Berita Kaltim Terkini

Pesan WhatsApp Pending, Sinyal Hilang hingga Blank Spot, Tantangan Internet di Daerah 3T di Kaltim

Pesan WhatsApp pending, sinyal hilang hingga blank spot, tantangan internet di daerah 3T di provinsi Kalimantan Timur (Kaltim)

|
Penulis: Aro | Editor: Rita Noor Shobah
TribunKaltim.co/Kristiani Tandi Rani
TOWER BTS DI MAHULU - Iliustrasi. Salah satu tower Base Transceiver Station (BTS) di daerah Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Kondisi topografi di Kaltim membuat daerah 3T seperti Mahulu punya tantangan tersendiri terkait layanan internet. Pesan WhatsApp pending, sinyal hilang hingga blank spot, tantangan internet di wilayah 3T di provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 

TRIBUNKALTIM.CO - Kalimantan Timur (Kaltim) termasuk salah satu provinsi di Indonesia yang masih menghadapi tantangan penyediaan internet di daerah 3T yakni Tertinggal, Terluar dan Terdepan.

Luas daratan provinsi Kaltim yang mencapai  127.267,52 km2 dan topografi yang kemiringannya antara landai hingga curam menjadi tantangan tersendiri dalam penyediaan layanan internet.

Dari sisi penetrasi internet, Kaltim cukup baik karena cakupannya mencapai 80,63 persen berdasarkan survei Penetrasi Internet 2024 dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJI).

Dilansir TribunKaltim.co dari laman resmi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, tingkat penetrasi internet Kaltim melampaui rata-rata nasional yang tercatat 79,50 persen.

Baca juga: Diskominfo Kaltim: Percepatan Transformasi dan Literasi Digital Kaltim–IKN Harus Seimbang

Sayangnya penetrasi internet yang cukup baik di Kaltim ini belum dirasakan merata oleh seluruh wilayah di Kaltim

Di kawasan perkotaan khususnya di Balikpapan dan  Samarinda, masyarakat tidak kesulitan dengan akses internet bahkan sinyal 5G dari sejumlah provider sudah bisa dinikmati.

Sementara di sejumlah wilayah yang jauh dari ibu kota Kabupaten di Kaltim yang termasuk daerah 3T (Tertinggal Terdepan Terluar), internet masih jadi tantangan tersendiri.

“Internet di sini susah, “ kata Juanita ketika ditanya tentang penggunaan internet di  Desa Kaliorang, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Dari Samarinda, ibu kota provinsi Kaltim lewat  jalur darat ke Sangatta, ibu kota Kutim jaraknya sekitar 4-5 jam.

Lanjut dari Sangatta ke Kaliorang masih sekitar 2-3 jam. 

Satu tahun terakhir, wanita yang biasa disapa Nita warga Balikpapan ini bekerja di Kaliorang.

Perusahaan jasa boga tempat Nita bekerja menjadi kontraktor di perusahaan tambang yang beroperasi di Kaliorang.

Ketika pertama kali tiba di Kaliorang, Maret 2023 lalu Nita cukup kaget dengan kondisi internet yang berbeda dengan Balikpapan.

“Paling sering pesan terpending,” katanya ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved