Berita Samarinda Terkini

Kunci Pencegahan Stunting di Samarinda ala DPPKB, Keluarga Perlu Menyadari

Sekretaris DPPKB Kota Samarinda, Veronika Hinum, mengatakan dalam hal ini dapat dilakukan dengan melakukan peningkatan akses.

Penulis: Muhammad Said | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD SAID
STUNTING DI SAMARINDA - DPPKB Samarinda berkomitmen untuk terus melakukan pemberdayaan masyarakat sebagai kunci untuk pencegahan Stunting di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (16/9/2024). Pihak DPPKB Samarinda juga tengah gencar menjalankan program sebagai langkah untuk menurunkan angka stunting di Samarinda. Angka stunting di Samarinda saat ini adalah 25,3 persen. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Samarinda menekankan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah salah satu kunci untuk mencegah stunting, Senin (16/9/2024).

Dalam hal ini, pemberdayaan masyarakat harus melibatkan berbagai stakeholder seperti pemerintah daerah, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, dan keluarga. 

Sekretaris DPPKB Kota Samarinda, Veronika Hinum, mengatakan dalam hal ini dapat dilakukan dengan melakukan peningkatan akses terhadap layanan kesehatan, gizi, dan sanitasi yang berkualitas di seluruh desa.

"Keluarga perlu menyadari pentingnya pencegahan stunting dan mengadopsi pola makan yang sehat dan bergizi bagi anak-anak mereka," kata Sekretaris DPPKB Samarinda," kata Veronika Hinum.

Baca juga: Tim Pendamping Keluarga Garda Terdepan Cegah Stunting di Mahulu Kaltim

Selain itu, Veronika mengatakan mereka perlu mengakses layanan kesehatan yang berkaitan dengan pencegahan stunting, seperti imunisasi, pemberian ASI eksklusif, dan pemberian makanan pendamping ASI. 

Tenaga kesehatan juga memiliki peran penting dalam pemberdayaan masyarakat.

"Mereka dapat memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, pengenalan MP-ASI, dan pentingnya pola makan yang sehat," jelasnya.

Pihak DPPKB Samarinda juga tengah gencar menjalankan program sebagai langkah untuk menurunkan angka stunting di Samarinda.

Baca juga: Cegah Stunting via Ketahanan Pangan Keluarga, DP3 Balikpapan Gelar Pelatihan BUDE

Angka stunting di Samarinda saat ini adalah 25,3 persen.

"Inovasi yang dilakukan oleh kami yakni program Ayo Etam Berbagi Tigu, yang mana kami menyalurkan bantuan telur sehat kepada keluarga atau anak berpotensi stunting," tutupnya Veronika Hinum. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved