Gempa Hari Ini
Gempa Berau Magnitudo 5.6, Daftar 3 Sesar dan Sejarah Gempa Kaltim, Ada Tsunami 1 Meter Sangkulirang
Gempa Berau magnitudo 5.6, Daftar 3 sesar dan sejarah gempa di Kaltim, termasuk tsunami 1 meter di Sangkulirang. Ada sejumlah kejadian gempa Kaltim.
Penulis: Aro | Editor: Briandena Silvania Sestiani
TRIBUNKALTIM.CO - Gempa magnitudo 5.6 yang mengguncang wilayah Batu Putih, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Minggu (15/9/2024) menjadi kejadian gempa terkini di Kaltim.
Guncangan gempa Batu Putih, Kabupaten Berau ini terasa hingga Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang berbatasan langsung juga sejumlah wilayah di Kalimantan Utara (Kaltara).
Provinsi Kaltim tidak sepenuhnya aman dari gempa karena ada 3 sesar (patahan) yang berpotensi menimbulkan gempa, selain itu tercatat ada sejumlah kejadian gempa termasuk salah satunya yang memicu tsunami hingga 1 meter di Sangkulirang, yang kini masuk wilayah Kutim.
Catatan gempa terbaru, Minggu (15/9/2024) berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa magnitudo 5.6 yang mengguncang Batu Putih, Berau Kaltim pada Minggu (15/9/2024) sekitar pukul 21.00 Wita.
Baca juga: Gempa Semalam di Berau, Masyarakat Batu Putih Sempat Panik dan Mengungsi ke Dataran Tinggi
Baca juga: Penjelasan dan Informasi Terkait Mengapa Kalimantan Terjadi Gempa Bumi?
Baca juga: Gempa Magnitudo Guncang Kaltim Semalam, BMKG Balikpapan Catat 10 Kali Gempa Susulan
Gempa Berau ini berpusat koordinat 1,30° LU ; 118,46° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 147 km Tenggara Berau, Kalimantan Timur pada kedalaman 11 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal diduga akibat aktivitas sesar Mangkalihat.”
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Berau, Tanjung Redep, Teluk Bayur , Tanjung Selor, Tarakan, Bulungan dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
“Hingga pukul 7.00 WIB, tercatat ada 18 kali gempa susulan,” imbuh Daryono.
Daryono menuturkan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Berau, Tanjung Redep, Teluk Bayur Tanjung Selor, Tarakan, Bulungan dengan skala intensitas III-IV MMI.
"Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini Tidak berpotensi tsunami," ujar Daryono seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Gempa bumi ini didahului dengan gempa pembuka M4,1. Hingga pukul 21.45 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Daftar 3 Sesar Kaltim
Sebelumnya, Daryono telah menyebut ada 3 sesar yang ada di wilayah Kaltim.
Baca juga: Gempa Lagi di Berau Kaltim Magnitudo 3.6, Muncul Video Viral Warung Sembako Terdampak Gempa
"Secara geologi dan tektonik, di wilayah Provinsi Kaltim terdapat 3 struktur sesar sumber gempa, yakni Sesar Maratua, Sesar Mangkalihat, dan Sesar Paternostes," ujar Daryono, Jumat (23/8/2019) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Menurut pantauan BMKG, Sesar Maratua dan Sesar Mangkalihat yang terletak di Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur tersebut masih menunjukkan tanda-tanda keaktifan.
Hal ini ditunjukkan dalam peta seismisitas, terlihat 2 zona besar ini memiliki aktivitas kegempaan yang cukup tinggi dan membentuk klaster sebaran pusat gempa yang berarah barat sampai timur.
Catatan Sejarah Gempa Kaltim
Sementara itu, Daryono menjelaskan mengenai keterkaitan Sesar Maratua dan Sesar Sangkulirang yang menimbulkan sejumlah gempa signifikan di Kaltim.
Berikut rinciannya:
1. Gempa dan Tsunami Sangkulirang terjadi pada 14 Mei 1921
Dampak gempa Sangkulirang dilaporkan menimbulkan kerusakan memiliki skala intensitas VII-VIII MMI, yang berarti terdapat banyak bangunan yang mengalami kerusakan dengan tingkatan sedang hingga berat.
Gempa ini menyebabkan kerusakan di wilayah Sangkulirang dengan kerusakan paling parah terjadi di Pulau Rending (Teluk Sangkulirang).
"Di Pulau ini banyak rumah rusak di Kaliorang dan Sekurau," kata Daryono, Senin (16/9/2024).
Dampak gempa menyebabkan lubang bor menyemburkan air, terjadi rekahan-rekahan tanah sepanjang 10 m, lebar 20 cm, dengan kedalaman 2 m dan menyemburkan air bercampur pasir dan tanah liat (terjadi likuifaksi).
Wilayah yang diguncang gempa ini mencapai radius 250 km. Terjadi 10 kali guncangan-guncangan kuat yang berulang (gempa susulan).
Gempa dipicu Sesar Sangkulirang (Sangkulirang Fault Zone) ini memicu tsunami menimbulkan kerusakan parah di Sekurau.
Menurut saksi mata, tsunami menggenangi jalan hingga setinggi 1 meter.
Baca juga: Malam Ini Berau Dilanda 2 Kali Gempa Bumi, BMKG Sebut Pusatnya di Batu Putih
2. Gempa Tanjung Mangkalihat berkekuatan M 5,7 pada16 November 1964
3. Gempa Kutai Timur berkekuatan M 5,1 pada 4 Juni 1982
4. Gempa Muarabulan, Kutai Timur, berkekuatan M 5,1 pada 31 Juli 1983
5. Gempa Mangkalihat berkekuatan M 5,4 pada 16 Juni 2000
6. Gempa Tanjungredeb berkekuatan M 5,4 pada 31 Januari 2006
7. Gempa Muaralasan, Berau, berkekuatan M 5,3 pada 24 Februari 2007
Selain itu, Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN) juga pernah melakukan kajian mengenai Sesar Mangkalihat pada 2017.
Hasilnya, Sesar Mangkalihat memiliki potensi magnitudo mencapai 7,0.
Adapun sebagai gambaran skenario tingkat guncangan atau shake map, Sesar Mangkalihat dapat berdampak hingga skala intensitas VI-VII MMI.
"Artinya gempa yang terjadi dapat menimbulkan kerusakan tingkat sedang hingga berat di Semenanjung Mangkalihat dan sekitarnya," ujar Daryono.
Di sisi lain, Sesar Paternoster tergolong kategori sesar tersier di mana letak sesar ini berada di jalur berarah barat hingga timur.
"Sesar Paternoster melewati wilayah Kabupaten Paser dan menurut hasil pantauan BMKG menunjukkan di jalur sesar ini masih sering terjadi gempa," ujar Daryono menjelaskan letak Sesar Paternoster.
Diketahui, catatan gempa yang terjadi di Kabupaten Paser cukup banyak.
Salah satu gempa yang paling kuat adalah Gempa Paser.
Saat itu Kabupaten Paser diguncang gempa berkekuatan M 6,1 pada 26 Oktober 1957.
Tak hanya itu, Kabupaten Paser sebelumnya juga mengalami gempa tektonik, yakni Gempa Longkali dengan kekuatan M 4,1.
Baca juga: Viral Malam Ini Berau Kaltim 2 Kali Diguncang Gempa Magnitudo 5.6 dan 4.1, Cek Info BMKG
Atas hasil kajian dan informasi mengenai adanya 3 sesar di Kaltim dan catatan sejarah gempa di Kaltim, Daryono mengimbau masyarakat agar merespons kabar itu dengan upaya mitigasi.
"Risiko bencana di daerah rawan dapat kita tekan sekecil mungkin dengan upaya mitigasi yang benar, tepat, dan sungguh-sungguh," kata Daryono.
Meskipun di Pulau Kalimantan terdapat struktur sesar dan memiliki catatan aktivitas gempa bumi, tetapi secara umum wilayah Pulau Kalimantan masih relatif lebih aman jika dibanding daerah lain di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua yang memiliki catatan sejarah gempa merusak dan menimbulkan korban jiwa sangat besar.
