Berita DPRD Bontang

Heri Keswanto soal Penanganan Stunting Pemkot Bontang, Minta Tingkatkan Anggaran 

Anggota DPRD Bontang, Heri Keswanto, mengungkapkan keprihatinannya terhadap meningkatnya angka stunting di Kota Bontang

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
STUNTING DI BONTANG - Anggota DPRD Bontang, Heri Keswanto memberikan keterangannya terkait isu stunting yang ia suarakan dalam rapat paripurna, dalam rangka perayaan HUT ke-25 Kota Bontang, Sabtu (12/10/2024). Pjs Wali Kota Bontang, Munawwar, menyatakan bahwa penanganan stunting tetap menjadi prioritas pemerintah.  

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Anggota DPRD Bontang, Heri Keswanto, mengungkapkan keprihatinannya terhadap meningkatnya angka stunting di Kota Bontang.

Hal ini diungkapkan saat rapat paripurna dalam rangka perayaan HUT ke-25 Kota Bontang, Sabtu (12/10/2024) di Kota Bontang, Kalimantan Timur

Anggota DPRD Bontang, Heri Keswanto menyebutkan bahwa prevalensi stunting di Bontang kini mencapai 20 persen, meningkat dari 18 persen yang tercatat pada bulan Juli lalu.

Politikus Gerindra menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap seluruh program penanganan stunting, termasuk meningkatkan insentif bagi kader posyandu.

Baca juga: Mengenal Gerakan Bessai Berinta, Inovasi Kecamatan Bontang Utara Tangani Stunting, Kerahkan 205 RT

Salah satunya menyoroti bahwa insentif yang saat ini diterima para kader, sebesar Rp 300 ribu per bulan, dianggap tidak cukup untuk mendukung upaya mereka dalam menangani isu stunting.

Alokasi anggaran untuk penanganan stunting juga sangat memprihatinkan.

Untuk tiga kelurahan dengan kasus tertinggi, pemerintah hanya menganggarkan Rp 237 juta.

"Sementara jumlah balita yang menjadi sasaran lebih dari 2.000 anak. Ini tidak sebanding dengan kebutuhan yang ada,” kata Heri Keswanto.

Ia menyarankan agar pemerintah memperlakukan penanganan stunting sebagai masalah serius, bahkan seharusnya dikategorikan sebagai bencana luar biasa.

Baca juga: Prevalensi Stunting di Bontang Capai 20,6 Persen, Sumardi: Tim Khusus Harus Dibentuk 

Tentu saja Heri Keswanto menekankan pentingnya fokus pada intervensi seribu hari kelahiran untuk menurunkan angka stunting di Kota Bontang.

Ilustrasi bayi dalam janin butuh asupan protein demi kesehatan dan tidak lahir stunting.
Ilustrasi bayi dalam janin butuh asupan protein demi kesehatan dan tidak lahir stunting. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Perlu Sinkronisasi Data

Menanggapi pernyataan tersebut, Pjs Wali Kota Bontang, Munawwar, menyatakan bahwa penanganan stunting tetap menjadi prioritas pemerintah. 

Ia mengungkapkan bahwa baru-baru ini telah dilakukan rapat koordinasi terkait isu ini, dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta untuk melakukan sinkronisasi data.

Baca juga: Anggota DPRD Bontang Muhammad Yusuf Dukung Penuh Program Penanganan Stunting

“Kami akan evaluasi secara menyeluruh. Penanganan stunting jelas menjadi prioritas kami,” terang Munawwar. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved