Ibu Kota Negara
Hashim Djojohadikusumo Pastikan Basuki Hadimuljono Jadi Kepala OIKN di Pemerintahan Prabowo
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo memastikan mantan PUPR Basuki Hadimuljono akan jadi Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara.
Sebelum lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), Basuki Hadimuljono remaja harus pindah ke Surabaya. Ia melanjutkan sekolah di SMA Negeri 5 Surabaya.
Di sekolah favorit di kota pahlawan tersebut, kualitas intelektualnya terasah dan berkembang.
Setelah lulus SMA pada 1975, ia kemudian pergi ke Bandung untuk melanjutkan kuliah di ITB, namun keinginannya itu kandas lantaran kampus impiannya tersebut tidak menerima dirinya.
Kemudian, ia pergi ke Yogyakarta untuk melanjutkan kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Karier Basuki Hadimuljono di PUPR
Setelah lulus dari UGM, Basuki Hadimuljono diterima sebagai pegawai negeri sipil di Kementerian Pekerjaan Umum.
Awal kariernya di kementerian tersebut, ia mengerjakan sejumlah proyek infrastruktur di berbagai daerah di Jawa dan luar Jawa.
Proyek pertama yang ditangani adalah Proyek Pengembangan Air Tanah Jawa Tengah selama tiga tahun sejak 1981 hingga 1984, kemudian memegang proyek pengembangan air tanah di Nusa Tenggara Timur.
Pada usia 30-an, Basuki Hadimuljono mendapat kesempatan belajar di Amerika Serikat dengan fasilitas beasiswa.
Ia pun meraih gelar master dari Universitas Colorado pada usia 35 tahun, dan tiga tahun kemudian meraih gelar doktor dari universitas yang sama.
Setelah menimba ilmu dari Amerika Serikat, Basuki kembali ke Indonesia dan bekerja kembali di instansi Kementerian PU.
Di kementerian tersebut, ia langsung dipromosikan dan menjabat Pimpro Induk Pengelolaan Wilayah Sungai (PWS) Ciliwung Cisadane (2000-2001).
Kemudian, kariernya terus meroket dan dipromosikan sebagai pejabat eselon 1 dengan menjabat Direktur Wilayah Tengah, Ditjen Sumber Daya Air (2001-2002), selanjutnya sebagai Kepala Biro Perencanaan & Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal (2002-2003).
Kemudian, Basuki Hadimuljono menjabat Direktur Jenderal Sumber Daya Air (2003-2005). Hanya dua tahun di Direktorat Sumber Daya Air, Basuki menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan PU (2005-2007), setelah itu, Inspektur Jenderal (2007-2013), dan Direktur Jenderal Penataan Ruang (2013-2014).
Tak kurang dari 13 tahun Basuki Hadimuljono menjadi pejabat eselon 1, pangkat tertinggi PNS, di empat posisi di Kementerian PU.
Di sela-sela pekerjaannya di Kementerian PU, Basuki juga dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyelesaikan misi yang cukup berat di Sidoarjo, Jawa Timur, yakni menjadi tim penanggulangan bencana alam lumpur Lapindo.
Selain itu, ia juga terlibat dalam rehabilitasi pasca tsunami Aceh, kerawanan pangan Yahukimo – Papua, dan perbaikan jalan tol Purbaleunyi di Bandung, Jawa Barat.
Setelah mengabdi lebih dari 31 tahun di Kementerian Pekerjaan Umum, ia diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI dalam Kabinet Kerja 2014-2019.
Ia menjadi orang pertama yang menduduki kementerian baru hasil penggabungan dua kementerian, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat.
Selama menjabat sebagai menteri untuk periode pertamanya, Basuki Hadimuljono berhasil merampungkan banyak proyek infrastruktur.
Sejumlah proyek yang berhasil dia selesaikan antara lain pembangunan jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera, serta jalan Trans Sulawesi dan Trans Papua.
Setelah Jokowi terpilih sebagai presiden untuk periode kedua, ia kembali mendapuk Basuki Hadimuljono sebagai Menteri PUPR dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Ia ditugaskan Jokowi untuk melanjutkan proyek infrastruktur yang masih menjadi fokus pemerintahan Jokowi dalam lima tahun ke depan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hashim Djojohadikusumo Pastikan Basuki Hadimuljono Bakal Jadi Kepala Otorita IKN.
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.