Ibu Kota Negara
Inpres Dukungan Percepatan Penyelenggaraan Uji Coba Trem Otonom IKN Kaltim Dirilis, Ini Dampaknya
Inpres nomor 2 tahun 2024 yang berisi tentang dukungan percepatan penyelenggaraan uji coba dan unjuk kerja trem di IKN Kaltim dirilis
Selain mereka, TOT juga dinaiki oleh para tamu undangan yang pada pagi hari itu mengenakan kostum tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, dan para panitia HUT RI yang berasal dari berbagai unsur Kementerian/Lembaga.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Mohammed Ali Berawi mengatakan, banyaknya warga yang tertarik menaiki TOT mengindikasikan bahwa transportasi canggih ini memang sangat dinantikan publik.
"Ini memotivasi kami untuk melakukan percepatan implementasi TOT berikut ekosistemnya secara terpadu untuk melayani warga dan penghuni IKN bermobilitas cerdas," ujar Ale kepada Kompas.com, Minggu (18/8/2024).
Saat ini TOT masih dalam proses Proof of Concept (PoC) yang melibatkan Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan, untuk memastikan seluruh sistem mulai dari sarana kereta hingga infrastruktur pendukung berfungsi dengan baik dan aman, serta sesuai dengan regulasi transportasi.
Uji dinamis masih dilakukan secara manual, untuk kemudian dievaluasi apakah moda ini sudah bisa beroperasi secara otomatis atau manual dan otomatis.
Ale mengeklaim, TOT memiliki beberapa kelebihan, yaitu dari biaya investasi yang jauh lebih efisien dibandingkan dengan kereta konvensional yang menggunakan rel.
Sementara dari segi kapasitas, TOT dapat mengangkut penumpang secara masif dengan mencapai 300 orang dalam 3 gerbong, hingga 500 orang dalam 5 gerbong dari satu trainset dengan sekali perjalanan.
Kementerian PUPR sedang membangun 8 halte ultimate (utama) untuk menunjang operasional TOT, yang akan digunakan ketika loop ultimate (jalur lintasan utama) sudah siap digunakan seluruhnya.
Ada pun rute yang dilewati dimulai dari Sumbu Kebangsaan Sisi Barat, depan Istana Presiden, Sumbu Kebangsaan Sisi Timur hingga kembali ke Sumbu Kebangsaan Sisi Barat dengan total jarak sekitar 4,9 kilometer.
Baca juga: Jokowi sebut Bau Kolonial di Istana Jakarta dan Bogor, Walhi: IKN Gambaran Nyata Kolonialisasi
"Dalam sekali pengisian daya dapat menempuh hingga jarak 70 kilometer," cetus Ale, seperti dilansir Kompas.com.
TOT ini akan menjadi teknologi pertama di Indonesia yang diuji coba tanpa rel, menggunakan baterai yang dipandu oleh marka jalan.
Ale menegaskan PoC yang dilakukan bertujuan untuk menguji keandalan teknologi dan produk TOT pabrikan CRRC dan Norinco International Corporation Ltd yang berbasis di China tersebut.
Selain itu, juga untuk menguji interoperabilitas, keekonomisan, dan transfer pengetahuan sebelum diterapkan di IKN dan Indonesia secara umum. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.