Berita Kukar Terkini
Sujud di Kaki Ibunda Jadi Kekuatan Tersendiri bagi Brigjen TNI Dendi Suryadi
Sujud di kaki sang ibunda menjadi kekuatan tersendiri bagi Brigjen TNI Dendi Suryadi yang tengah digadang sebagai calon kuat Bupati Kutai Kartanegara
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Ia merupakan sosok pribadi yang berkualitas sesuai dengan kompetensi. Terbukti atas penugasannya di dalam Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran.
Namun, tampaknya Dendi Suryadi memilih untuk mengabdi ke kampung halamannya, Kutai Kartanegara (Kukar).
Panggilan dan dorongan masyarakat yang mengharapkan sosok pemimpin sepertinya, rasanya mampu menggeser ambisi jabatan lebih tinggi di karir militernya.
Diketahui, Dendi Suryadi lahir di Kabupaten Tanjung Jabung, Jambi, 20 September 1968. Meski lahir di Jambi dan sebelumnya bertugas di Bandar Lampung, buah hati dari pasangan Djamhur dan Emly ini bukan orang baru di Bumi Etam.
Sejak usianya tiga tahun, Dendi sudah tinggal di Samarinda. Ibunya, Emly, memiliki darah Kutai.
Perjalanan hidup Brigjen Dendi sejak di bangku Sekolah Menengah Pertama sudah bercita-cita menjadi militer, di mana kepemimpinan dilatihkan secara sangat serius.
"Saya ingin jadi pemimpin," ujarnya.
Menjemput mimpi itu bukan hal mudah bagi Brigjen Dendi. Kehilangan ayah sejak usia remaja membuatnya harus mengenyam pendidikan di sekolah negeri, karena tak cukup uang untuk menempuh sekolah swasta.
"Sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga SMA, Brigjen Dendi juga rela berjalan kaki ke sekolah demi masa depan," ungkapnya.
Tahun 1989, Brigjen Dendi tamat SMA Negeri 1 Samarinda, dia kemudian mendaftar dan ikut tes masuk Akademi Militer (Akmil) melalui Kodam Mulawarman di Balikpapan.
Semua tahapan dia lewati dalam senyap. Tapi pada uji ketahanan fisik lari keliling Lapangan Merdeka dia ambruk, di seperempat akhir jarak yang harus diselesaikan.
Tak patah aral, setahun sejak kegagalan di Balikpapan, Brigjen Dendi kembali mencoba peruntungan mendaftar dunia militer. Kali ini dia ingin ke Bandung, mendaftar menjadi Akmil melalui Kodam Siliwangi.
"Harus saya akui perjalanan karir ini tidak mudah, memerlukan kompetisi dan seleksi ketat untuk mencapai posisi saat ini. Tapi kuncinya jangan pernah putus asa dan patah semangat," ujar Brigjen Dendi.
Berkarir selama 31 tahun di dunia kemiliteran, membuatnya ingin berdedikasi lebih banyak kepada daerah asalnya, serta untuk masyarakat banyak. Salah satunya menjadi Kepala Daerah dengan maju di Pilkada 2024 mendatang.
Dendy mengungkap apa yang menjadi alasan dirinya mau untuk berkarir di dunia politik tersebut. Ada dua alasan dirinya bisa maju sebagai bacalon bupati Kukar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.