Warga Batu Putih Panik
Akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Berau, semalam, sempat membuat masyarakat di Kampung Batu Putih, Kecamatan Batu Putih panik dan mengungsi ke dataran lebih tinggi.
Peristiwa itu dibenarkan Kepala Kampung Batu Putih, Krisdiyanto. Menurutnya warganya yang berada di bagian Logpond atau di kawasan RT 1 dan RT 6, sempat melarikan diri mencari lokasi aman saat merasakan adanya gempa.
“Karena guncangannya sangat terasa. Tapi sekarang sudah kami imbau agar tetap tenang tapi tetap waspada,” katanya kepada Tribunkaltim.co, Senin (16/9/2024).
Sementara itu, Camat Batu Putih, Wahyudi, mengatakan sebagian warga yang panik mengungsi ke rumah kerabatnya di bagian dataran tinggi Batu Putih.
Kendati demikian, warga yang sempat “melarikan” diri ke rumah koleganya, ada yang kembali ke rumahnya.
“Informasi terbaru, banyak yang sudah kembali ke rumahnya di tepi pantai,” jelasnya.
Saat ini juga, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau yang bertugas di Kecamatan Batu Putih, masih melakukan pengawasan dan memantau situasi dan kondisi perairan di ujung Logpond atau Dermaga Batu Putih.
Dia juga menginformasikan, tidak ada bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa yang terjadi mengguncang Kecamatan Batu Putih.
“Sejak semalam belum ada,” katanya.
Wilayah Kutim Ikut Rasakan Getaran Gempa
Sementara itu, di Kecamatan Sangatta Utara, sebagian terasa getaran gempa sekitar pukul 21.09 Wita dan kurang lebih berdurasi 10 detik.
Berdasarkan pantauan TribunKaltim.co, getaran terasa lumayan kencang untuk bangunan rumah kayu ulin berbentuk panggung.
Tak hanya itu, salah satu warga Kawasan Sangkulirang Seberang, yang berdekatan dengan laut, Della juga merasakan getaran.
"Iya terasa betul gempanya untuk ukuran bangunan kayu ulin," ujarnya singkat.
Getaran serupa juga dirasakan di beberapa wilayah Kutai Timur, seperti Desa Tepian Terap, Kecamatan Muara Bengkal, Kecamatan Rantau Pulung.
BMKG Balikpapan Catat 10 Kali Gempa Susulan
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan, Rasmid menjelaskan, gempa bumi tersebut merupakan jenis gempa dangkal yang diduga diakibatkan oleh aktivitas sesar mangkalihat.
"Sesar Mangkalihat adalah salah satu sesar aktif di Kalimantan Timur yang memiliki panjang hingga 100 kilometer, melintasi Kabupaten Berau," ujar Rasmid, Minggu (15/9/2024).
Gempa ini diawali oleh gempa bermagnitudo 4,1 yang terjadi pada pukul 19.28 Wita, kemudian disusul gempa magnitudo 5,6 pada pukul 21.08 Wita.
Hingga saat ini, BMKG mencatat adanya 10 kali gempa susulan.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada karena potensi gempa susulan masih mungkin terjadi hingga Senin (16/9/2024) dini hari.
Rasmid juga menambahkan, gempa bumi berdampak pada masyarakat di beberapa wilayah.
Seperti Berau, Tanjung Redep, Teluk Bayur, Tanjung Selor, Tarakan, dan Bulungan dengan skala intensitas III-IV MMI yang mana bila siang hari dirasakan oleh orang di dalam rumah.
Namun, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"Kami menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh isu yang tidak bersumber dari BMKG," tegas Rasmid.
BMKG juga mengingatkan warga untuk memeriksa bangunan tempat tinggal mereka, guna memastikan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan keselamatan sebelum kembali masuk ke dalam rumah.
Baca juga: Malam Ini Kutim Rasakan Getaran Gempa, BPBD: Berasal dari Tenggara Berau, Tidak Berpotensi Tsunami
(kompas.com/TribunKaltim.co/Renata Andini Pangestu/Nurila Firdaus/Mohammad Zein Rahmatullah)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.