Berita Berau Terkini
45 Pejuang SIGAP Berau Siap Dampingi Kampung dengan Pendekatan Tematik
45 pejuang SIGAP resmi direkrut untuk mendampingi kampung di Berau dengan fokus tematik sesuai potensi lokal
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Rekrutmen pejuang SIGAP Sejahtera Berau tahun 2025 telah rampung.
Untuk diketahui, Pejuang SIGAP Berau adalah para pendamping yang bekerja dalam program bernama Pejuang SIGAP Sejahtera (PSS), sebuah inisiatif untuk membangun dan memajukan kampung-kampung di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Program ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Berau dengan berbagai pihak.
Sebanyak 45 pejuang resmi lolos seleksi dan siap bertugas mendampingi kampung dengan pendekatan tematik, menyesuaikan potensi lokal masing-masing wilayah.
Program ini diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau dengan harapan menciptakan transformasi ekonomi desa yang lebih berkelanjutan.
Kepala DPMK Berau, Tentram Rahayu, menegaskan bahwa pola pendampingan tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Jika dulu bersifat umum, kini fokus diarahkan secara spesifik sesuai karakteristik dan potensi desa.
“Pendampingan tidak lagi umum, tetapi spesifik sesuai potensi. Fokusnya pada pengembangan pariwisata, perhutanan sosial, ekonomi, hingga penguatan BUMDes,” jelasnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (16/9/2025).
Baca juga: PAD Berau Masih Rendah, DPRD Khawatir Dampak Pemotongan Dana Transfer
Di Kecamatan Kelay dan Segah, misalnya, pendampingan mencakup tata kelola pemerintahan desa.
Sementara di kampung lain, fokus diarahkan pada peningkatan ekonomi produktif serta optimalisasi unit usaha BUMDes.
Pendekatan ini diharapkan mendorong kemandirian desa, sehingga tidak hanya mengandalkan sektor pertambangan, melainkan juga sektor pariwisata, perhutanan sosial, dan produk unggulan lokal.
Selain itu, DPMK Berau juga menggelar agenda pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan kampung, Badan Usaha Milik Kampung (BUMK), hingga pengelolaan BK3 operasional TP PKK di Kecamatan Biduk-Biduk.
“Kami ingin membantu kampung agar lebih mandiri, tidak hanya mengandalkan sektor pertambangan, tetapi juga mengembangkan pariwisata, perhutanan sosial, dan produk unggulan lokal,” ujarnya.
Baca juga: Kampung Mapulu tak Punya Guru SD, Kadis Pendidikan Berau: Suruh Aja Mereka Datang ke Dinas
Program SIGAP Sejahtera juga melibatkan kolaborasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta dukungan LSM/NGO, yang berperan penting dalam mendukung pelaksanaan kegiatan di lapangan.
“SIGAP ini kerja sama dengan OPD lain juga, dan NGO perannya penting untuk dukungan kegiatan di lapangan,” tambahnya.
Status pendamping SIGAP tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni bukan ASN.
Tahun ini DPMK juga menyiapkan skema pembiayaan melalui CSR. Masa kontrak pendamping berlangsung 8 hingga 10 bulan dan akan dievaluasi sesuai dengan ketersediaan anggaran.
Tentram Rahayu berharap kepada para pendamping yang baru direkrut dapat bekerja maksimal dalam mendampingi kampung. (*)
Kampung Mapulu tak Punya Guru SD, Kadis Pendidikan Berau: Suruh Aja Mereka Datang ke Dinas |
![]() |
---|
Subroto Dorong Pemekaran Pesisir Berau, Tekankan Tapal Batas dan Pemerataan |
![]() |
---|
80 Ribu Pelajar Berau Nikmati Makan Bergizi Gratis, Ekonomi Lokal Bergerak |
![]() |
---|
Kesbangpol Ajak Warga Berau Jaga Keamanan Jelang Hari Jadi Kabupaten |
![]() |
---|
Pemkab Berau Bakal Bangun TPS3R di 13 Kecamatan dan 2 Kampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.