Berita Mahulu Terkini
Warga Diimbau Waspada DBD Pasca Banjir di Mahulu Kaltim
Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur dan sekitarnya dilanda banjir akibat hujan yang terus menerus turun sejak, (13/5/2024) lalu
Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur dan sekitarnya dilanda banjir akibat hujan yang terus menerus turun sejak, (13/5/2024) lalu.
Berbagai dampak ditimbulkan dari peristiwa ini, tak terkecuali penyebaran sejumlah penyakit pasca-banjir.
Penyakit pasca banjir adalah berbagai penyakit yang jumlah kasusnya akan meningkat setelah banjir dan musim penghujan.
Salah satu penyakit menular pasca banjir yang harus diwaspadai adalah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Secara geografis Kabupaten Mahulu adalah daerah yang landai dan apabila curah hujan yang tinggi seperti saat ini akan banyak terjadi genangan air yang berpotensi menjadi tempat perindukan sarang nyamuk terutama nyamuk aides aegepty yang menyebabkan penyakit DBD.
Oleh karena itu Kepala Dinas Kesehatan Mahulu, Petronela Tugan mulai melakukan pembagian ribuan abate kepada warga terdampak banjir.
Baca juga: Pascabanjir Mahulu Gelap-gulita, Liora Murid SD di Kabupaten Termuda Kaltim Belajar Pakai Lilin
Baca juga: Mahasiswa Samarinda Galang Dana untuk Korban Banjir di Mahulu dan Kutai Barat
Abate merupakan obat antilarva yang mengandung temefos dan biasanya berbentuk pasir berwarna cokelat muda atau keabu-abuan.
Di antara pasir yang berwarna cokelat itu, Anda akan menemukan butiran yang berwarna kemerahan yang berfungsi memastikan efek bubuk abate bisa sampai ke dasar penampungan air.
Kadinkes Mahulu, Petronela Tugan mengatakan dari 10 jenis penyakit berbasis lingkungan yang sudah dihimpun, DBD belum termasuk dari 10 penyakit terbanyak mengidap masyarakat.
Namun, untuk mencegah penyebaran DBD lebih dini pembagian abate ini sudah harus dilakukan.
Terlebih saat ini masyarakat sudah mulai mendengar adanya keluhan timbulnya penyakit DBD.
"Namun, dari pembagian ribuan abate kepada warga terdampak banjir kali ini merupakan upaya penanganan dini Dinkes Mahulu dalam memerangi penyakit demam yang mulai dikeluhkan warga. Keluhan penyakit demam sampai saat ini sudah mulai terdengar di kalangan masyarakat," katanya, Senin (3/6/2024).
Hal ini menjadi pemicu Dinkes Mahulu melakukan antisipasi sejak dini, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Maka dalam rangka itulah untuk melakukan kegiatan pembagian, yang pertama adalah abate untuk mencegah timbulnya penyakit-penyakit demam berdarah," ujarnya.
Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun mengaku ini adalah upaya Pemda untuk menghadapi penyakit yang sudah ada gejalanya.
| Bandara Mahulu Hampir Selesai, Bupati Angela Idang Target 2026 Penerbangan Perintis Bisa Beroperasi |
|
|---|
| Progres Pembangunan Kantor BPKAD Mahulu Ditargetkan 95 Persen Tahun Ini |
|
|---|
| Ketua DPRD Mahulu Sebut Pembangunan Infrastruktur Jadi Prioritas di APBD 2026 |
|
|---|
| Pembangunan Bandara Ujoh Bilang Mahulu Melesat, Dishub Targetkan Operasional Penuh Mulai 2026 |
|
|---|
| Pemkab Mahulu Genjot Mutu 43 UMKM Lokal, Fokus Peningkatan Kualitas dan Legalitas Usaha |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.