Berita Nasional Terkini

Profil Meutya Hafid, Eks Jurnalis yang Dipanggil Prabowo untuk Perkuat Kabinet Pemerintahannya

Berikut profil dari Meutya Hafid seorang eks jurnalis dan politikus Golkar yang mengunjungi kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto

Tribunnews/JEPRIMA
Meutya Viada Hafid eks jurnalis dan politikus Golkar yang mengunjungi kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto 

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut profil dari Meutya Hafid seorang eks jurnalis dan politikus Golkar yang mengunjungi kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada Senin (14/10/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Meutya mengaku dipanggil untuk diminta memperkuat kabinet pemerintahan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka selama lima tahun ke depan.

“Diundang terkait tugas-tugas yang memang menjadi bidang saya. Mungkin beliau mengajak untuk kemudian memperkuat tim beliau,” ujar Meutya di depan kediaman Prabowo.

Meskipun demikian, Meutya belum bersedia mengungkapkan secara pasti posisi kementerian yang akan didudukinya.

Dia hanya memastikan bahwa Prabowo memberikan tugas sesuai dengan bidang kemampuannya.

“Di bidang saya lah pokoknya,” ucapnya.

Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024 itu pun tak menjawab tegas ketika ditanya mengenai kemungkinan dirinya menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

Baca juga: Profil M Herindra, Calon Menteri yang Dipanggil ke Rumah Prabowo, Wamenhan: Nanti Diumumkan Beliau

“Nanti beliau (Prabowo) yang umumkan, tapi kurang lebih tak jauh dari bidang saya ya teman-teman. Masih terkait Komisi I juga, masih terkait,” jelas Meutya.

Sebagai informasi, sejumlah tokoh politik lainnya juga mendatangi kediaman Prabowo pada hari yang sama.

Kedatangan mereka berlangsung mulai pukul 15.00 WIB untuk bertemu dengan Prabowo, dan berkaitan dengan kemungkinan penempatan mereka dalam kabinet mendatang.

Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco mengungkapkan, seluruh tokoh yang dipanggil oleh Prabowo pada hari itu adalah calon menteri.

Profil Meutya Hafid

Meutya Viada Hafid sering dikenal dengan Meutya Hafid.

Baca juga: Profil Veronica Tan, Mantan Istri Ahok Temui Prabowo, Selevel Sama 13 Menteri yang Sudah Dipanggil?

Meutya Viada Hafid lahir pada 3 Mei 1978 di Bandung, Jawa Barat dan merupakan anggota Partai Golkar dari daerah pemilihan alias dapil Sumatera Utara I.

Namun, Meutya Viada Hafid besar di Jakarta.

Meutya Viada Hafid merupakan anak dari pasangan Anwar Hafid dan Metty Hafid.

Meutya Viada Hafid menempuh pendidikan di SD Menteng 02.

Kemudian Meutya Viada Hafid melanjutkan pendidikannya di SMPN 1 Jakarta dan SMA N 8 Jakarta.

Meutya Viada Hafid lalu memutuskan untuk ke luar negeri dan melanjutkan sekolahnya di Crescent Girl School Singapore.

Meutya Viada Hafid merupakan lulusan UNSW Sydney Australia jurusan Manufacturing Engineering.

Baca juga: Profil dan Kekayaan Ribka Haluk, Dipilih Jadi Menteri Prabowo, Sejarah Baru Kepemimpinan di Papua

Saat ini, Meutya Viada Hafid menjabat sebagai Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar 2019-2024.

Selain itu, Meutya Viada Hafid juga menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI.

Perjalanan Karier Meutya Viada Hafid Sebagai Jurnalis

Meutya Viada Hafid setelah menyelesaikan kuliahnya, bekerja sebagai reporter di Metro TV.

Kemudian Meutya Viada Hafid melaunching buku '168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak' pada 28 September 2007.

Meutya Viada Hafid lalu terpilih sebagai pemenang Penghargaan Jurnalistik Elizabeth O'Neill, dari pemerintah Australia pada 11 Oktober 2007.

Setelah itu Meutya Viada Hafid berhasil mendapatkan penghargaan kategori Jurnalis medan Media Australia 2008 pada 19 februari 2008.

Meutya lalu menjadi satu di antara lima Tokoh Pers Inspiratif Indonesia versi Mizan pada 9 Februari 2012.

Baca juga: Profil Abdul Muti Calon Menteri Pendikan Dasar dan Menengah Kabinet Prabowo-Gibran 2024-2029

Saat menjadi jurnalis, berita Pemilu Irak dan tsunami Aceh menjadi dua dari banyak peliputan yang pernah oleh Meutya Hafid.

Namanya melejit saat Meutya mendapatkan tugas meliput Pemilu di Irak bersama juru kamera Budiyanto pada Februari 2005.

Mereka disandera oleh kelompok Mujahidin Irak. Setelah disekap dan melewati saat-saat yang menegangkan, Meutya Hafid dan Budiyanto berhasil dibebaskan tiga hari kemudian.

Perjalanan Politik Meutya Hafid

Meutya Viada Hafid diminta oleh Burhanudin Napitulu untuk masuk ke Partai Golkar pada tahun 2009.

Kemudian Meutya mencalonkan diri sebagai anggota legislatif Partai Golkar yang mewakili rakyat Kota Medan, Dapil 1, Sumatera Utara Namun, sayangnya ia belum terpilih.

Kegegalannya tidak membuat Meutya Viada Hafid menyerah.

Meutya Viada Hafid kemudian ikut pada pesta Pilkada di Binjai.

Untuk menuju Walikota dan Wakil Waki Kota Binjai periode 2010-2015, Meutya Viada Hafid berpasangan dengan H Dhani Setiawan Isma S,Sos.

Namun, Meutya Viada Hafid belum beruntung.

Baca juga: Profil Benny Laos Cagub Malut, Speedboatnya Terbakar hingga Dikabarkan Meninggal, Sempat Sadar

Meutya Viada Hafid kemudian menggantikan Burhanudin Napitupulu menjadi anggota DPR antar waktu dari Partai Golkar pada Agustus 2010.

Meutya Viada Hafid berada di Komisi XI.

Saat itu, Meutya Viada Hafid menjadi salah satu anggota delegasi parlemen Indonesia ke sidang Inter-Parliamentary Union di Bern (12-21 Oktober 2011).

Meutya Viada Hafid dilantik sebagai anggota Komisi I DPR RI pada Oktober 2014.

Riwayat Pendidikan Meutya Viada Hafid

- SDN 02 Menteng (1984-1990)

- SMPN 1 Cikini (1990-1993)

- Crescent Girls School (1993-1996)

- Manufacturing Engineering, The University of New SouthWales Sidney (1996-2000)

- Ilmu Politik, Universitas Indonesia (2015-2018)

Ringkasan Pekerjaan

- Jurnalis Metro TV (2001-2008)

- Anggota MPR/DPR RI: 2009 - 2014

- Anggota MPR/DPR RI: 2014-2019

Penghargaan yang diraih

  • Daftar penghargaan yang diraih Meutya Hafid dikutip dari laman resmi Golkar sebagai berikut:
  • Democracy Award 2019 dari Majalah Moeslim Choice
  • Press Card Number One atau PCNO dari Hati Pers Nasional alias HPN pada 2013
  • Awards untuk Bidang Jurnalis dari Australian Alumnae pada 2008
  • Young Inspiring People dari Hardrock FM pada 2008
  • Elisabeth ‘O’ Neil Award dari Pemerintahan Australia pada 2007
  • Asia 21 Young Leaders Meeting dari Pemerintah Korea Selatan pada 2006
  • Kartini bidang jurnalis dari Lions Club Jakarta pada 2006
  • Wanita Pemberani dari Samsung Award pada 2006
  • Women of Courage dari Kaukus Perempuan Singapura pada 2005
  • National Youth Achievement Award dari Pemerintah Singapura pada 1996

(*)

 

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved