Berita Kukar Terkini

Kisah Dedikasi Sekolah di Sebulu Kukar, SMA Nurulyaqin Bertahan 2 Dekade tanpa SPP

Berkat hibah tanah dari PT ICHI dan bantuan Pemerintah Kabupaten Kukar, bangunan ini akhirnya terwujud pada 2001

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA
DUNIA PENDIDIKAN KUKAR - Sekitar 30 kilometer dari ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara Tenggarong, SMA Nurulyaqin Sebulu hadir bak oase di tengah keterbatasan, memberikan pendidikan tanpa menarik sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) sejak berdirinya pada tahun 2000. 

Lagu itu masih terngiang di telinganya, mengingatkannya pada janji yang ia pegang teguh untuk mengabdi. "Di sekolah ini, lagu itu menjadi inspirasi dan kekuatan bagi kami para guru,” ucapnya.

Menjaga Janji Tanpa SPP

SMA Nurulyaqin Sebulu tetap teguh pada prinsip yang dijanjikan pendiri yayasan bersama Bupati Kukar kala itu, Syaukani Hasan Rais atau yang karib disapa Pak Kaning.

Tidak akan ada SPP yang dibebankan kepada para siswa, dan kini komitmen ini menjadi nyawa yang dijaga meskipun kedua tokoh tersebut telah tiada. 

Untuk meringankan beban keluarga siswa, dalam tiga tahun terakhir, sekolah ini bahkan telah menghapuskan biaya pembangunan.

Sumber operasional hanya bergantung pada Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah. Dana itu yang diolah dengan cermat untuk memenuhi kebutuhan harian sekolah.

“Kami tetap berkomitmen untuk menjaga janji ini,” tegas Rustam. 

Siswa hanya diminta untuk membayar biaya masuk, seragam, dan ujian, yang jumlahnya minim dan dapat dicicil.

Meski SMA Nurulyaqin Sebulu jauh dari kemewahan fasilitas, semangat para guru dan siswa tak pernah pudar. 

Mereka tetap berupaya memberikan pendidikan terbaik bagi para siswa. Kegiatan ekstrakurikuler seperti sepak bola, pramuka, dan Siswa Pecinta Alam (SISPALA) tetap berjalan. 

Baca juga: Dukung Pengembangan Pendidikan dan Startup, Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan Rp1 Miliar ke ITS Surabaya

Bahkan di tengah segala keterbatasan, prestasi demi prestasi berhasil mereka raih, menjadi bukti bahwa tekad kuat dapat mengatasi segala keterbatasan.

“Kami di sini memang sederhana, tetapi anak-anak tetap bisa berprestasi,” ucap Rustam bangga. 

Di SMA Nurulyaqin Sebulu, pendidikan bukan sekadar soal fasilitas; lebih dari itu, sekolah ini menjadi simbol harapan dan dedikasi. 

Di tengah kesederhanaannya, SMA Nurulyaqin Sebulu tetap berdiri, menorehkan kisah perjuangan untuk masa depan yang lebih baik bagi semua anak yang ingin belajar. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved