Berita Mahulu Terkini

BPBD Mahulu Kaltim Mitigasi dan Sosialisasi untuk Hadapi Risiko Banjir

BPBD telah melaksanakan berbagai langkah untuk menghadapi bencana yang sering terjadi di daerah aliran Sungai Mahakam

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI RANI
ILUSTRASI- BPBD Mahulu melakukan upaya untuk mitigasi bencana di wilayah Kabupaten Mahulu, khususnya terkait risiko banjir. TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI RANI 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kaltim Agus Darmawan, mengungkapkan upaya yang dilakukan pihaknya untuk mitigasi bencana di wilayah Kabupaten Mahulu, khususnya terkait risiko banjir. 

Ia menjelaskan bahwa BPBD telah melaksanakan berbagai langkah untuk menghadapi bencana yang sering terjadi di daerah aliran Sungai Mahakam.

"Seperti yang kita ketahui, bencana banjir adalah masalah dominan yang dihadapi di Kabupaten Mahulu karena sebagian besar pemukiman berada di daerah aliran Sungai Mahakam.

Untuk itu, BPBD akan melaksanakan sosialisasi dan pembentukan kampung tangguh bencana di beberapa titik kampung dalam waktu dekat," katanya, Senin (23/9/2024). 

Menurutnya, sosialisasi tersebut termasuk pembentukan pengurus kampung tangguh bencana dan forum pengurangan risiko bencana yang akan berfungsi sebagai wadah komunitas untuk meningkatkan pengetahuan tentang bencana di sekitar mereka. 

Baca juga: BPBD Mahulu Kaltim Imbau Warga Hati-hati saat Bakar Lahan untuk Tanam Padi

"Kami juga telah melakukan kajian risiko bencana yang akan segera terlegalisasi dalam bentuk peraturan bupati. Ini akan menjadi acuan bagi semua komunitas, dari tingkat kampung, kecamatan, hingga kabupaten, dalam menghadapi bencana di wilayah ini," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa peraturan bupati tersebut akan mencakup pertimbangan khusus untuk daerah-daerah rawan bencana, terutama banjir. 

"Kami akan memberikan treatment khusus terhadap kawasan yang rawan bencana banjir. Mengingat 90 persen pemukiman masih berada di bentaran Sungai Mahakam, langkah-langkah ini sangat penting untuk mengurangi risiko bencana," tuturnya.

Tantangan terbesar adalah banjir, terutama ketika curah hujan sangat tinggi yang menyebabkan daerah aliran sungai terisi air dan memengaruhi pemukiman.

Baca juga: Warga Diimbau Waspada DBD Pasca Banjir di Mahulu Kaltim

 "Pengalaman beberapa bulan lalu menunjukkan betapa besarnya dampak banjir di daerah aliran sungai. Oleh karena itu, mitigasi dan kesiapsiagaan menjadi sangat krusial," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved