Berita Pemkab Kukar

Pemkab Kukar Gencar Intervensi Stunting, 2023 Berhasil Ditekan Menjadi 17 Persen

Pemkab Kukar Gencar Intervensi Stunting, 2023 Berhasil Ditekan Menjadi 17 Persen

|
Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Diah Anggraeni
HO/PROKOM
Kepala DPMD Kukar Arianto saat menyampaikan sambutan pada Kunker TP PKK Kaltim. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Di Kutai Kartanegara data prevalensi stunting menunjukkan penurunan yang sangat signifikan yaitu dari 27 persen tahun 2022, menjadi 17,6 persen di Tahun 2023.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar Arianto yang juga selaku Tim Penanggulangan Penurunan Stunting (TPPS) Kukar saat menyampaikan sambutan pada acara kunjungan kerja Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Timur Yulia Zubir Akmal ke Posyandu Tunas Mekar 1 Desa Rapak Lambur Kecamatan Tenggarong, pekan tadi,

Arianto juga mengatakan, masalah gizi disebabkan oleh faktor kekurangan asupan makanan bergizi dan atau seringnya terinfeksi penyakit menjadi salah satu penyebab langsung terjadinya masalah gizi.

Pola asuh yang kurang tepat, kurangnya pengetahuan, sulitnya akses pelayanan kesehatan, kondisi sosial ekonomi juga berpengaruh secara tidak langsung terhadap akses makanan bergizi dan layanan kesehatan, pemberian makanan bergizi, dan layanan kesehatan pemberian makanan tambahan PMT berbahan pangan lokal merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi pada balita dan upaya pencegahan stunting.

Baca juga: Jalin Sinergi dengan Pemerintah, Gapki Kaltim Kunjungi Pemkab Kukar dan Kubar

Pada Bulan Juni 2024 lalu telah dimulai program pengukuran dan intervensi serentak penanganan stunting di Kabupaten Kukar.

Berdasarkan data kegiatan pengukuran serentak tersebut dilakukan pengukuran serta di entry data sebanyak 47.886 (99,21persen) sasaran balita di seluruh Kukar.

"Cakupan pengukuran serentak ini dinilai sangat berhasil hingga mencapai 99 persen yang merupakan angka cakupan yang belum pernah dicapai sebesar itu," ujar Arianto.

Menurutnya, upaya intervensi tentu tidak berhenti sampai menemukan dan mengukur saja.

Berbagai program intervensi juga sudah dirancang baik program yang bersifat sensitive maupun spesifik yang salah satunya adalah pemberian makanan tambahan berbahan lokal.

Baca juga: Pemkab Kukar Buka Pendaftaran Beasiswa Kukar Idaman Tahap II hingga 17 Oktober 2024

Sebagaimana program kesehatan yang lain, program PMT berbahan lokal tentu saja memerlukan dukungan dan bantuan dari seluruh pemangku kepentingan.

Seluruh pihak terkait agar saling berbagi peran sesuai dengan tugas pokok masing masing dalam upaya penanganan permasalahan gizi dan penurunan stunting di Kukar.

Tim TPPS Kabupaten bersama perangkat daerah terkait dan stakeholder termasuk PKK bersama sama menjalankan kegiatan PMT dengan berbagi peran masing masing.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Kukar terhadap masyarakatnya.

Pemkab Kukar giat melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala memastikan seluruh kecamatan di Kabupaten Kukar menjalankan program ini sesuai ketentuan yang ada serta melibatkan dokter spesialis anak untuk melakukan pemeriksaan pada balita yang memiliki permasalahan gizi tersebut. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved