Berita Berau Terkini
DLHK Berau Berencana Ubah TPA Bujangga Jadi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
Sekretaris DLHK Berau, Masrani mengatakan, konsep TPST tersebut sebagai lokasi transit sebelum residu sampah dikirim ke TPA Pegat Bukur
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau berencana akan mengubah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bujangga menjadi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), setelah lokasi TPA di relokasi ke Kampung Pegat Bukur Kecamatan Sambaliung.
Sekretaris DLHK Berau, Masrani mengatakan, konsep TPST tersebut sebagai lokasi transit sebelum residu sampah dikirim ke TPA Pegat Bukur.
Diyakini TPST tersebut tidak akan mengganggu aktivitas Rumah Sakit (RS) baru yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, yang berada di Jalan Sultan Agung.
"Rencana konsepnya seperti itu, hanya jadi lokasi transit saja. Sembari menunggu relokasi dan pembangunan RS kita sedang mempersiapkan semuanya," ucapnya kepada Tribunkaltim.co, Rabu (14/10/2024).
Baca juga: DLHK Berau Ingin Ajak Kolaborasi Bersama DPUPR Bangun Tanaman Trotoar dan Peneduh di Tengah Kota
Sebab, sebelum sampah dibawa ke TPST akan diolah terlebih dahulu di TPS Reduce Reuse Recycle (3R) yang saat ini mulai digalakan di kampung-kampung. Hingga akhirnya hanya residu sampah yang dibuang di TPA Pegat Bukur.
"Kalau kita menangani sampah murni tentunya lebih besar biaya operasionalnya. Makanya untuk mengurangi sampah ada pembangunan TPS, TPS 3R dan TPST," sebutnya.
Adapun bentuk TPST akan seperti gudang yang tertutup. Sehingga tidak menimbulkan bau tidak sedap, pun posisinya tidak benar-benar di depan lokasi RS baru.
TPA Bujangga saat ini menimbulkan bau lantaran konsepnya masih terbuka. Namun, DLHK Berau meminimalisir bau tersebut dengan control landfill atau sistem pengelolaan sampah yang dipadatkan dengan alat berat dan ditutupi tanah.
"Kalau lokasinya sudah tertutup nantinya tidak akan berbau. Bahkan saat ini baunya juga berkurang sekali," terangnya.
Lanjutnya, beberapa fasilitas dan sarana prasarana akan tersedia di TPST untuk pengolahan sampah. Seperti mesin pencacah sampah yang kemudian sampah akan dipress atau ditekan. Rencananya juga akan diadakan incinerator, mesin yang dapat mengubah sampah menjadi debu.
"Keberlangsungan incinerator itu bisa membuat sampah menjadi paving bloc, dengan dicampur bahan material. Rencana ke depan memang ada keinginan seperti itu," tuturnya.
Sementara, saat ini pihaknya menggalakan pembangunan TPS 3R di kampung-kampung. Seperti di Kampung Labanan Jaya, Bidukbiduk, Merancang Ulu, hingga Maratua dan sebagainya.
Sebagian lokasi masih dalam tahap pembebasan lahan, tapi ada juga yang sudah beres. Pembangunan TPS 3R akan dilakukan secara bertahap, tergantung kesiapan lahan saja.
"Tahun depan untuk di Merancang Ulu dan Labanan Jaya sudah siap lahannya akan segera kita bangun TPS 3R. InsyaAllah fisiknya akan dianggarkan di DLHK Berau," paparnya.
Bentuknya juga akan dibuat sederhana, yang jelas ada lokasi untuk pemilahan dan pengolahan sampah. Seperti pencacah sampah organik dan pencacah sampah plastik. Serta pengolahan pupuk kompos menjadi satu paket.
Berau Expo 2025 Ditunda, Bukan Dibatalkan, Pemkab Siapkan Alternatif Bazar Murah |
![]() |
---|
SD Kampung Mapulu tak Punya Guru, Anggota DPRD Berau Soroti Dinas Pendidikan, harus Bisa Selesaikan |
![]() |
---|
Anggota DPRD Berau Rudy Mangunsong Prihatin Tak Ada Guru SD di Kampung Mapulu |
![]() |
---|
Rumah Dinas Ketua DPRD Berau Direhab, Anggaran Capai Rp700 Juta |
![]() |
---|
45 Pejuang SIGAP Berau Siap Dampingi Kampung dengan Pendekatan Tematik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.