Berita Internasional Terkini

Kenapa Harus Khawatir Monkeypox? Berikut Penjelasan dan Dampaknya Pada Dunia

Penyebaran cepat penyakit mpox atau yang biasa disebut cacar monyet di beberapa bagian Afrika telah dinyatakan sebagai darurat global.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amelia Mutia Rachmah
PUBLIC HEALTH IMAGE LIBRARY/CDC
Berikut ini pengertian dari penyakit monkeypox atau cacar monyet dan cara penularan hingga mengancam kesehatan dunia. 

TRIBUNKALTIM.CO - Penyebaran cepat penyakit mpox atau yang biasa disebut cacar monyet di beberapa bagian Afrika telah dinyatakan sebagai darurat global.

Bentuk baru dari virus ini menjadi pusat kekhawatiran, namun masih banyak pertanyaan besar yang belum terjawab.

Apakah penyakit Monkeypox ini akan menjadi pandemi?

Seorang ilmuan dan dokter yang telah merawat pasien penderita Mpox di Inggris, Dr Jake Dunning mengharapkan bahwa penyakit mpox ini jangan sampai menjadi wabah seperti covid.

“Kita harus menghindari jebakan pemikiran bahwa ini akan menjadi wabah Covid lagi dan kita akan melakukan lockdown atau hal ini akan terjadi seperti yang terjadi pada mpox pada tahun 2022,” katanya.

Baca juga: Gejala Awal Terinfeksi Cacar Monyet, Ternyata Begini Cara Penularan Virus Monkeypox

Untuk mengetahui mengenai ancaman wabah ini pertama-tama perlu diketahui terlbih dahulu bahwa ini bukan hanya satu wabah mpox, tapi tiga wabah.

Semua hal tersebut terjadi pada waktu yang sama, namun berdampak pada kelompok orang yang berbeda dan berperilaku berbeda.

Mereka diberi label berdasarkan Clade atau kelas yang pada dasarnya masih berasal dari keluarga virus mpox.

  • Kelas 1a menyebabkan sebagian besar infeksi di wilayah barat dan utara Republik Demokratik Kongo. 

Ini adalah wabah yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade. Penyakit ini sebagian besar menyebar melalui makanan satwa liar yang terinfeksi, yang dikenal sebagai daging hewan liar. 

Baca juga: Waspada! Begini Cara Penularan Cacar Monyet, Ketahui Juga Bahaya dan Penyebab Monkeypox

Mereka yang sakit dapat menularkan virus ke orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan mereka, dan anak-anaklah yang paling terkena dampaknya.

  • Kelas 1b adalah cabang baru dari keluarga mpox dan menyebabkan wabah di bagian timur Kongo dan negara-negara tetangga. 

Penyakit ini menyebar di sepanjang rute angkutan truk dimana para pengemudi melakukan hubungan seks heteroseksual dengan pekerja seks yang dieksploitasi, dan orang yang terinfeksi juga menularkannya kepada anak-anak melalui kontak dekat.

  • Kelas 2 adalah wabah mpox yang terjadi di seluruh dunia pada tahun 2022 dan sekali lagi memiliki hubungan yang kuat dengan seks.

Kali ini sebagian besar menyerang komunitas gay, biseksual dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki dimana 98,6 persen adalah laki-laki di Inggris serta yag memiliki kontak dekat mereka. Wabah ini dikabarkan belum berakhir.

Baca juga: WHO Menyatakan Wabah Mpox Sebagai Darurat Kesehatan Global, Apa itu Monkeypox?

Organisasi Kesehatan Dunia menyebut kelas 1b sebagai salah satu alasan utama untuk menyatakan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Kepedulian Internasional. 

Penderita cacar monyet atau monkeypox
Penderita cacar monyet atau monkeypox (punch media)

Jenis ini telah menyebar ke negara-negara yang sebelumnya tidak terkena dampak mpox seperti Burundi, Kenya, Rwanda dan Uganda.

Penyakit ini pertama kali dilaporkan tahun ini, tetapi analisis genetik menelusuri asal-usulnya hingga September 2023 di kota pertambangan emas Kamituga, di provinsi Kivu Selatan, Kongo.

Banyak ketidakpastian mengenai seberapa mematikan wabah yang terjadi saat ini.

Tidak semua kematian dicatat karena beberapa orang lebih memilih pengobatan tradisional daripada pengobatan rumah sakit sehingga menimbulkan minim data tentang berapa banyak orang yang terinfeksi karena beberapa di antaranya mungkin memiliki gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali.

Sejarah menunjukkan wabah Kelas 1 lebih berbahaya daripada Kelas 2. Dalam wabah sebelumnya, hingga 10 % orang yang terjangkit mpox Kelas 1 meninggal. 

Namun, masih belum jelas seberapa relevan angka 10 % tersebut dengan wabah yang terjadi saat ini.

Dan angka kematian lebih dari sekedar virus. Malnutrisi, HIV yang tidak diobati merusak sistem kekebalan tubuh atau tidak adanya akses terhadap perawatan di rumah sakit semuanya akan meningkatkan angka kematian.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan 3,6?ri kasus mpox yang diketahui meninggal karena Kelas 1a pada tahun 2024. Tidak ada angka yang setara untuk kelas 1b yang baru. (*)

 

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim


Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved