Berita Nasional Terkini

Tia Rahmania Merasa Difitnah PDIP hingga Bikin Batal jadi Anggota DPR, Bakal Bawa ke Ranah Hukum

Tia Rahmania, anggota DPR RI terpilih yang viral batal dilantik usai dipecat PDIP merasa difitnah atas tuduhan melakukan penggelembungan suara.

instagram/@tiarahmania_bantenofficial
Tia Rahmania, viral anggota DPR RI Dapil Banten batal dilantik usai dipecat PDIP. Tia merasa difitnah PDIP, bakal bawa ke ranah hukum 

“Jadi yang bersangkutan dipecat karena penggelembungan suara, menguntungkan yang bersangkutan sendiri,” kata Chico.

Tia Jadi Sorotan Karena Sempat Kritik Pimpinan KPK

Dari dua caleg terpilih DPR itu, Tia Rahmania yang jadi sorotan.

Soalnya pekan ini dia mengkritik keras Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron.

Kritikan tersebut disampaikan Tia Rahmania saat Ghufron menyampaikan materi tentang penguatan antikorupsi dalam Forum Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan untuk Anggota DPR Periode 2024-2029, yang disiarkan melalui YouTube Lemhanas pada Minggu (22/9/2024).

Di awal presentasinya, Ghufron membahas isu korupsi dan dampaknya terhadap tujuan negara, serta menyoroti masih adanya praktik penerimaan hadiah di kalangan penyelenggara negara.

“Menganggap tanda terima kasih itu dianggap budaya timur. Ini yang penting, sekali lagi, budaya berterima kasih itu kalau antar tetangga. Tapi kalau antar rakyat kepada pemerintah yang melayaninya, pemerintahnya baik dan diberikan hadiah, itu tetap tidak boleh karena kita sudah digaji untuk melayani rakyat,” kata Ghufron.

Kritik Nurul Ghufron

Kritik Tia terhadap Ghufron terjadi dalam Forum Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan untuk Anggota DPR Periode 2024-2029. 

Dalam pemaparannya, Ghufron mengulas soal praktik korupsi yang bisa berdampak buruk terhadap upaya mencapai tujuan negara.

Selain itu, Ghufron juga membahas persoalan gratifikasi di kalangan penyelenggara negara. Saat sedang memaparkan materi, Tia menginterupsi Ghufron. 

Dia merasa tidak nyaman dengan materi yang disampaikan karena Ghufron juga terbelit sejumlah persoalan etik walaupun bisa lolos. 

Tia kemudian menegaskan bahwa Ghufron sebaiknya tidak membicarakan materi tentang integritas kepada Anggota DPR Terpilih, melainkan fokus pada kasus pelanggaran etik yang pernah dilakukannya. 

“Pak Nurul Ghufron yang terhormat, daripada Bapak bicara yang teori seperti ini, kita semua tahu Pak, negara ini berada dalam kondisi tidak baik-baik saja. Mending Bapak bicara kasus Bapak, bagaimana Bapak bisa lolos dewas, Dewan Etik, kemudian di-PTUN kan sukses, bagaimana kasus Bapak memberikan rekomendasi pada ASN?” ungkap Tia. 

Ia menegaskan bahwa Ghufron bukanlah produk dari Anggota DPR Terpilih periode 2024-2029 dan menekankan bahwa korupsi adalah persoalan etika dan moral.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved