Berita Mahulu Terkini

Kisah Kapolres Mahulu Kawal Personelnya Distribusikan Logistik Pemilu, Kapal yang Ditumpangi Karam

Kisah Kapolres Mahulu kawal personelnya distribusikan logistik pemilu, kapal yang ditumpangi karam.

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Kristiani Tandi Rani
Ilustrasi pendistribusian logistik pemilu di Kabupaten Mahakam Ulu. 

"Kotak suaranya pakai ketinting. Memang tidak ada rencana saya itu kesana, jadi saya ngawal itu," imbuhnya.

Baca juga: Kaltim Jadi Lokasi IKN, Disparpora Mahulu Tekankan Pentingnya Pemuda Bangun Manajemen Kepemimpinan

Ia menyebut dari pelajaran kisah pendistribusian ini, tim personel yang mendapat tugas untuk mengirim logistik ke pelosok akan disesuaikan dengan kondisi real di lapangan.

Jika pendistribusian tersebut dapat menggunakan speedboat agar lebih aman, maka tidak perlu menggunakan ketinting.

Ia menyebut bahwa ini menjadi PR khusus bagi personel untuk kedepannya mampu memahami medan. 

"Nah, di situ kita coba belajar nanti ke depannya. Memang air ini nggak bisa diprediksi," tuturnya.

Baca juga: Bupati Mahulu Mengukuhkan Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa dan BPK se-Kabupaten Mahulu

Lewati Banyak Riam 

Kapolres Mahulu AKBP Anthony Rybok mengatakan, kondisi air di Sungai Mahakam sulit untuk diprediksi.

Ia menyebut saat kejadian setelah perjalanan pulang, air Sungai Mahakam telah surut dengan cepat.

Kapolres Mahulu mengakui memang di daerah kecamatan hulu di Long Apari itu terdapat banyak riam yang sulit dilalui.

"Memang riamnya lebih banyak ternyata. Lebih kecil dan untuk dilewatinya itu sempit," sebutnya. 

Setelah perjalanan ke sana baru ia melihat langsung keadaan masyarakat di Long Apari.

Meski di daerah hilir terdapat riam, namun setelah melihat di lapangan riam di daerah paling hulu ini lebih banyak.

Baca juga: Jadi Atensi Khusus, Kapolres Mahulu Tekankan Seluruh Personel Tidak Terlibat Judi Online

Saat melewati jalan itu, ia mengaku sempat ragu dan keraguannya terbukti dengan personel yang karam. 

"Jadi saya waktu lihat itu, waduh bisa naik ngak. Betul memang kita terbalik," ucapnya. 

Mirisnya, keadaan ini sudah biasa dialami oleh masyarakat di daerah itu. 

Untuk kedalaman sungainya sulit diprediksi dan riamnya cukup deras. 

"Kedalamannya itu bervariasi, cuma kan riamnya itu deras sekali," pungkasnya. (*)


 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved