Berita Viral

Hati-hati, Cek Cara Mengatasi Gejala Doom Spending yang Miskinkan Gen Z dan Milenial

Generasi Z dan Y atau Milenial diprediksi akan menjadi lebih miskin dari generasi sebelumnya akibat terjebak doom spending.

freepik
Generasi Z dan Y atau Milenial diprediksi akan menjadi lebih miskin dari generasi sebelumnya akibat terjebak doom spending. 

TRIBUNKALTIM.CO - Generasi Z dan Y atau Milenial diprediksi akan menjadi lebih miskin dari generasi sebelumnya akibat terjebak doom spending

Orang-orang dari dua generasi ini sering kali menghabiskan uang untuk bepergian dan membeli pakaian maupun barang-barang mewah, alih-alih menabung. 

Di media sosial, kondisi tersebut dinamakan sebagai tren doom spending, yang secara harfiah bermakna "pengeluaran yang sia-sia". 

Melansir dari Psychology Today, doom spending adalah kondisi saat seseorang berbelanja tanpa berpikir untuk menenangkan diri karena pesimis terhadap kondisi ekonomi dan masa depan. 

Tidak hanya kesenjangan ekonomi yang kian melebar, perilaku ini juga dapat terjadi ketika seseorang merasa stres dengan hal-hal tertentu, termasuk kekacauan politik dan iklim. 

Guna mengatasi stres, mereka pun akhirnya membeli lebih banyak barang untuk mendapatkan kesenangan.

Namun, langkah menghamburkan uang ini justru dapat menjerumuskan Gen Z dan Milenial ke lubang utang.

Baca juga: Pandangan Gen Z di Samarinda Atas Pilkada 2024, Ikuti Pilihan Nenek hingga Tidak Tahu Isu Politik

Gen Z hingga Milenial terjerat doom spending

Dosen senior keuangan di King’s Business School, London, Inggris, Ylva Baeckstrom mengatakan, praktik doom spending tidaklah sehat dan dapat berakibat fatal. 

Saat ini, menurut dia, kaum muda dari Gen Z dan Milineal terus-menerus menerima berita buruk yang membuat mereka merasa seperti kiamat. 

"Kaum muda ini kemudian menerjemahkan perasaan buruk itu ke dalam kebiasaan belanja yang buruk," kata dia, mengutip dari CNBC, Senin (23/9/2024). 

Sebagai gambaran, data dalam survei Intuit Credit Karma terhadap lebih dari 1.000 warga Amerika menunjukkan, 96 persen orang merasa khawatir dengan kondisi ekonomi saat ini. 

Jajak pendapat pada November 2023 itu mengungkapkan, lebih dari seperempatnya rela mengeluarkan uang untuk mengatasi stres. Sayangnya, fenomena ini tidak hanya terjadi di Amerika Serikat.

Baca juga: Milenial dan Gen Z Jadi Penentu Siapa Pemimpin di Kaltim, Generasi Muda Mendominasi Jumlah Pemilih

Generasi pertama akan menjadi lebih miskin

Berdasarkan CNBC’s International Your Money Financial Security Survey, hanya 36,5 persen orang dewasa di seluruh dunia yang merasa lebih baik daripada orangtua mereka secara finansial. 
Sementara, 42,8 persen lainnya berpikir mereka sebenarnya memiliki kondisi finansial yang lebih buruk dari orangtuanya. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved