Berita Samarinda Terkini
Teras Samarinda Disorot, Kurang Tempat Duduk Bagi Pengunjung hingga Rumput Terinjak
Keberadaan Teras Samarinda di ibukota Kalimantan Timur terus mendapat sorotan. Selain kebersihan, Teras Samarinda juga dikeluhkan dari sisi tempat
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Keberadaan Teras Samarinda di ibukota Kalimantan Timur terus mendapat sorotan. Selain kebersihan, Teras Samarinda juga dikeluhkan dari sisi tempat duduknya yang dianggap masih minim.
Demikian disampaikan oleh Basuni, Ketua Pengelola Teras Samarinda kepada TribunKaltim.co pada Senin (16/9/2024) di Samarinda, Kalimantan Timur.
Katanya, infrastruktur tempat duduk bagi pengunjung Teras Samarinda masih sedikit, dianggap tidak sesuai dengan antusias warga yang banyak datang ke Teras Samarinda.
Kabarnya, saat ini, banyak pengunjung yang terpaksa duduk di pelataran dengan kaki menggantung hingga mengenai rumput.
Baca juga: Pemkot Berharap Masyarakat Sadar Kebersihan di Teras Samarinda, Bakal Dipasang Papan Larangan
Tentu saja Basuni memastikan bahwa pihaknya berencana menambah fasilitas penunjang lainnya, seperti pemasangan speaker aktif yang akan terus-menerus memberikan imbauan kepada masyarakat agar menjaga kebersihan dan ketertiban, mirip dengan sistem yang diterapkan di bandara.
Selain itu, mekanisme kerja petugas kebersihan dan keamanan juga akan ditingkatkan, mengingat saat ini Teras Samarinda masih dalam masa transisi.
Basuni mengakui bahwa pengelolaan saat ini belum sempurna, namun ia optimis dengan adanya perbaikan fasilitas dan edukasi yang konsisten, pengelolaan ruang publik tersebut akan menemukan bentuk yang ideal.
DLH Samarinda juga berencana menambah pembatas di sekitar area rumput untuk mengingatkan pengunjung agar tidak menginjaknya.
Baca juga: Walikota Andi Harun Pastikan Teras Samarinda Bebas Jukir Liar dan Gepeng
"Harapannya, pembatas ini bisa menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa rumput tersebut tidak boleh diinjak. Intinya, kami terus berupaya mencari bentuk pengelolaan yang ideal," tutup Basuni.

Membuat Papan Larangan
Teras Samarinda masih menghadapi problematika persoalan pengelolaan sampah, tercemar sampah yang berasal dari pengunjung.
Meskipun telah dilengkapi dengan tempat sampah yang memadai, kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan di Teras Samarinda masih menjadi masalah yang belum terselesaikan.
Proyek yang menelan biaya puluhan miliar rupiah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda ini seolah tak diimbangi dengan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan.
Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda, Basuni, menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya mencari solusi untuk meningkatkan kesadaran warga, termasuk dengan memperbaiki fasilitas yang ada di Teras Samarinda.
"Untuk mengimbangi edukasi masyarakat, tentu ada fasilitas yang harus kita penuhi. Karena kita tidak bisa menjustrifikasi masyarakat bahwa mereka 'bandel', tapi bukan berarti mereka tidak bandel juga, karena penyediaan fasilitas kita masih kurang," ujarnya (16/9/2024).
Baca juga: 40 Tempat Sampah di Teras Samarinda vs Kesadaran Warga, DLH Bakal Angkut Sampah 2 Kali Sehari
Dalam waktu dekat, pihaknya akan menyediakan papan larangan membuang sampah sembarangan dan larangan menginjak rumput.
"Ini memang belum ada, sehingga ketika nanti sudah tersedia, masyarakat bisa membacanya," kata Basuni.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.