Berita Kaltim Terkini

Sakti ICW Ingatkan Bahaya Korupsi Sumber Daya Alam di Kaltim

Pameran yang bertajuk "CIYAAAT" yang dilaksanakan Sekolah Anti Korupsi Indonesian Corruption Watch.

Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Budi Susilo
HO/Sakti ICW
Pameran yang bertajuk "CIYAAAT" yang dilaksanakan Sekolah Anti Korupsi Indonesian Corruption watch (SAKTI ICW) dan Samar Project menjadi tanda pengingat soal bahayanya korupsi sumber daya alam 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pameran yang bertajuk "CIYAAAT" yang dilaksanakan Sekolah Anti Korupsi Indonesian Corruption Watch (SAKTI ICW) dan Samar Project menjadi tanda pengingat soal bahayanya korupsi sumber daya alam (SDA). 

Alumni SAKTI Salsabila, menjelaskan acara ini sebagai bentuk upaya mengingatkan bahaya praktek korupsi SDA karena daya rusaknya yang sangat luas serta dialami lintas generasi dan membangun kesadaran atas praktik korupsi di Kalimantan Timur

Dibanding dengan korupsi anggaran pendapatan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).

"Korupsi sumber daya alam disebut sebagai korupsi dengan nilai kerugian dan kerusakan jauh lebih fantastis dan berpotensi tindak pidana," ujar Salsabilla pada Jumat (6/9/2024) di Samarinda, Kalimantan Timur. 

Baca juga: Kejaksaan Negeri Bontang Selidiki Dugaan Korupsi Pengelolaan SPBN Tanjung Limau

Salsabila, menjelaskan pameran ini hadir sebagai edukasi untuk warga agar mengenal macam-macam jenis tipu muslihat yang sering digunakan oleh para oknum untuk memuluskan jalan mereka, melakukan korupsi. 

"Untuk menyoroti berbagai tindak kecurangan yang nampak dan tidak tampak di Kalimantan Timur dengan bahasa estetis," ungkapnya.

Sebelumnya, pada Desember tahun 2023 lalu terdapat komik dengan judul “Demokrasi Transaksional dan Model Korupsi Ekstraktivisme di Kabupaten Kutai Kartanegara.” 

Dalam komik itu, Sayukani sang ayah, dan putrinya Rita melanjutkan trahnya, bersama Tim Sebelas menjadi aktor utama. 

Komik tersebut dibuat sebagai Rencana Tindak Lanjut (RTL) Sekolah Antikorupsi Krisis Iklim Kalimantan Timur 2022 .

"Yang digelar oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim," jelasnya.

Baca juga: PNS UPTD KHPD Berau Ditahan Kejati Kaltim, Diduga Terlibat Korupsi dan Gratifikasi

"Yang memperlihatkan bagaimana rusaknya demokrasi, ekonomi, lingkungan dan budaya manakala kekuasaan di jalankan dan di kendalikan oleh Dinasti dan Kroni," tuturnya.

Salsabila, mengharapkan Melalui karya seni audiens mampu menstimulasi kesadaran terhadap suatu persoalan, pengetahuan yang didistribusi melalui karya seni juga mampu secara gamblang dan memberikan pengalaman yang lebih luas.

Pameran dihadirkan untuk menawarkan bagaimana publik melihat ruang-ruang kecurangan dalam bentuk korupsi dilakukan oleh para stakeholder melalui kacamata seni visual.

"Mengungkap 1001 jenis tipu muslihat yang sering digunakan oleh berbagai oknum untuk memuluskan jalan mereka," pungkasnya.

Jadwal Event

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved