kubar yang sempat dilaporkan hilang hingga 13 hari kemudian ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Disaksikan pihak keluarga, kerabat dan penasehat hukum korban, pembongkaran makam dilakukan pihak kepolisian, Selasa (20/08/2024) pagi ini.
Setelah dibongkar, jenazah bocah itu langsung dibawa ke Rumah Sakit HIS untuk dilakukan autopsi oleh tim dokter forensik yang didatangkan pihak Polres Kutai Barat.
Baca juga: 5 Fakta Terbaru Kematian Amel, Jasad Bocah Kubar Ditemukan tanpa Kaki Kiri, Penjelasan Polisi
Baca juga: Datangkan Ahli Forensik dari Balikpapan, Polres akan Segera Autopsi Jasad Amel, Bocah Kubar
Baca juga: Beredar Video Kekerasan terhadap Anak, Dikaitkan dengan Amel, Bocah Kubar yang Ditemukan Meninggal
Salah satu pengacara keluarga Amel, Samuel R mengungkapkan, pihak keluarga sudah memberikan persetujuan untuk dilakukan autopsi.
Dengan konsekuensi pembongkaran makam.
"Memang awalnya agak ragu, karena ada isu-isu, kalau biayanya mahal.
Tapi, setelah diberi penjelasan, bahwa biaya semua ditanggung polisi, keluarga menyetujui (autopsi).
Keluarga sudah membuat pernyataan tertulis.
Malah keluarga yang minta agar kematian anak mereka diusut tuntas," kata Samuel.
Proses autopsi dilakukan di RS HIS oleh tim dokter forensik.
Belum diketahui hasil dari autopsi jenazah Amel tersebut.
Pihak pengacara menyampaikan, ada beberapa kejanggalan ditemukan pada jenazah Amel di areal perkebunan karet beberapa waktu lalu.
Samuel membenarkan, jika saat ditemukan kondisi korban sudah tidak utuh lagi.
Di samping juga ada banyak kejanggalan.
Atas hal ini, menurut Samuel, ibu korban, Rustina Yutmilda merasa kematian anaknya tidak wajar dan meminta bantuan pengacara untuk mengungkap kasus tersebut.
"Kematian ini sepertinya bukan akibat serangan binatang, melainkan pembunuhan.
Makanya kami sebagai pengacara (diminta) untuk mengungkapkan kasus ini supaya diketahui secara terang benderang, kalau memang ini pembunuhan dapat diketahui siapa pelakunya,” ujarnya.
Ia menegaskan, polisi sudah semestinya serius menangani kasus ini.
Keseriusan itu sejalan dengan desakan publik yang ingin kasus kematian Amel diusut hingga tuntas.
Keseharian Amel
Menurut orangtua Amel melalui pengacaranya, Samuel R, Amel adalah seorang anak yang periang.
"Anaknya mudah bergaul, ceria. Selayaknya anak-anak sebayanya, sering jalan-jalan main," ungkapnya.
Sebelumnya, beberapa warga yang ikut menemukan jasad Amel mengaku merinding saat melihat kondisi korban.
Ada yang bilang kalau Amel jadi korban pembunuhan, ada juga yang menduga ini ulah binatang buas.
Namun dikatakan bahwa hutan tempat Amel ditemukan tidak ada binatang buas yang seganas itu.
Polisi pun masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku di balik kematian Amel.
Beberapa saksi sudah dimintai keterangan dan sejumlah barang bukti juga sudah diamankan.
Kejanggalan Kematian Amel
Kematian Amel, anak Salfianus Mulyono warga Kubar inipun mengundang misteri lantaran ada sejumlah kejanggalan dari kasus bocah yang dilaporkan hilang 1 Agustus 2024 lalu.
Berikut sejumlah kejanggalan kasus kematian Amel, murid kelas 3 SD 002 Jengan Danum, Kubar:
1. Kondisi mayat tidak utuh
Kondisi jenazah Amel saat ditemukan dalam kondisi yang tidak utuh.
Jasad Amel juga menjadi salah satu kejanggalan yang jadi perhatian.
Kondisi jenazah Amel ini saat ditemukan dalam kondisi tidak utuh, kaki kiri korban dari lutut ke bawah tidak ada.
Kondisi fisik yang tak wajar itu diungkapkan petugas BPBD Kabupaten Kubar, Seno, yang ikut mengevakuasi jasad Amel.
Menurutnya, saat dievakuasi, tubuh Amel hampir hancur dan tidak ada kaki kiri.
"Memang kaki kirinya dari lutut ke bawah tidak ada, apakah dimakan binatang atau apa kita enggak tahu juga.
Hanya posisinya tertelungkup di rawa-rawa seperti parit kering begitu," ujar Seno.
Hal yang sama juga disampaikan Jeri, paman Amel.
"Posisi jenazah itu tertelungkup dan kaki kanan seperti terpelintir.
Sedangkan kaki kirinya dari lutut ke bawah itu tidak ada, hanya tingggal paha ke atas, cuma ada tulang besarnya aja," kata Jeri.
2. Bukan hanya kaki kiri yang jadi misteri
Kejanggalan dari jasad Amel bukan hanya bagian kaki kiri yang tidak ada.
Menurut Jeri, saat ditemukan jasadnya, kepala Amel juga botak dengan rambut hampir tidak ada.
"Rambut juga tidak ada, padahal Amel memiliki rambut panjang," papar Jeri.
3. Ditemukan tidak jauh dari rumah
Amel dilaporkan hilang 1 Agustus 2024 oleh ayahnya.
Ayah Amel, Salfianus Mulyono, dalam laporannya ke aparat berwajib menjelaskan bahwa putrinya pergi meninggalkan rumah pada hari Kamis, 1 Agustus 2024 sekitar jam 07.30 pagi di Jalan Puruq, RT 002, Kampung Jengan Danum.
Amel pergi meninggalkan rumah tanpa izin kepada orangtuanya.
"Dan terakhir anak saya terlihat di kantin sekolah SD 002 Jengan Danum, setelah itu tidak kembali lagi," jelas Salfianus.
Hingga kemudian Salfianus melaporkan anaknya hilang.
Tiga belas hari berlalu, Amel ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Jenazah Amel ditemukan hanya sekitar 1 kilometer dari rumah orangtua Amel.
Jenazah Amel, murid kelas 3 SD itu ditemukan Selasa (13/8/2024) malam pukul 21.00 Wita.
4. Celana dan sandal ditemukan terpisah dari jasad
Menurut Jeri, lokasi jasad keponakannnya awalnya diketahui seorang warga yang tengah menyadap karet.
Ketika itu, warga yang tengah menyadap karet tersebut hanya melihat celana dan sandal milik korban.
Namun tidak melihat jasad Amel.
"Awalnya mereka hanya lihat celana dan sandal Amel dekat Sungai Pesing, daerah itu ada rawa berlumpur."
5. Jasad Amel ditemukan 40 meter dari lokasi celana dan sandal
Orangtua Amel segera menuju kebun karet tersebut.
"Akhirnya mereka pergi sama-sama ke kebun karet," ungkap Jeri.
Sesampainya di lokasi, mereka langsung melakukan pencarian dekat celana dan sandal Amel ditemukan.
Jasad bocah malang itu akhirnya ditemukan ibunya sendiri sekitar 40 meter dari titik penemuan pakaian Amel.
"Ibu Amel pas lihat anaknya itu dalam keadaan telungkup di daerah rawa, langsung histeris teriak di situ.
Akhirnya kami laporkan ke polisi, baru kita evakuasi bersama petugas BPBD," kata Jeri.
5. Pergi sekolah tanpa seragam
Ayah Amel, Salfianus Mulyono mengatakan sempat melihat anaknya, Amel ke sekolah di SD 002 Jengan Danum bersama kedua adiknya, 1 Agustus 2024 lalu.
Tetapi Amel saat itu tidak mengenakan seragam sekolah.
Dan Salfianus Mulyono juga mengatakan sempat melihat Amel di kantin sekolah.
Baca juga: BREAKING NEWS Makam Amel Dibongkar untuk Autopsi Jenazah Bocah Kubar yang Ditemukan tanpa Kaki Kiri
(TribunKaltim.co/Febriawan)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Amelinda Sari
pengacara
kejanggalan
bocah hilang
bocah hilang di kubar
autopsi
Kubar
Kutai Barat
TribunKaltim.co
Terkuak Alasan Keluarga Amelinda Tolak Autopsi Sebelumnya, Minta Polres Kubar Usut hingga Tuntas |
![]() |
---|
Pemkab Kubar Terapkan Sistem Kartu Kredit Pemerintah Daerah |
![]() |
---|
Wisatawan Mancanegara Kagumi Hasil Kerajinan Kubar saat Pameran Kriya dan Wastra Dekranasda |
![]() |
---|
Kejari Panggil Anggota DPRD Kubar Terkait Kasus Dugaan Korupsi KwH Listrik Kutai Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.