Hari Sumpah Pemuda 2024

50 Ucapan Hari Sumpah Pemuda 2024 yang Singkat dan Menyentuh, Cocok Digunakan sebagai Caption Medsos

Berikut ini 50 ucapan Hari Sumpah Pemuda 2024 yang singkat dan menyentuh, cocok digunakan sebagai caption di media sosial.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
freepik.com
HARI SUMPAH PEMUDA 2024 - Ilustrasi. Berikut ini 50 ucapan Hari Sumpah Pemuda 2024 yang singkat dan menyentuh, cocok digunakan sebagai caption di media sosial. 

37. “Ciptakan karya yang bermanfaat bagi bangsa!”

38. “Hari Sumpah Pemuda, saatnya berkomitmen!”

39. “Setiap langkah kecil kita, membawa perubahan besar.”

40. “Semangat pemuda, semangat perubahan!”

41. “Jangan ragu untuk bermimpi, karena kita bisa!”

42. “Mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa.”

43. “Satu langkah hari ini, satu kemajuan di masa depan.”

44. “Bersama kita bisa menciptakan sejarah!”

45. “Jadilah pelopor perubahan yang positif!”

46. “Sumpah Pemuda, panggilan untuk semua generasi!”

47. “Ayo, tunjukkan semangatmu untuk Indonesia!”

48. “Kita adalah pemuda, kita adalah perubahan!”

49. “Hari ini, kita kembali bersatu dalam cita-cita!”

50. “Selamat Hari Sumpah Pemuda! Bersama, kita hebat!”

Sejarah Singkat Hari Sumpah Pemuda

Dikutip dari museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id, Sumpah Pemuda merupakan ikrar kebangsaan yang dirumuskan melalui sebuah putusan Kongres Pemuda Kedua di Jakarta pada 27-28 Oktober 1928.

Ikrar ini adalah pernyataan kebangsaan pemuda pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang daerah, suku, dan agama, menyatukan keyakinan mereka bahwa tumpah darah, bangsa, dan bahasa persatuan: ialah Indonesia.

Keyakinan itu lalu disebarluaskan untuk dijadikan asas bagi semua perkumpulan kebangsaan Indonesia setelah peristiwa Kongres Pemuda Kedua.

Kongres Pemuda Kedua digagas oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia.

Kongres ini bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan Indonesia yang telah tumbuh di dalam benak dan sanubari pemuda-pemudi.

Sebelum kongres digelar, para pemuda mengadakan pertemuan terlebih dahulu pada 3 Mei 1928 dan 12 Agustus 1928.

Mereka membahas tentang pembentukan panitia, susunan acara kongres, waktu, tempat, dan biaya.

Kemudian pertemuan itu menyepakati bahwa Kongres Pemuda Kedua akan diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di tiga lokasi berbeda, yaitu gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Oost Java Bioscoop, dan Indonesische Clubgebouw (Rumah Indekos, Kramat No. 106).

Keseluruhan biaya akan ditanggung oleh organisasi-organisasi yang menghadiri kongres serta sumbangan sukarela.

Selain itu, pertemuan juga menyepakati pembentukan kepanitiaan kongres dengan susunan sebagai berikut:

  • Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI)
  • Wakil Ketua: R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
  • Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
  • Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)
  • Pembantu I: Johan Mahmud Tjaja (Jong Islamieten Bond)
  • Pembantu II: R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
  • Pembantu III: R.C.L. Sendoek (Jong Celebes)
  • Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)
  • Pembantu V: Mohammad Rochjani Su’ud (Pemoeda Kaoem Betawi)

Rapat Pertama, Gedung Katholieke Jongenlingen Bond

Rapat pertama, malam hari Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Ketua Kongres, Sugondo Djojopuspito, memberi sambutan.

Ia berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.

Acara dilanjutkan dengan uraian Mohammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.

Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Rapat Kedua, Gedung Oost-Java Bioscoop

Rapat kedua, pagi hari, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan.

Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.

Anak juga harus dididik secara demokratis.

Rapat Ketiga, Gedung Indonesische Clubgebouw

Rapat ketiga, sore hari, Minggu, 28 Oktober 1928, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.

Kemudian Ramelan mengemukakan tentang gerakan kepanduan yang tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Theo Pengamanan menyampaikan bahwa pandu sejati adalah pandu berdasarkan semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air Indonesia.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia Raya” oleh Wage Rudolf Supratman melalui lantunan biola.

Lagu tersebut disambut dengan sangat antusias oleh peserta kongres.

Kemudian kongres ditutup dengan pembacaan sebuah keputusan oleh Sugondo Djojopuspito.

Keputusan ini dirumuskan oleh Mohammad Yamin.

Makna Hari Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda, yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober, adalah tonggak sejarah penting bagi bangsa Indonesia.

Peristiwa ini menjadi momen di mana para pemuda dari berbagai latar belakang bersatu dan menyatakan tekad mereka untuk membentuk satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.

Makna mendalam dari Sumpah Pemuda ini mencakup:

  • Persatuan dan Kesatuan: Sumpah Pemuda mengajarkan kita bahwa keberagaman yang kita miliki harus disatukan dalam bingkai persatuan dan kesatuan.

Meski berbeda suku, agama, dan budaya, kita tetap satu sebagai bangsa Indonesia.

  • Cinta Tanah Air: Sumpah Pemuda membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air.

Kita diajak untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan rela berkorban untuk negara.

  • Pentingnya Bahasa Persatuan: Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan menjadi perekat yang menyatukan seluruh rakyat Indonesia.

Melalui bahasa, kita dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama tanpa hambatan.

  • Semangat Kebangsaan: Sumpah Pemuda menjadi sumber semangat kebangsaan yang terus menyala.

Semangat ini mendorong kita untuk terus berjuang dan membangun bangsa. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved